Jenis - Jenis Observasi
Adapun jenis – jenis observasi berdasarkan penjelasan dan
pembagian menurut Marie Jahoda adalah sebagai berikut ini :
1. Observasi
Partisipasi
Observasi
partisipasi merupakan salah satu dari bebarapa jenis observasi lainnya yang
dipergunakan untuk penelitian yang bersifat eksploratif. Kata eksploratif
sendiri berdasarkan arti yang tercantum pada Kamus Besar Bahasa Indonesia V (
KBBI V ) adalah yang bersifat eksplorasi. Sehingga disini maksud dari kata
eksploratif yang bersifat eksplorasi maka observasi yang didapatkan dengan cara
penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak (
tentang keadaan ), terutama sumber – sumber alam yang terdapat pada tempat
itu;penyelidikan;penjajakan atau kegiatan observasi yang dilakukan untuk
memperoleh pengalaman baru situasi yang baru ( Penjelasan dari KBBI V, kurang lebihnya seperti itu ).
Selain
itu observasi partisipasi dapat dikatakan apabila observer turut mengambil
bagian dalam kehidupan observasi.
2. Observasi
Sistematik
Observasi
sistematik memiliki pengertian yaitu observasi yang disebut dengan observasi
berkerangka, maksud dari observasi berkerangka adalah apabila kita akan membuat
sebuah observasi tersebut maka harus membuat kerangka – kerangka yang akan
digunakan untuk pelaksaan observasi dilakukan. Tujuan dari pembuatan kerangka
tersebut adalah agar kegiatan observasi yang dilakukan lebih terarah dan lebih
sistematis, sehingga hal – hal yang keluar dari hal tersebut sudah tidak akan
atau tidak usah dilakukan. Tetapi jika ada waktu yang bisa digunakan untuk
melaksanakannya maka hal tersebut dapat menjadi keunikan tersendiri dari hasil
observasi kita yang membuat pembaca menjadi puas dari bahan literasi kita.
3. Observasi
Eksperimental
Observasi
eksperimental adalah observasi yang memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
a. Situasi yang diobservasi dibuat sedemikian rupa agar
observasi tidak mengetahui maksud dari diadakannya observasi tersebut.
b. Dibuat dengan adanya variasi untuk menimbulkan tingkah laku
tertentu yang membuat bahan hasil observasi tersebut lebih nyata adanya.
c. Observasi dapat dihadapkan dengan situasi yang seragam.
d. Situasi yang ditimbulkan dibuat dengan sengaja agar terlihat
baik dan memiliki kesan dilebih – lebihkan.
e. Faktor – faktor yang tidak diinginkan pengaruhnya dikontrol
secermat mungkin.
f. Segala aksi dan reaksi dari hasil pelaksanaan observasi
tersebut dicatat dengan teliti dan cermat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar