Kamis, 28 Mei 2020

Penggolongan Materi


Penggolongan Materi

1.             Zat Tunggal (Substance)
Zat tunggal adalah benda yang terdiri dari satu jenis materi saja.
a.             Unsur
Unsur yaitu zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi baik secara fisika ataupun secara kimia. Sehingga unsur merupakan zat kimia yang paling sederhana dan tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana.
Hingga saat ini sudah dikenal 114 jenis unsur yang mempunyai sifat dan karakteristik berbeda – beda.
Ø   Perkembangan Lambang – Lambang Unsur
Pada zaman dahulu para ilmuwan menggunakan lambang astrologi untuk menyatakan lambang – lambang unsur kimia.

Kemudian pada masa John Dalton lambang – lambang tersebut diperbarui lagi menjadi lebih sederhana. Lambang tersebut memang lebih sederhana, namun tidak praktis jika digunakan untuk menyatakan rumus kimia senyawa.


Pada akhirnya Joseph Berzellius (1779 – 1848) memperkenalkan lambang unsur dengan menggunakan huruf pertama atau huruf pertama diikuti huruf berikutnya dari nama latin unsur tersebut. Sehingga berdasarkan Aturan Berzellius huruf pertama unsur ditulis dengan huruf kapital dan huruf kedua ditulis dengan huruf kecil.

No.
Nama Unsur
(Latin)
Nama Unsur
(Indonesia)
Lambang Unsur
1.                   
Ferrum
Besi
Fe
2.                   
Cuprum
Tembaga
Cu
3.                   
Zinc
Seng
Zn
4.                   
Argentum
Perak
Ag
5.                   
Boron
Boron
B
6.                   
Silicon
Silikon
Si
7.                   
Germanium
Germanium
Ge
8.                   
Arsenic
Arsen
As
9.                   
Oxygen
Oksigen
O
10.               
Hydrogen
Hidrogen
H
11.               
Nitrogen
Nitrogen
N
12.               
Carbon
Karbon
C
Lambang unsur berdasarkan Aturan Berzellius

*              Keterangan Gambar
Nomor
Kelompok
1 – 4
Unsur Logam
5 – 8
Unsur Semi Logam
9 – 12
Unsur Non Logam

Ø   Unsur Logam
Unsur logam adalah unsur yang memiliki sifat – sifat logam.
Ø   Unsur Semi Logam (Metaloid)
Unsur semi logam atau metaloid adalah unsur yang mempunyai sebagian sifat logam dan sebagian sifat non logam.
Contoh       : Silikon yang penampilannya mengilap seperti logam, tetapi                           bersifat rapuh seperti non logam.
Ø   Unsur Non Logam
Unsur non logam adalah unsur yang memiliki sifat – sifat non logam.

Perbandingan Sifat Logam dan Non Logam
No.
Sifat – Sifat Logam
Sifat – Sifat Non Logam
1.                   
Berwujud padat pada keadaan kamar kecuali raksa
Ada yang berwujud padat, cair dan gas
2.                   
Dapat ditempa (Malleable)dan dapat ditarik (Ductile)
Bersifat rapuh sehingga tidak dapat ditempa dan tidak dapat ditarik
3.                   
Mengilap jika digosok
Tidak mengilap, walapun digosok kecuali intan
4.                   
Dapat menghantarkan listrik dan panas
Tidak dapat menghantarkan listrik dan panas (Non Konduktor)
5.                   
Titik leleh dan titik didih umumnya tinggi
Titik leleh dan titik didih umumnya rendah
6.                   
Massa jenis relatif yang tinggi
Massa jenis relatif yang rendah



b.             Senyawa
Senyawa yaitu zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi dua jenis atau lebih zat lain yang lebih sederhana. Sehingga seyawa terdiri dari dua jenis atau lebih unsur. Selain itu, berdasarkan Hukum Perbandingan Tetap senyawa adalah gabungan unsur yang berbeda jenis dan saling berikatan melalui reaksi kimia dalam perbandingan masa tertentu. Sehingga melalui reaksi kimia gabungan unsur ini dapat diubah menjadi unsur – unsurnya atau gabungan unsur lain yang lebih sederhana.
Jadi, senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan kembali melalui reaksi kimia, dimana sifat senyawa berbeda dari unsur penyusunnya.
Ø   Jenis Senyawa Berdasarkan Asalnya
1)             Senyawa Organik
Senyawa organik adalah senyawa yang berasal dari makhluk hidup.
2)             Senyawa Anorganik
Senyawa anorganik adalah senyawa yag berasal dari benda mati.

Contoh Senyawa Organik dan Anorganik
No.
Senyawa Organik
Senyawa Anorganik
1.                   
Gula Pasir
Natrium Klorida (Garam Dapur)
2.                   
Alkohol
Aluminium Sulfat (Tawas)
3.                   
Asam Cuka
Asam Sulfat (Aki)
4.                   
Urea
Asam Klorida
5.                   
Asam Benzoat
Batu Kapur

Contoh Senyawa dalam Kehidupan Sehari – hari
No.
Nama Senyawa
Rumus Kimia Senyawa
Unsur Pembentuk
1.                   
Alkohol (Etanol)
C₂H₅OH
C, H dan O
2.                   
Gula Pasir (Sukrosa)
C₁₂H₂₂O₁₁
C, H dan O
3.                   
Cuka Dapur (Asam Asetat)
CH₃COOH
C, H dan O
4.                   
Garam Dapur
(Natrium Klorida)
NaCl
Na dan Cl
5.                   
Aki (Asam Sulfat)
H₂SO₄
H, S dan O

Partikel Unsur dan Partikel Senyawa
1)             Partikel Unsur
Ø   Sebagian bersar unsur mempunyai partikel berupa atom, kecuali beberapa unsur non logam yang partikelnya berupa molekul.
Ø   Molekul adalah gabungan dari beberapa atom yang bersifat netral.
Ø   Contoh usur yang partikelnya berupa molekul adalah hidrogen, nitrogen dan oksigen.
2)             Partikel Senyawa
Ø   Sebagian senyawa mempunyai partikel berupa molekul, sementara sebagian yang lain berupa ion.
Ø   Senyawa molekul adalah senyawa yang partikelnya berupa molekul.
Contoh                        : Garam dapur
Ø   Senyawa ion adalah senyawa yang partikelnya berupa ion.
Contoh                        : Air
Ø   Molekul Senyawa terdiri dari dua jenis atom atau lebih dengan komposisi tertentu.
Ø   Ion adalah atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik, baik positif atau negatif.

2.             Campuran
Campuran adalah materi yang tersusun dari dua jenis zatvatau lebih yang bergabung menjadi satu. Dalam sampuran masih terdapat sifat zat asalnya dan tidak mempunyai komposisi yag tetap.
Contoh  : sirup, larutan garam dan air sungai yang kotor
Berdasarkan sifatnya, campuran dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.             Campuran Homogen
Campuran homogen adalah campuran yang disetiap bagiannya mempunyai susunan yang serba sama sehingga tidak dapat dibedakan antar komponen penyusunnya. Dalam campuran homogen dikenal istilah larutan. Larutan adalah campuran yang homogen, tidak dapat dibedakan lagi antara pelarut dan terlarut walaupun menggunakan mikroskop ultra. Dimana sifat dari larutan adalah stabil (tidak mengalami sedimentasi) dan tidak dapat dipisahkan melalui penyaringan.
Contoh    : Sirup, Larutan garam, Larutan alkohol, Teh manis dan udara bersih.
b.             Campuran Heterogen
Campuran heterogen adalah campuran yang disetiap bagiannya mempunyai susunan yang tidak sama (beraneka ragam) sehingga komponen – komponennya dapat dibedakan atau dapat dilihat dengan jelas.
Campuran heterogen dibedakan menjadi dua, yaitu :
1)             Koloid
Koloid adalah bentuk campuran yang keadaannya antara larutan dan suspensi. Secara makroskopis koloid tampak homogen, tetapi jika diamati dengan mikroskop ultra tampak heterogen. Umumnya koloid stabil dan tidak dapat dpisahkan melalui penyaringan.
Contoh       : Air susu, Santan, Agar – agar, Krim, Asap dan Kabut.
2)             Suspensi
Susupensi adalah campuran heterogen yang dapat dibedakan antara komponen yang satu dengan yang lainnya tanpa menggunakan mikroskop ultra. Umumnya suspensi tidak stabil tetapi lambat laun akan mengalami sedimentasi (pengendapan). Suspensi dapat dipisahkan melalui penyaringan.
Contoh       : Campuran terigu dalam air, Campuran serbuk pasir dengan air                     dan Campuran serbuk teh dengan air.

Perbedaan Sifat antara Campuran Homogen, Koloid dan Suspensi
No.
Campuran Homogen
Campuran Heterogen
Koloid
Suspensi
1.                   
Satu fase
Dua fase
Dua fase
2.                   
Ukuran partikel < 1 nm
Ukuran partikel
1 – 100 nm
Ukuran partikel
> 100 nm
3.                   
Jernih
Keruh
Keruh
4.                   
Tidak dapat disaring
Hanya dapat disaring dengan saringan ultra
Dapat disaring
5.                   
Tidak memisah jika dibiarkan
Memisah jika didiamkan dalam waktu lama
Memisah jika didiamkan


Perbedaan antara Senyawa dan Campuran
No.
Senyawa
Campuran
1.                   
Terbentuk dari dua unsur atau lebih secara kimia
Terbentuk dari sua zat atau lebih secara fisika
2.                   
Dapat dipisahkan dengan cara kimia
Dapat dipisakan dengan cara fisika
3.                   
Sifat senyawa berbeda – beda dengan sifat unsur – unsur penyusunnya
Sifat campuran sama dengan sifat zat – zat penyusunnya
4.                   
Terbentuk dari unsur – unsur dengan perbandingan tetap
Terbentuk dari zat – zat dengan perbandingan tidak tetap

Cara – Cara Pemisahakan Campuran
1)             Kristalisasi (Pengkristalan).
2)             Filtrasi (Penyaringan).
3)             Distilasi (Penyulingan).
4)             Sublimasi (Penyubliman).
5)             Kromatografi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerusakan Minyak

Kerusakan Minyak Pemakaian minyak yang berulang kali dapat menyebabkan adanya perubahan pada minyak, hal tersebut ditandai dengan penampakan...