Selasa, 09 Juli 2019

Jenis - Jenis Observasi


Jenis - Jenis Observasi


Adapun jenis – jenis observasi berdasarkan penjelasan dan pembagian menurut Marie Jahoda adalah sebagai berikut ini :
1.  Observasi Partisipasi
    Observasi partisipasi merupakan salah satu dari bebarapa jenis observasi lainnya yang dipergunakan untuk penelitian yang bersifat eksploratif. Kata eksploratif sendiri berdasarkan arti yang tercantum pada Kamus Besar Bahasa Indonesia V ( KBBI V ) adalah yang bersifat eksplorasi. Sehingga disini maksud dari kata eksploratif yang bersifat eksplorasi maka observasi yang didapatkan dengan cara penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak ( tentang keadaan ), terutama sumber – sumber alam yang terdapat pada tempat itu;penyelidikan;penjajakan atau kegiatan observasi yang dilakukan untuk memperoleh pengalaman baru situasi yang baru ( Penjelasan dari KBBI V, kurang lebihnya seperti itu ).
   Selain itu observasi partisipasi dapat dikatakan apabila observer turut mengambil bagian dalam kehidupan observasi.
2.  Observasi Sistematik
  Observasi sistematik memiliki pengertian yaitu observasi yang disebut dengan observasi berkerangka, maksud dari observasi berkerangka adalah apabila kita akan membuat sebuah observasi tersebut maka harus membuat kerangka – kerangka yang akan digunakan untuk pelaksaan observasi dilakukan. Tujuan dari pembuatan kerangka tersebut adalah agar kegiatan observasi yang dilakukan lebih terarah dan lebih sistematis, sehingga hal – hal yang keluar dari hal tersebut sudah tidak akan atau tidak usah dilakukan. Tetapi jika ada waktu yang bisa digunakan untuk melaksanakannya maka hal tersebut dapat menjadi keunikan tersendiri dari hasil observasi kita yang membuat pembaca menjadi puas dari bahan literasi kita.
3.  Observasi Eksperimental
    Observasi eksperimental adalah observasi yang memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
a. Situasi yang diobservasi dibuat sedemikian rupa agar observasi tidak mengetahui maksud dari diadakannya observasi tersebut.
b.  Dibuat dengan adanya variasi untuk menimbulkan tingkah laku tertentu yang membuat bahan hasil observasi tersebut lebih nyata adanya.
c.  Observasi dapat dihadapkan dengan situasi yang seragam.
d. Situasi yang ditimbulkan dibuat dengan sengaja agar terlihat baik dan memiliki kesan dilebih – lebihkan.
e. Faktor – faktor yang tidak diinginkan pengaruhnya dikontrol secermat mungkin.
f. Segala aksi dan reaksi dari hasil pelaksanaan observasi tersebut dicatat dengan teliti dan cermat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerusakan Minyak

Kerusakan Minyak Pemakaian minyak yang berulang kali dapat menyebabkan adanya perubahan pada minyak, hal tersebut ditandai dengan penampakan...