Sabtu, 06 Juli 2019

Aku Dekat Dengan Allah Melalui Asmaul Husna


Aku Selalu Dekat Dengan Allah



1.  Pengertian Asmaul Husna
Sebagai seseorang yang beragama Islam, kita wajib mendekatkan diri kita kepada Allah S. W. T. Pada saat ini arti mendekatkan diri kepada Allah S. W. T. Adalah mendekatkan diri pada sifat – sifat Allah S. W. T. Sifat – sifat Allah S. W. T. Memiliki nama yaitu Asmaul Husna.
Asmaul Husna merupakan nama – nama Allah S. W. T. Yang baik, Asmaul Husna berasal dari 2 kata yaitu Asma dan Al Husna. Kata Asma memiliki pengertian nama – nama, sedangkan Al – Husna adalah indah, jadi kata Asmaul Husna adalah nama – nama Allah S. W. T. Yang indah, yang baik atau yang mulia.
Kata Husna diambil dari ayat Al-Qur’an Q. S. Taha ( 20 : 8 ) yang memiliki arti sebagai berikut :
“ Allah S. W. T. Tidak ada Tuhan melainkan Dia. Dia memiliki Al – Asmaul Al – Husna ( nama – nama yang baik ). “

2.  Tujuan Mempelajari Asmaul Husna
Asmaul Husna hukumnya kita wajib untuk mempelajari, karena banyak hal – hal yang kita dapatkan didalamnya meliputi makna yang bisa diambil dari setiap masing – masing kata Asmaul Husna yang berjumlah 99 itu. Selain itu tujuan lain dari kita mempelajari Asmaul Husna adalah agar dapat menerapkan sifat – sifat Asmaul Husna tersebut dalam kehidupan sehari hari agar lebih baik dan benar kedepannya.
Dari kita mengenal dan mempelajari Asmaul Husna kita dapat juga untuk meneladani nama dan sifat Allah S. W. T. Tersebut. Sebagaimana Rasulullah memberi petunjuk agar setiap orang muslim berakhlak dengan akhlak Allah yang Baik, “ Takhallaqu bi akhilaqilah “ yang artinya berakhlaklah kalian dengan akhlak Allah S. W. T.

3.  Dalil Mengenai Asmaul Husna
Dalil yang memerintahkan kita untuk mengenal Allah S. W. T. Melalui Asmaul Husna ( Nama – Nama Allah yang Baik ) dijelaskan dalam :
a.  Firman Allah dalam Q. S al-A’raf ( 7 : 180 )
Artinya :
“ Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlahkepada – Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang – orang yang menyimpang dari kebenaran dalam ( menyebut ) nama – nama – Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. “
Q. s. Al A’raf ( 7 : 180 )
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Asmaul Husna merupakan amalan – amalan yang sangat bermanfaat dan memiliki nilai yang terhingga tingginya. Sehingga apabila kita berdoa menggunakan Asmaul Husna dalam makna surat Al A’raf ayat 180 tersebut sangat dianjurkan.
b.  Hadist Rasulullah S. A. W. Yang diriwayatkan Imam Bukhari
Artinya :
“ Dari Abu Hurairah ra. Sesungguhnya Rasulullah S. A. W. Bersabda : Sesungguhnya Allah S. W. T. Mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga. “
( H. R. Bukhari )
Berdasarkan penjelasan diatas apabila kita dapat menghafal nama – nama dari Asmaul Husna dapat menghantarkan kita menuju surga Allah S. W. T. Dalam artian disini yang dimaksud bukan hanya menghafalkan saja sampai hafal tetapi harus memahami makna dan menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari agar sesuai dengan sifat – sifat yang Allah S. W. T. Anjurkan kepada kita.

Banyak seseorang yang terkecoh dengan bunyi ahsha, bunyi kata ahsha tersebut apabila dibahas secara mendalam maka arti kata ahsha tersebut adalah menghafal secara rinci. Kata menghafal secara rinci berarti kita harus memahami makna kandungan yang terdapat pada Asmaul Husna tersebut, terlebih kita bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari – hari dalam dunia nyata. Karena apabila hanya menghafalakan saja maka binatangpun juga bisa, tapi karena derajat kita lebih tinggi dari binatang maka kita harus mampu dan yakin kita bisa memahami dan melakukan dalam kehidupan sehari – harinya. 
  
4.   Memahami Makna dari Asmaul Husna
a.   Al – Jabbar

Salah satu contoh Asmaul Husna diantara 99 jumlah keseluruhanAsmaul Husna ladalah Al – Jabbar. Asmaul Husna Al – Jabbar memiliki pengertian bahwa Allah S. W. T. Berkuasa untuk memaksakan keinginan – Nya kepada para hamba – hambanya. Jadi inti dari arti Asmaul Husna Al – jabbar adalah allah Maha Kuasa.
Allah S. W. T. Berkuasa atas semuanya, meliputi untuk memerintahkan, melarang hamba – hambanya agar hamba – hambanya dapat dikatakan Sami’na wa atha’na.
           
Dalam artian lain kata dari Asmaul Husna Al – jabbar dapat berarti Yang Kuat dan Tahan, sehingga tidak ada satu orang pun yang bisa berbuat buruk untuk melakukan hal – hal yang membahayakan terhadap Allah S. W. T. Dalam hal ini Allah S. W. T berfirman dalam Surat Al – Hasyr pada ayat 23, yang berbunyi sebagai berikut :
Artinya :
“ Dia – lah Allah yang tiada Tuhan ( Yang Berhak Disembah ) selain Dia, Raja Yang Maha Suci, Yang maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang maha Perkasa, Yang Maha Kuasa. “
Q. S. Al – Hasyr ( 59 : 23 )

Makna dari kata Al – Jabbar tedapat 3 makna diantaranya adalah :
1.    Kuasa Kekuatan
Kuasa Kekuatan memiliki pengertian bahwa Allah S. W. T. Kuasa atas segala penguasa ( Maha Penguasa ) dan Allah S. W. T. Dapat mengalahkan semua hal dengan kekuasaan dan kekuatan yang dimiliki – Nya berdasarkan artian kata tersebut.
2.    Kuasa Kasih Sayang
Kuasa Kasih Sayang memiliki makna bahwasannya Allah S. W. T. Menyayangi orang – orang yang sedang dalam konsisi lemah dengan memperbaiki keadaannya agar lebih baik dan sempurna dari sebelumnya dengan cara yang Allah S. W. T. Berikan terhadap orang – orang tersebut berdasarkan yang sedang mereka butuhkan seperti : memberi orang – orang tersebut sebuah kekayaan atau sebuah kekuatan.
3.    Kuasa Ketinggian
Kuasa Ketinggian memiliki arti bahwa Allah S. W. T. Memiliki tingkat ketinggian yang sangat tinggi tanpa ada seseorangpun yang bisa untuk menandinginya, karena Allah A. W. T. Juga memiliki sifat Maha Tinggi.
b.   Al – Mutakabbir
Salah satu Asmaul Husna diantara lainnya adalah Al – Mutakabbir. Asmaul Husna Al – Mutakabbir memiliki pengertian bahwa Allah S. W. T. Memiliki  sifat Kibriya. Sifat Kibriya adalah sifat yang biasaya didefinisikan sebagai Kesombongan.
Mungkin pada awal mendengar arti kata Kibriya sedikit aneh, karena dalam Islam kesombongan itu sangat dilarang keras oleh Allah S. W. T. Dalam melakukan kegiatan atau hal apapun, tetapi yang dimaksud pada Asmaul Husna ini bukan mewakili arti kata Kibriya yang sesungguhnya.

Sehingga pengertian dari kata Kibriya yang dimaksud dalam konteks ini adalah Allah S. W. T. Memiliki sifat Yang Maha Agung atau Yang Maha Mulia, apabila dilihat definisi lain dari kata Kibriya yang masuk dan sesuai dengan konteks nama Asmaul Husna Al – Mutakabbir.
Dari pengertian arti kata kibriya yang terdapat pada Asmaul Husna Al Mutakabbir kita sebaiknya sebagai hamba Allah S. W. T. Yang lemah dan biasa sangat keras dilarang untuk bersifat sombong, karena hanyalah Allah S. W. T. Yang diperbolehkan sombong atas semua kemaampuan yang dimiliki Allah S. W. T. Untuk mengatur kehidupan alam semesta ini. Allah S. W. T. Pada asmaul husna Al Mutakabbir ini memiliki bukti bahwa Allah S. W. T. Maha Baik, Maha Mulia dan maha Bijaksana serta selain itu Allah S. W. T. Lah yang mengatur atas semua umat dan para hambanya. Arti kata lain mengenai kesombongan disini bukan berarti sebuah kedzoliman, merendahkan orang , tidak mensyukuri nikmat Allah, Lupa diri dan lain sebagainya. Tetapi arti kata kesombongan disini karena Allah S. W. T. Memiliki semua hal yang tidak satupun hambanya yang memiliki berupa Keadilan, Kebijaksanaan terhadap seluruh hambanya. Jadi arti Al – Mutakabbir bukan selalu merujuk pada kesombongan tetapi bisa Keagungan dan kebesaran.

Ibnu Jauzi Rahimatulullah mengatakan bahwa tentang makna nama Asmaul Husna Al Mutakabbir didalamnya terdapat 5 atian pendapat mengenai arti Makna Al Mutakabbir sebagai berikut :
1.    Yang Maha Tinggi dari segala hal yang buruk berdasarkan penafsiran Qatadah.

2.   
Yang Maha Tinggi dari segala hal yang mengenai hal berbuat zalim berdasarkan penafsiran Az – Zajjaj.
3.   Yang memiliki Sifat Kibriya yang berarti kerajaan berdasarkan penafsiran Ibnu Anbari.
4.    Yang Maha Tinggi untuk melebihi semua sifat – sifat makhluk .
5.    Yang Maha Sombong terhadap para hamba – hambanya yang membangkang, karena Allah S. W. T. Memilikisifat yang luar biasa baiknya diatas hamba – hambanya yang lain. 

Allah S. W. T. Telah menyebutkan nama – nama mulia ini dalam beberapa ayat seperti dalam salah satu hadist berikut :

Artinya :
Allah S. W. T berfirman, “ Al – Kibriya adalah selendang – Ku dan Keagungan adalah sarung – Ku. Barang siapa merebut salah satunya dari – Ku,  maka Aku akan melemparkannya dalam Neraka. “
( shalih, HR. Abu Dawud, diriwayatkan juga oleh Muslim dengan lafadz yang semakna ) 
c.   Al – Khaliq
Contoh Asmaul Husna lainnya yaitu Al – Khaliq. Arti kata Al – Khaliq memiliki pengertian bahwa Allah S. W. T. Memiliki sifat Yang Maha Pencipta.
Dari pengertian tersebut makna dari kata Yang Maha Pencipta adalah Allah S. W. T. Telah menciptakan segala sesuatu yang terdapat dibumi ini yang sebelumnya belum ada menjadi ada karena Allah S. W. T. Mengetahui bahwa apa yang akan diciptakan – Nya sangat diperlukan dan digunakan dibumi ini saat ini sampai kedepannya.

Kata Al – Kaliqu secara bahasa berasal dari kata “ Khalq “ atau “ Khalqa “ yang memiliki arti yaitu mengukur atau memperhalus. Seiring berkembangnya perkembangan bahasa kemudian arti mengukur atau memperhalus menjadi menciptakan. Sebagaimana telah di dalilkan oleh Allah S. W. T. Dalam Q. S. Ar – Rum ( 20 : 25 ) kurang lebih sebagai berikut :

“ Dan diantara tanda – tanda kekuasaanya – Nya berdirinya langit dan bumi dengan Idarat – Nya. Kemudian ia akan melakukan panggilan dari bumi, seketika itu ( juga ) kamu keluar dari kubur. “
( Q. S. Ar – Rum 20 : 25 )
Selain itu arti kata Allah S. W. T. Memiliki sifat Al khaliqu adalah bahwasannya Allah S. W. T. Sang maha pencipta semua makhluk yang ada di alam semesta ini seperti : Malaikat, Jin, Manusia, Binatang, Tumbuhan, Matahari, Bulan, Bintang dan lain sebagainya, sehingga tidak ada satu makhluk manapun yang dapat menyamainya. Allah S. W. T. Jugalah yang telah menciptakan manusia secara sempurna dan dalam bentuk yang sebaik – baiknya dengan ukuran yang paling tepat, rupa yang baik dan dari keadaan yang baik. Sebagaimana Allah S. W. T. Telah berfirman dalam Surat As- Sajdah ayat ke 7, sebagai berikut :

Artinya :
“ Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan dan menjalankan misi manusia dari tanah. “
( Q. S. As – Sajdah : 7 ) 
d.   Al – Bari’i
Salah satu contoh Asmaul Husna lainnya adalah Al – Bari’i. Arti dari kata Asmaul Al – Bari’ adalah Allah memiliki sifat Yang Maha Mengadakan. Makna dari kata Yang Maha Mengadakan adalah Allah S. W. T. Selalu merencanakan semuanya yang akan diciptakannya dengan sebaik mungkin dan sesempurna mungkin, tanpa terdapat adanya kekurangan dibagian manapun.
Allah S. W. T. Menciptakan segala sesuatu sebelum satu orangpun mengetahuinya, sehingga Allah S. W. T. Mendapat sifat Al – Bari’.
Selain itu arti kata Al – Bari’ adalah Allah S. W. T. Selalu merencanakan mengenai semua kejadian yang ada dipermukaan bumi ini dan selalu mengkehendaki segala kejadian yang ada, kejadian tersebut dapat berupa ujian atau pujian. Apabila kejadian tersebut berupa ujian maka kita wajib mengimani bahwasannya ujian tersebut diberikan kepada kita karena kita mampu menghadapi dan melalui semua masalah – masalah tersebut tanpa harus gelisah karena Allah S. W. T. Selalu ada disamping kita setiap harinya tanpa harus kita minta.
Pada pengertian kata Al – Bari’ lainnya Allah S. W. T. Selalu menciptakan semua hal yang ditakdirkan ada di muka bumi ini tanpa meniru sedkitpun. Sehingga semuanya yang ada dimuka bumi ini berbeda beda tidak ada yang memiliki sifat yang sama persis.
Dalam konteks ini biasanya dimaksudkan bahwasannya sifat Allah yaitu Al – Bari’ ini digunakan dalam kehidupan sehari – hari adalah dalam penciptaan makhluk.
Asmaul Husna Al – Bari ini tertulis dalam firman Allah S. W. T. Dalam surat Al – Hasyr ayat 24, sebagai berikut :

Artinya :
“ Dialah Allah yang menciptakan, yang mengadakan, yang membentuk rupa,yang mempunyai Asmaul Husna. Bertasbilah pada – Nya apa yang ada di bumi. Dan dialah yang Maha Perkasa mempunyai lagi Penyayang.”
( Q. S. Al – Hasyr 59 : 24 )

5.
 
Perilaku Mulia Mempelajari Asmaul Husna
a. Al – Jabbar
Adapun perilaku – perilaku  mulia mempelajari Amaul Husan Al – Jabbar adalah sebagai berikut :
1.    Bahwa kita sebagai manusia tidak ada yang bisa menandingi atas kuasa Allah S. W. T. Dalam kehidupan sehari – hari, karena hanya Allah S. W. T. Lah yang berhak atas semuanya itu karena Allah S. W. T memiliki sifat Maha Tinggi.
2.    Kita sebagai manusia hendaknya selalu berbuat baik dan mampu menjadi seseorang yang berakhlaknul karimah dalam kehidupan sehari – hari.
3.    Hendaknya kita sesama manusia saling mencintai, menyayangi sesama manusia sebagaimana yang telah diajarkan oleh para nabi dan rosul terdahulu.
4.    Apabila kita diberikan oleh Allah S. W. T. Berupa kekayaan, jabatan, kepemimpinan hendaknya kita tetap ingat terhadap sesama, tidak boleh sombong atau angkuh dalam kehidupan sehari – hari serta ingat bahwasannya itu hanyalah sebuah titipan yang suatu saat akan diambil dan diminta sebuah pertanggung jawaban atas itu semuanya terhadap kita di dunia.
b. Al – Mutakabbir
Adapun beberapa perilaku – perilaku yang wajib kita terapkan dalam kehidupan sehari – hari untuk mengimani sifat Allah S. W. T. Al – Mutakabbir yaitu sebagai berikut :
1.    Sebagai manusia hendaknya kita tidak diperbolehkan untuk sombong, karena kita tidak memiliki suatu apapun yang dapat disombongkan terhadap orang lain.
2.    Sebaiknya dalam kehidupan sehari – hari kita harus menjahui hal – hal yang bersifat negatif, karena apabila kita selalu mendekati hal – hal negatif kita dapat menimbulkan kesan – kesan yang bersifat sombong dalam kehidupan sehari – harinya.
3.    Percaya bahwa Allah S. W. T. Itu Maha Baik, Maha Bijaksana, maha Mulia dalam memberlakukan segala umat – umatnya yang ada di alam semesta ini, sehingga kita tidak boleh menyalahi arti – arti tersebut.
4.    Kesombongan hanyalah milik Allah S. W. T. Saja karena hanya Allah S. W. T. Lah yang dapat menyombongkan atas apa yang semua dapat diperbuatnya tanpa ada yang bisa menyaingi. Tapi kesombongan Allah S. W. T. Dalam hal ini bukanlah merupakan hal – hal yang bersiffat tercela seperti zholim dan lain hal lainnya yang biasanya diperbuat oleh manusia pada umumnya dalam kehidupan sehari hari.

c.  Al – Khaliq
Dalam kehidupan hendaknya kita melakukan dan mengamalkan dari sifat Al – Khaliq yang dimiliki oleh Allah S. W. T., adapun perilaku atau hal – hal yang dapat kita lakukan apabila mengamalkan sifat Al – Khaliq sebagai berikut :
1.    Kita wajib banyak – banyak bersyukur, karena Allah S. W. T. Telah menciptakan segala sesuatu yang terdapat dibumi, sehingga kita tinggal menikmati saja semua hal yang diciptakan di muka bumi ini.
2.    Percaya bahwasannya semua hal yang diciptakan oleh Allah S. W. T. Tidak pernah salah, karena Allah S. W. T. Dalam menciptakan segala sesuatu telah diberikan sebuah hasil yang maksimal tanpa ada kurangnya sedikitpun. Dan apabila kita merasa terdapat kekurangan dari tubuh kita hendaknya kita tetap bersyukur dan berusaha untuk memperbaiki hal tersebut terutamanya watak.
3.    Wajib sering mengucap terimakasih dalam kehidupan sehari – hari terlebih pada Allah S. W. T. Yang telah memberikan segala hal yang kita butuhkan dengan tepat dan sesuai.
d. Al – Bari’
Jika kita mengimani dan melaksanakan Asmaul Husna Al – Bari’ dalam kehidupan sehari – hari, kita dapat melakukan beberapa upaya – upaya sebagai berikut ini :
1.    Banyak mengucapkan kata – kata syukur atas semua yang telah Allah S. W. T. Beri kepada kita dalam kehidupan sehari – harinya di muka bumi ini.
2.    Menerima dengan ikhlas dan lapang dada mengenai semua hal yang telah Allah S. W. T. Berikan kepada kita baik itu nikmat atau ujian.
3.    Apabila suatu saat kita diberi ujian hendaknya kita ikhlas dan sabar menjalani ujian tersebut, karena kita harus yakin bahwa apabila Allah S. W. T. Memberikan ujian tersebut kepada kita seberat apapun ujian tersebut berarti Allah S. W. T. Yakin bahwa kita dapat melalui dan melampaui ujian tersebut, karena Allah S. W. T. Saja yakin maka kita hambaya yang lemah wajib meyakini atas hal tersebut.
4.    Apabila yang diberikan berupa sebuah nikmat maka kita harus sangat – sangat wajib mengucapkan kata – kata syukur sepanjang saat, karena kita diberi kepercayaan oleh Allah S. W. T. Bahwa kita berhak mendapat sebuah kenikmatan entah itu kenikmatan kecil sekecil – kecil apapun kita wajib mensyukurinya di kehidupan. Dan apabila nikmat tersebut berupa rezeki kita wajib membagi kepada orang yang berhak mendapatkannya. Dan apabila nikmat tersebut berupa kekuasaan kita wajib menjaga amanah kekuasaan tersebut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerusakan Minyak

Kerusakan Minyak Pemakaian minyak yang berulang kali dapat menyebabkan adanya perubahan pada minyak, hal tersebut ditandai dengan penampakan...