Sabtu, 29 Agustus 2020

Proses Pembuatan Gula Tebu

 Proses Pembuatan Gula Tebu

  • Pengertian

Gula tebu merupakan salah satu karbohidrat yang tersusun dari :

  1. Monosakarida seperti glukosa, fruktosa dan galaktosa.
  2. Oligo-sakarida seperti sakarosa, maltosa dan laktosa.
  3. Poli-sakarida seperti pati dan selulosa. 

  • Sifat - Sifat
  • Susunan Gula Tebu

Susunan gula tebu terdiri dari glukosa dan fruktosa. Rumus molekulnya C12H22O11 sehingga rumus ini sama dengan rumus maltosa maupun laktosa.

Ketiga senyawa ini disusun oleh dua buah monosakarida biasa yang disebut disakarida . Ketiga disakarida ini apabila dihidrolisa menghasilkan monosakarida sebagai berikut :

  • C12H22O11 + H2O -> C6H12O6 + C6H12O6
Sakarosa                       Gluktosa      Fruktosa
  • C12H22O11 + H2O -> C6H12O6 + C6H12O6
Laktosa                        Glukosa        Galaktosa
  • C12H22O11 + H2O -> C6H12O6 + C6H12O6
Maltosa                        Glukosa        Glukosa

  • Sifat Reduksi
Larutan gula tebu sendiri tidak memiliki sifat reduksi, akan tetapi maltosa dan laktosa memiliki sifat reduksi. Untuk mengetahui sifat reduksi tersebut bisa digunakan larutan fehling.
  • Daya Putar Bidang Polarisasi
Larutan gula tebu memutar bidang polarisasi ke kanan 66,6 derajat. Sedangkan glukosa memutar bidang polarisasi kenan 52,8 derajat dan fruktosa memutar bidang polarisasi ke kiri - 92,8 derajat. 

Sehingga apabila gula tebu murni dihidrolisis sempurna akhirnya terjadi satu larutan yang memutar bidang polarisasi - 20 derajat. Campuran glukosa dan fruktosa yang ekimolekuler disebut sebagai gula invert. Gula tebu diubah menjadi gula invert oleh enzim yang disebut dengan invertasa, sedangkan laktosa oleh laktasa dan maltosa oleh maltasa.  

  • Kelarutan Gula
Gula mudah larut di dalam air.
  • Berat Molekul 
Berat molekulnya yaitu 342.
  • Titik Lebur
Titik leburnya yaitu 186 derajat (terurai). 
  • Kerapatan
Kerapatannya 1,58 gram per ml.

 

  • Bahan Baku
  1. Tebu
  2. Air
  3. CaO
  4. S02
  • Uraian Proses Pembuatan Gula Tebu
  • Proses Pengeluaran Air Tebu
Tebu diremukkan dan diperas pada beberapa gilingan tekan. Air tebu diperas sampai hasilnya optimum yaitu 95 - 97% air tebu terperas. Ampas tebu digunakan sebagai bahan bakar.
  • Pengkoagulasian dan Penghilangan Warna (Pemutihan)
Air tebu direaksikan dengan CaHPO4 diikuti dengan CaO untuk mengendapkan koloid. Endapan disaring dan kemudian dialiri SO2 sampai pH 7 - 7,1 agar terjadi flokulasi maksimum dari bahan - bahan pengotor, selain itu SO2 juga bertindak sebagai pemutih. 

Uap dalam sirkuit dialirkan melingkar dalam air tebu agar flokulasi lebih cepat.Larutan yang diperoleh diatas dialirkan  ke dalam beberapa alat penguap yang jumahnya 3 - 4 alat. Sedangkan suspensi (flokulat) disaring tekan. Endapan yang diperloleh digunakan sebagai pupuk , sedangkan larutan dimasukkan ke dalam beberapa alat penguap. 

  • Penguapan
Didalam alat penguap atau evaporator ini larutan tebu dipekatkan dari kadar air 80 - 85% menjadi 45% air. Selanjutnya dimasukkan dalam alat pengkristal.
  • Pengkristalan
Untuk menjaga agar tidak terjadi penguraian gula maka proses pengkristalan dilakukan dalam ruang hampa udara. Sehingga larutan mendidih pada suhu 60 derajat celcius. Setelah kental larutan gula tersebut massacuite.
  • Pusingan
Dalam pusingan larutan gula dibiarkan suhunya turun menjadi 55 derajat celcius. Massacuite diaduk dan disemprotkan ke dinding. Dinding ini dilubangi dan dibungkus dengan kawat kasa tembaga yang halus sekali yang dapat menahan hablur gula kasar. Sirop yang tidak menghablur disebut melasa dan digunakan untuk membuat alkohol.

 

  • Uraian Proses Pembersihan (Refining) Gula
  1. Gula kasar dimasukkan dalam alat pencampur dicampur dengan larutan gula dengan kepekatan 80 derajat brix (80% berat).
  2. Larutan gula ini melarutkan kotoran pelapis tipis tetapi tidak melarutkan gula.
  3. Sirup dipisahkan dengan pusingan dan gula disemprot dengan air.
  4. Kristal terjadi pada alat pelebur, dimana gula dicampur dengan air panas 1/2 berat (sebagian gula ini masih dari remelt).
  5. Sirup dari pusingan dibagi 2 yang satu direcycle ke alat pencampur dan sisanya diencerkan dengan larutan gula menjadi 54 derajat Brix dan dikirim ke defaktor.
  6. Selama operasi terjadi flokulasi dari suspensi dan klorida juga derajat keasamannya diturunkan.
  7. Dalam tangki Pachuca uap dan udara dimasukkan, kemudian CaO dan tanah diatome.
  8. Campuran disaring, filtrat diteruskan dan lumpur dibuang, sedangkan filtrat direcycle.
  9. Filtrat dimasukkan tangki, ditekan saring dan kemudian dihilangkan warnanya dalam penyaring arang.
  10. Lindi diproses lagi agar dapat dipakai lagi.
  11. Lindi yang baik masuk ruang simpan untuk dimasukkan ke dalam ruang hampa.
  12. Di dalam ruang hampa lindi dipekatkan. Setelah itu lindi dipompa ke alat pencampur.
  13. Sesudah rata dikirim ke alat pusingan.
  14. Bagian yang kurang pekat direcycle sedangkan yang memenuhi syarat masuk ke alat granulator, ayakan dan pengepakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerusakan Minyak

Kerusakan Minyak Pemakaian minyak yang berulang kali dapat menyebabkan adanya perubahan pada minyak, hal tersebut ditandai dengan penampakan...