Prosedur Penyusunan Teks Hasil
Observasi
Seseorang observer sebelum melaksanakan
kegiatan observasi mengenai apa yang akan diamati perlu mengetahui langkah –
langkah penting. Langkah – langkah penting itu memiliki fungsi dan tujuan agar
kegiatan observasi yang dilakukan berjalan dengan terarah dan lebih runtut
sesuai prosedur pengamatan. Hasil dari pelaksanaan observasi di lapangan akan
dijadikan sebagai sumber yang relevan untuk mengusun Teks Hasil Observasi yang
akan dilaporkan. Adapun dibawah ini adalah prosedur pernyusunan Teks Hasil
Observasi adalah sebagai berikut:
1. Melakukan
dan Melaksanakan Kegiatan Observasi
Sebelum melakukan dan melaksanakan
kegiatan observasi mengenai suatu objek yang akan diamati perlu akan adanya
aspek – aspek yang harus dilaksanakan pada saat observasi dilakukan. Adapun
aspek aspek tersebut adalah sebagai berikut ini :
a. Menentukan tujuan dan fungsi dari kegiatan observasi yang
dilakukan.
b. Mencatat data yang diperlukan dan menyesuaikannya sesuai
dengan tujuan atau fungsi dari kegiatan observasi.
c. Melakukan survei ke tempat yang akan dilaksanakan observasi,
tujuannya agar dapat mengetahui keadaan dan mencari sedikit informasi tentang
tempat yang akan dilaksanakan kegiatan observasi.
d. Melanjutkan dengan kegiatan observasi sesuai tujuan awal.
e. Mulai menemui seorang narasumber yang dianggap benar – benar
paham tentang objek yang akan kita laksanakan observasi untuk diwawancari
sebagai bukti yang kuat telah diadakannya kegiatan observasi dan sebagai sumber
referensi.
f.
Mencatat mengenai hasil wawancara
tersebut dan menambah catetan lainnya dengan turun ke lapangan secara langsung
untuk mengamati.
Dalam
melakukan sebuah observasi seorang observer atau pengamat wajib memiliki unsur
– unsur menjadi seorang pengamat yaitu sebagai berikut :
a. Kegiatan pengamatan merupakan satu – satunya cara untuk
pengumpulan data hasil dar kegiatan observasi yang harus dilakukan dengan
Ø
Cermat
Ø
Jujur
Ø
Bertanggung jawab
Ø
Objekif
Ø
Fokus terhadap apa yang sedang
diobservasi
b. Dalam menentukan sebuah objek yang akan dilakukan sebuah
pengamatan hendaknya benar – benar dipilih secara cermat dari beberapa pilihan
objek, karena pada saat pelaksaan kegiatan observasi hendaknya hanya diwajibkan
satu objek pengamatan saja. Karena semakin banyaknya objek yang diamati
kegiatan observasi menjadi tidak teliti dan lebih sulit lagi. Jika benar –
benar mampu lebih dari satu objek diperbolehkan asalkan segala risiko
kesusahan, kuwalahan dan hal lain dikembalikan lagi kepada sang observer.
c. Sebelum kegiatan observasi atau pengamatan dilaksanakan
hendaknya seorang observer harus menentukan langkah – langkah pengamatan agar
dapat mencakup hal yang sangat banyak dalam waktu yang tidak lama.
d. Disaat melukan kegiatan pengamatan, sebelumnya seorang
observer hendaknya membuat sebuah catatan mengenai apa yang akan ditanyakan dan
dibahas pada pengamatan.
e. Pada proses wawancara dilakukan sebaiknya hasil – hasil
wawancara yang dianggap penting dan perlu dicatat hendaknya dicatat.
2. Membuat
Kerangka Teks Hasil Observasi
Agar hasil pengamatan dapat disampaikan
dengan baik, terarah dan teratur perlu adanya dibuat sebuah kerangka teks.
Kerangka teks ini disusun berdasarkan data dari hasi kegiatan wawancara dan
observasi secara langsung yang dicatat pokok – pokok observasi yang dianggap
sangat penting dan sangat perlu untuk dicantumkan kedalam teks tersebut. Pada
bagian keragka Teks Hasil Observasi ini ditulis dengan kalimat yang singkat, jelas
dan padat. Di dalam penyusunannya harus perpedoman pada struktur Teks Laporan
Hasil Observasi yang benar, baik ditulis atau berupa lisan.
3. Menyusun
Teks Hasil Observasi
Dari kerangka tulisan Teks Laporan
Hasil Observasi yang sudah dibuat dapat dikembangkan menjadi suatu Teks Laporan
Hasil Observasi yang utuh dan lengkap sesuai dengan kaidah penulisannya. Dalam
sebuah kerangka Teks Laporan Hasil Observasi terdapat sebuah ide pokok pada
setiap bagian Teks Laporan Hasil Observasi. Ide pokok sendiri merupakan ide
utama yang terdapat dalam sebuah paragraf yang biasanya termuat dalam kalimat
utama.
Dalam kegiatan penyusunan Teks Laporan
Hasil Observasi berbeda dengan menulis sebuah artikel atau kegiatan menulis
lainnya. Karena prinsip yang digunakan untuk menyusun Teks Laporan Hasil
Observasi hanya menulis kembali hasil dari sebuah kegiatan Observasi yang
disusun secara runtut dan sesuai dengan fakta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar