Penggolongan
Materi
1.
Zat Tunggal (Substance)
Zat
tunggal adalah benda yang terdiri dari satu jenis materi saja.
a.
Unsur
Unsur
yaitu zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi baik secara fisika ataupun
secara kimia. Sehingga unsur merupakan zat kimia yang paling sederhana dan
tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana.
Hingga
saat ini sudah dikenal 114 jenis unsur yang mempunyai sifat dan karakteristik
berbeda – beda.
Ø Perkembangan Lambang – Lambang Unsur
Pada
zaman dahulu para ilmuwan menggunakan lambang astrologi untuk menyatakan
lambang – lambang unsur kimia.
Kemudian
pada masa John Dalton lambang – lambang tersebut diperbarui lagi menjadi lebih
sederhana. Lambang tersebut memang lebih sederhana, namun tidak praktis jika
digunakan untuk menyatakan rumus kimia senyawa.
Pada
akhirnya Joseph Berzellius (1779 – 1848) memperkenalkan lambang unsur dengan
menggunakan huruf pertama atau huruf pertama diikuti huruf berikutnya dari nama
latin unsur tersebut. Sehingga berdasarkan Aturan
Berzellius huruf pertama unsur ditulis dengan huruf kapital dan huruf kedua
ditulis dengan huruf kecil.
No.
|
Nama Unsur
(Latin)
|
Nama Unsur
(Indonesia)
|
Lambang Unsur
|
1.
|
Ferrum
|
Besi
|
Fe
|
2.
|
Cuprum
|
Tembaga
|
Cu
|
3.
|
Zinc
|
Seng
|
Zn
|
4.
|
Argentum
|
Perak
|
Ag
|
5.
|
Boron
|
Boron
|
B
|
6.
|
Silicon
|
Silikon
|
Si
|
7.
|
Germanium
|
Germanium
|
Ge
|
8.
|
Arsenic
|
Arsen
|
As
|
9.
|
Oxygen
|
Oksigen
|
O
|
10.
|
Hydrogen
|
Hidrogen
|
H
|
11.
|
Nitrogen
|
Nitrogen
|
N
|
12.
|
Carbon
|
Karbon
|
C
|
Lambang unsur berdasarkan Aturan
Berzellius
Keterangan
Gambar
Nomor
|
Kelompok
|
1 – 4
|
Unsur Logam
|
5 – 8
|
Unsur Semi
Logam
|
9 – 12
|
Unsur Non
Logam
|
Ø Unsur Logam
Unsur
logam adalah unsur yang memiliki sifat – sifat logam.
Ø Unsur Semi Logam (Metaloid)
Unsur
semi logam atau metaloid adalah unsur yang mempunyai sebagian sifat logam dan
sebagian sifat non logam.
Contoh : Silikon yang penampilannya mengilap
seperti logam, tetapi bersifat rapuh seperti non logam.
Ø Unsur Non Logam
Unsur
non logam adalah unsur yang memiliki sifat – sifat non logam.
Perbandingan
Sifat Logam dan Non Logam
No.
|
Sifat – Sifat Logam
|
Sifat – Sifat Non Logam
|
1.
|
Berwujud padat
pada keadaan kamar kecuali raksa
|
Ada yang
berwujud padat, cair dan gas
|
2.
|
Dapat ditempa
(Malleable)dan dapat ditarik (Ductile)
|
Bersifat rapuh
sehingga tidak dapat ditempa dan tidak dapat ditarik
|
3.
|
Mengilap jika
digosok
|
Tidak
mengilap, walapun digosok kecuali intan
|
4.
|
Dapat
menghantarkan listrik dan panas
|
Tidak dapat
menghantarkan listrik dan panas (Non Konduktor)
|
5.
|
Titik leleh
dan titik didih umumnya tinggi
|
Titik leleh
dan titik didih umumnya rendah
|
6.
|
Massa jenis
relatif yang tinggi
|
Massa jenis
relatif yang rendah
|
b.
Senyawa
Senyawa
yaitu zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi dua jenis atau lebih zat lain
yang lebih sederhana. Sehingga seyawa terdiri dari dua jenis atau lebih unsur.
Selain itu, berdasarkan Hukum Perbandingan Tetap senyawa adalah gabungan unsur
yang berbeda jenis dan saling berikatan melalui reaksi kimia dalam perbandingan
masa tertentu. Sehingga melalui reaksi kimia gabungan unsur ini dapat diubah
menjadi unsur – unsurnya atau gabungan unsur lain yang lebih sederhana.
Jadi,
senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan kembali melalui reaksi kimia,
dimana sifat senyawa berbeda dari unsur penyusunnya.
Ø Jenis Senyawa Berdasarkan Asalnya
1)
Senyawa Organik
Senyawa
organik adalah senyawa yang berasal dari makhluk hidup.
2)
Senyawa
Anorganik
Senyawa
anorganik adalah senyawa yag berasal dari benda mati.
Contoh Senyawa
Organik dan Anorganik
No.
|
Senyawa Organik
|
Senyawa Anorganik
|
1.
|
Gula Pasir
|
Natrium
Klorida (Garam Dapur)
|
2.
|
Alkohol
|
Aluminium
Sulfat (Tawas)
|
3.
|
Asam Cuka
|
Asam Sulfat
(Aki)
|
4.
|
Urea
|
Asam Klorida
|
5.
|
Asam Benzoat
|
Batu Kapur
|
Contoh Senyawa
dalam Kehidupan Sehari – hari
No.
|
Nama Senyawa
|
Rumus Kimia Senyawa
|
Unsur Pembentuk
|
1.
|
Alkohol
(Etanol)
|
C₂H₅OH
|
C, H dan O
|
2.
|
Gula Pasir
(Sukrosa)
|
C₁₂H₂₂O₁₁
|
C, H dan O
|
3.
|
Cuka Dapur
(Asam Asetat)
|
CH₃COOH
|
C, H dan O
|
4.
|
Garam Dapur
(Natrium
Klorida)
|
NaCl
|
Na dan Cl
|
5.
|
Aki (Asam
Sulfat)
|
H₂SO₄
|
H, S dan O
|
Partikel Unsur
dan Partikel Senyawa
1)
Partikel Unsur
Ø Sebagian bersar
unsur mempunyai partikel berupa atom, kecuali beberapa unsur non logam yang
partikelnya berupa molekul.
Ø Molekul adalah
gabungan dari beberapa atom yang bersifat netral.
Ø Contoh usur yang
partikelnya berupa molekul adalah hidrogen, nitrogen dan oksigen.
2)
Partikel Senyawa
Ø Sebagian senyawa
mempunyai partikel berupa molekul, sementara sebagian yang lain berupa ion.
Ø Senyawa molekul
adalah senyawa yang partikelnya berupa molekul.
Contoh : Garam dapur
Ø Senyawa ion
adalah senyawa yang partikelnya berupa ion.
Contoh : Air
Ø Molekul Senyawa terdiri dari dua jenis atom atau
lebih dengan komposisi tertentu.
Ø Ion adalah atom atau kumpulan atom yang
bermuatan listrik, baik positif atau negatif.
2.
Campuran
Campuran
adalah materi yang tersusun dari dua jenis zatvatau lebih yang bergabung
menjadi satu. Dalam sampuran masih terdapat sifat zat asalnya dan tidak
mempunyai komposisi yag tetap.
Contoh : sirup, larutan garam dan air sungai yang
kotor
Berdasarkan
sifatnya, campuran dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.
Campuran Homogen
Campuran
homogen adalah campuran yang disetiap bagiannya mempunyai susunan yang serba
sama sehingga tidak dapat dibedakan antar komponen penyusunnya. Dalam campuran
homogen dikenal istilah larutan. Larutan
adalah campuran yang homogen, tidak dapat dibedakan lagi antara pelarut dan
terlarut walaupun menggunakan mikroskop ultra. Dimana sifat dari larutan adalah
stabil (tidak mengalami sedimentasi) dan tidak dapat dipisahkan melalui
penyaringan.
Contoh : Sirup, Larutan garam, Larutan alkohol,
Teh manis dan udara bersih.
b.
Campuran
Heterogen
Campuran
heterogen adalah campuran yang disetiap bagiannya mempunyai susunan yang tidak
sama (beraneka ragam) sehingga komponen – komponennya dapat dibedakan atau
dapat dilihat dengan jelas.
Campuran
heterogen dibedakan menjadi dua, yaitu :
1)
Koloid
Koloid
adalah bentuk campuran yang keadaannya antara larutan dan suspensi. Secara
makroskopis koloid tampak homogen, tetapi jika diamati dengan mikroskop ultra
tampak heterogen. Umumnya koloid stabil dan tidak dapat dpisahkan melalui
penyaringan.
Contoh : Air susu, Santan, Agar – agar, Krim,
Asap dan Kabut.
2)
Suspensi
Susupensi
adalah campuran heterogen yang dapat dibedakan antara komponen yang satu dengan
yang lainnya tanpa menggunakan mikroskop ultra. Umumnya suspensi tidak stabil
tetapi lambat laun akan mengalami sedimentasi (pengendapan). Suspensi dapat
dipisahkan melalui penyaringan.
Contoh : Campuran terigu dalam air, Campuran
serbuk pasir dengan air dan Campuran serbuk teh dengan air.
Perbedaan Sifat
antara Campuran Homogen, Koloid dan Suspensi
No.
|
Campuran Homogen
|
Campuran Heterogen
|
|
Koloid
|
Suspensi
|
||
1.
|
Satu fase
|
Dua fase
|
Dua fase
|
2.
|
Ukuran
partikel < 1 nm
|
Ukuran
partikel
1 – 100 nm
|
Ukuran
partikel
> 100 nm
|
3.
|
Jernih
|
Keruh
|
Keruh
|
4.
|
Tidak dapat
disaring
|
Hanya dapat
disaring dengan saringan ultra
|
Dapat disaring
|
5.
|
Tidak memisah
jika dibiarkan
|
Memisah jika
didiamkan dalam waktu lama
|
Memisah jika
didiamkan
|
Perbedaan antara
Senyawa dan Campuran
No.
|
Senyawa
|
Campuran
|
1.
|
Terbentuk dari
dua unsur atau lebih secara kimia
|
Terbentuk dari
sua zat atau lebih secara fisika
|
2.
|
Dapat
dipisahkan dengan cara kimia
|
Dapat
dipisakan dengan cara fisika
|
3.
|
Sifat senyawa
berbeda – beda dengan sifat unsur – unsur penyusunnya
|
Sifat campuran
sama dengan sifat zat – zat penyusunnya
|
4.
|
Terbentuk dari
unsur – unsur dengan perbandingan tetap
|
Terbentuk dari
zat – zat dengan perbandingan tidak tetap
|
Cara – Cara
Pemisahakan Campuran
1)
Kristalisasi
(Pengkristalan).
2)
Filtrasi
(Penyaringan).
3)
Distilasi
(Penyulingan).
4)
Sublimasi
(Penyubliman).
5)
Kromatografi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar