Selasa, 19 Januari 2021

Zat Aditif Makanan

Zat Aditif Makanan

Pengertian
Zat aditif makanan adalah bahan yang ditambahkan dan dicampurkan secara sengaja pada pengolahan bahan makanan untuk meningkatkan mutu suatu makanan.

Fungsi 
  1. Sebagai pewarna makanan.
  2. Sebagai pemanis makanan.
  3. Sebagai pengawet makanan.
  4. Sebagai penyedap rasa makanan.
  5. Sebagai penambah citarasa makanan.
  6. Untuk mepercantik tampilan.
  7. Untuk menambah daya simpan produk.

Jenis Zat Aditif
Jenis zat aditif makanan ada 2, yaitu :
  1. Zat aditif alami adalah zat yang diperoleh dari alam tanpa tambahan zat kimia.
  2. Zat aditif buatan/sintetis adalah zat yang diperoleh melalui proses pembuatan dengan menambahkan bahan kimia.

Macam-Macam Zat Aditif
  1. Zat pewarna.
  2. Zat pemanis.
  3. Zat pengawet.
  4. Zat penyedap rasa.
  5. Zat pemberi aroma.
  6. Zat aditif lainnya.

Sabtu, 02 Januari 2021

Indikator Asam dan Basa

Indikator Asam dan Basa

  • Indikator adalah zat lain yang dapat digunakan sebagai penguji untuk mengetahui suatu zat bersifat asam atau basa.

  • Macam-Macam Indikator
    • Kertas Lakmus
      1. Kertas lakmus merah sebagai indikator basa.
      2. Kertas lakmus biru sebagai indikator asam.
      3. Kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru apabila di lingkungan basa dan tetap berwarna merah apabila di lingkungan asam.
      4. Kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah apabila di lingkungan asam dan tetap berwarna biru di lingkungan basa.
    • Indikator Universal
      1. Indikator universal yaitu kertas yang mengansung campuran beberapa zat tertentu yang dapat merubah warna pada setiap skala pH.
      2. Indikator universal dapat menditeksi tingkat keasaman dan kebasaan suatu zat,
      3. Dalam lingkungan basa, indikator universal akan berubah menjadi warna biru.
      4. Sedangkan dalam lingkungan asam, indikator universal akan berubah menjadi warna merah.
    • Indikator Alami
Indikator alami adalah indikator asam dan basa yang berasal dari zat-zat alami (utamanya tumbuh-tumbuhan).
Contoh indikator alami yaitu :
      1. Bunga sepatu.
      2. Bunga mawar merah.
      3. Kunyit.
      4. Kol ungu.
      5. Kulit manggis.

Skala Keasaman

Skala Keasaman

  • Tingkat kekuatan asam dan basa yang dinyatakan dalam bentuk skala keasaman yang disebut dengan pH.
  • Nilai pH suatu zat menunjukkan kekuatan asam dan basa.
  • pH suatu zat dinyatakan dalam bentuk angka mulai dari 1-14.
  • Skala 1-6,9 bersifat asam.
  • Skala 7 bersifat netral.
  • Skala 7,1-14 bersifat basa.
  • Semakin kecil pH suatu zat maka sifat keasamannya semakin kuat.
  • Semakin besar pH suatu zat, maka sifat kebasaannya juga semakin kuat.

Asam, Basa, dan Garam

Asam, Basa, dan Garam


  • Asam

Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang melepaskan ion hidrogen jika dilarutkan dalam pelarut air.

Ciri-Ciri Asam

  1. Memiliki rasa asam atau masam.
  2. Korosif terhadap logam.
  3. Memiliki pH <7.
  4. Dapat mengubah lakmus biru menjadi merah.
  5. Dapat menghantarkan listrik.

Jenis-Jenis Asam

Berdasarkan daya ionisasinya, asam dibagi menjadi 2 macam, yaitu asam kuat dan asam lemah.

  • Asam Kuat (Terionisasi sempurna dalam air)

Contoh asam kuat yaitu :

  1. Asam klorida.
  2. Asam sulfat.
  3. Asam bromida.
  4. Asam nitrat.
  5. Asam iodida.
  6. Asam perklorat.

  • Asam Lemah (Terionisasi sebagian dalam air)

Contoh asam lemah yaitu :

  1. Asam sianida.
  2. Asam sulfida.
  3. Asam karbonat.
  4. Asam fosfat.
  5. Asam cuka.
  6. Asam asetat.
  7. Asam askorbat.
  8. Asam sitrat.
  9. Asam formiat.
  10. Asam laktat.
  11. Asam borat.
  12. Asam malat.

Asam dapat dihasilkan dari reaksi antara oksida asa, (oksida nonlogam) dengan air. Adapun contohnya sebagai berikut :

  • SO3 + H2O -> H2SO4
  • P2O5 + H2O -> H3PO4

  • Basa

Menurut pendapat Arrhenius, basa adalah zat yang melepaskan ion hidroksida jika dilarutkan dalam pelarut air.

Ciri-Ciri Basa

  1. Rasanya pahit.
  2. Terasa licin seperti sabun.
  3. Memiliki pH >7.
  4. Dapat mengubah lakmus merah menjadi biru.
  5. Dapat menetralkan asam.
  6. Dapat menghantarkan listrik.

Jenis-Jenis Asam

Berdasarkan daya ionisasinya, basa dibagi menjadi 2 macam, yaitu basa kuat dan basa lemah.

  • Basa Kuat (Dapat terionisasi sempurna dalam air)

Contoh basa kuat yaitu :

  1. Natrium hidroksida.
  2. Magnesium hidroksida.
  3. Kalsium hidroksida.
  4. Barium hidroksida.
  5. Kalsium hidroksida.

  • Basa Lemah (Dapat terionisasi sebagian dalam air)

Contoh basa lemah yaitu :

  1. Aluminium hidroksida.
  2. Amonium hidroksida.
  3. Besi (III) hidroksida.
  4. Amonia.

Salah satu cara membuat basa adalah dengan mereaksikan oksida logam dengan air. Contohnya sebagai berikut :

  • Na2O + H2O -> 2NaOH
  • CaO + H2O -> Ca(OH)2

Ada beberapa logam yang dapat bereaksi dengan asam maupun basa. Logam-logam semacam ini disebut bersifat amofter. Beberapa logam yang memiliki sifat amofter sebagai berikut :

  1. Aluminium dapat membentuk basa aluminium hidroksida dan asam aluminat.
  2. Zink dapat membentuk basa seng hidroksida dan azam zinkat.
  3. Timah dapat membentuk basa Timah (II) hidroksida dan Timah (IV) hidroksida, serta embentuk asam stanit dan asam stanat.
  4. Berilium dapat membentuk Berilium hidroksida dan asam berilat.

  • Garam

  1. Garam merupakan senyawa yang tersusun dari ion logam dan ion sisa asam.
  2. Reaksi antara asam dan basa menghasilkan senyawa baru, yaitu garam dan air.
  3. Garam juga dapat diperoleh dari persenyawaan antara logam dan asam.
  4. Reaksi antara logam dan asam menghasilkan garam dan gas hidrogen.
  5. Reaksi antara asam dengan basa disebut reaksi netralisasi yang menghasilkan air bersifat netral.

Persamaan Reaksi Asam dan Basa

Basa + Asam -> Garam + Air

L(OH)b + HaX -> LaXb + H2O

Keterangan :

  • a = jumlah H dalam asam.
  • b = jumlah OH dalam basa.
  • HaX = asam.
  • L(OH)b = basa.
  • LaXb = garam.

Selain dihasilkan dari reaksi asam dengan basa, garam juga dapat dihasilkan dari reaksi-reaksi berikut ini :

  1. Basa + oksida asam -> garam + air.
  2. Asam + oksida basa -> garam dan air.
  3. Oksida asam + oksida basa -> garam.
  4. Logam + asam -> garam + hidrogen.

Di dalam larutan garam terurai menjadi ion-ion, sehingga larutan garam dapat menghantarkan arus listrik dan bersifat elektrolit.

Contoh Reaksi Pembentukan Garam

  1. NaOH + HCl -> NaCl + H2O
  2. Ca(OH)2 + 2 HBr -> CaBr2 + 2 H2O
  3. H2SO4 + Fe -> FeSO4 + H2
  4. H2SO 4 + Pb -> PbSO4 + H2
  5. 2 HCl + Cu(OH)2 -> CuCl2 + 2H2O
  6. 2HCl + Zn -> ZnCl2 + H2

Contoh-Contoh Garam dalam Kehidupan Sehari-Hari

  1. Garam dapur.
  2. Terusi.
  3. Natrium nitrat.

Jenis-Jenis Garam

  1. Garam Asam, merupakan hasil persenyawaan antara asam kuat dengan basa lemah.
  2. Garam Basa, merupakan hasil persenyawaan antara asam lemah dengan basa kuat.
  3. Garam Netral, merupakan hasil persenyawaan antara asam kuat dengan basa kuat. Garam netral ini tidak dapat mengubah warna indikator.

Penerapan Reaksi Penetralan Asam dengan Basa

Reaksi penetralan asam dengan basa dapat diterapkan dalam hal-hal tertentu, seperti :
  1. Basa yang dapat menetralkan asam lambung yang berlebihan. Hal tersebut dikarenakan asam lambung yang berlebihan dapat menyebabkan iritasi sehingga dapat menyebabkan perut terasa perih.
  2. Menetralkan cairan limbah agar tidak bersifat asam ataupun basa.
  3. Mengurangi rasa sakit akibat sengatan lebah. Sengatan lebah sendiri bersifat asam karena mengansung asam formiat. Sehingga sengatan lebah tersebut dapa dinetralkan dengan natrium bikarbonat (baking soda).
  4. Mengurangi keasaman tanah karena tanaman tidak dapat tumbuh subur pada tanah yang memiliki sifat terlalu asam dan basa. Tanah yang terlalu asam ini dapat dinetralkan dengan kalium hidroksida (KOH).

Kerusakan Minyak

Kerusakan Minyak Pemakaian minyak yang berulang kali dapat menyebabkan adanya perubahan pada minyak, hal tersebut ditandai dengan penampakan...