Perubahan
Materi
1.
Perubahan Fisika
Perubahan
fisika yaitu perubahan yang tidak menghasilkan materi atau zat baru. Perubahan
fisika hanya mengubah sifat fisika zat tetapi zat itu sendiri tidak berubah. Selain
itu, pada perubahan fisika perubahan yang terjadi hanyalah perubahan bentuk,
wujud serta ukuran materi.
Ø Contoh – Contoh Perubahan Fisika :
a.
Es
yang mencair.
b.
Kayu
yang dibentuk menjadi beberaa perabotan rumah (kursi, meja dan lemari).
c.
Besi
yang dibentuk menjadi kerangka jembatan, teralis dan pisau.
d.
Kapur
barus yang menyublim.
e.
Melarutnya
gula dalam air.
Ø Jenis – Jenis Perubahan Fisika :
a.
Perubahan Wujud
Perubahan
wujud terjadi karena pemanasan atau pendinginan.
Wujud
zat sendiri dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1)
Padat
a)
Partikel
zat padat tersusun rapat dan relatif diam ditempatnya.
b)
Satu
– satunya gerakan pada partikel zat padat adalah getaran.
c)
Susunan
partikel yang demikian membuat zat padat mempunyai bentuk dan volume yang
tetap.
d)
Kompresibilitasnya
sangat rendah atau sukar dimampatkan.
2)
Cair
a)
Partikel
zat cair masih tersusun rapat, tetapi masih dapat bergerak secara terbatas.
b)
Zat
cair mempunyai volume tertentu dengan bentuk yang mengikuti wadahnya.
c)
Kompresibilitas
zat cair yang juga sangat rendah.
3)
Gas Sifat Materi
a)
Mempunyai
struktur partikel yang dapat bergerak bebas.
b)
Bentuk
dan volumenya tidak tetap.
c)
Gas
mengisi ruang yang ditempatinya secara homogen (tersebar secara merata dalam
ruang).
d)
Gas
mudah dimampatkan.
Ø Titik lebur atau titik leleh yaitu suhu
dimana zat padat mencair.
Ø Titik didih yaitu suhu ketika zat cair mendidih.
Ø Titik embun yaitu suhu tertentu ketika uap akan
mengembun.
Ø Sedangkan Titik embun yaitu suhu yang lebih rendah lagi ketika zat tersebut akan membeku.
Ø Titik embun sama dengan Titik didih.
Ø Titik beku sama dengan Titik leleh.
Kurva Pemanasan
Air adalah
grafik yang menyatakan perubahan suhu dan wujud pada pemanasan suatu zat.
Berbagai
macam zat padat, seperti : iodin, kamper dan karbon dioksida padat (es kering
atau dry ice) tidak mencair ketika
dipanaskan, tetapi langsung mengalami penguapan. Perubahan wujud seperti itu
disebut Menyublim. Sedangkan perubahan
sebaliknya yaitu dari uap menjadi padatan juga disebut dengan Menyublim atau Deposisi.
Titik Cair dan
Titik Didih
Wujud
materi pada suhu kamar yaitu 25⁰C bergantung pada titik beku dan titik
didihnya.
1)
Berwujud
padat jika titik lelehnya > 25⁰C (belum mencair).
2)
Berwujud
cair jika titik lelehnya < 25⁰C dan titik didihnya > 25⁰C (sudah mencair
tetapi belum mendidih).
3)
Berwujud
gas jika titik didihnya < 25⁰C (sudah mendidih).
b.
Pelarutan
Pelarutan
yaitu perubahan fisika berupa pembuatan larutan dari padatan murni dengan cara
mencampurkannya dengan pelarut dalam jumlah watu tertentu.
Contoh : melarutnya gula dalam air, melarutnya
garam dalam air.
2.
Perubahan Kimia
Perubahan
kimia adalah perubahan yang menghasilkan materi baru. Dimana perubahan yang
terjadi adalah perubahan komposisi zat atau perubahan sifat – sifat zat. Seperti
: kayu yang terbakar, besi yang berkarat dan petasan yang meledak.
Ø Reaksi Kimia
Perubahan
kimia juga dapat disebut sebagai reaksi kimia. Reaksi kimia ini terjadi ketika
zat – zat pereaksi dicampurkan dalam suatu wadah. Terkadang tidak mudah untuk
mengetahui terjadi atau tidaknya reaksi kimia yang ada. Namun, pada umumnya
reaksi kimia disertai dengan suatu perubahan yang dapat diamati.
Perubahan yang
Menyertai Reaksi Kimia
a.
Perubahan Warna
Warna
jika memang dimiliki adalah sifat khas dari suatu zat. Sehingga tidak ada sua
zat yang berbeda mempunyai warna yang sama. Sehingga perubahan warna merupakan
salah satu petunjuk bahwa telah terbentuk zat baru.
Contoh : memudarnya warna pakaian, perubahan
warna pada daun, kertas koran yang menguning adalah bukti
bahwa telah terjadi suatu reaksi kimia.
b.
Perubahan Suhu
Umumnya
reaksi kimia disertai dengan pelepasan atau penyerapan kalor. Akan tetapi,
perubahan fisika juga sering disertai dengan perubahan suhu, seperti proses
pelarutan dan pengembunan.
1)
Reaksi Eksoterm adalah reaksi
yang membebaskan kalor.
Contoh : pembekaran dan petasan meledak.
2)
Rekaksi Indoterm
adalah
reaksi yang menyerap kalor.
Contoh : perubahan beras menjadi nasi dan
fotosintesis.
c.
Pembentukan Endapan
Rekasi
pembentukan endapan adalah reaksi yang hasil reaksinya tergolong zat yang sukar
larut sehingga terbentuk endapan.
Contoh : batu, pasir dan kayu yang sangat
sukar larut dalam air.
d.
Pembentukan Gas
Pembentukan
gas adalah salah satu perubahan lain yang menandai berlangsungnya reaksi kimia.
Gas hasil reaksi dapat kita amati berupa gelembung yang keluar dari campuran
pereaksi.
Contoh : Hidrogen memiliki titik didih
-252,8⁰C, Oksigen memiliki titik didih -182,96⁰C.
Ø
Perubahan
Kimia dalam Kehidupan Sehari – hari
a.
Pembakaran
(Combustion)
Ø
Pembakaran adalah reaksi cepat
dari bahan bakan dengan oksigen. Oleh karena itu, reaksi pembakaran disebut
juga oksidasi. Pada reaksi pembakaran sering menghasilkan api. Api terjadi jika
panas yang dibebaskan cukup hanya sehingga hasil reaksi yang biasanya berupa
gas berpijar. Bahan bakar (fuel) adalah
bahan – bahan yang dapat terbakar.
Ø
Umumnya reaksi pembakaran banyak
digunakan sebagai sumber energi rumah tangga atau industri. Bahan bakar yang
sering digunakan adalah bahan bakar fosil (gas alam, minyak bumi dan batu bara).
Selain bahan bakar fosil terdapat jenis bahan bakar lain, seperti : kayu,
alkohol, gas kokas (gas batu bara) dan hidrogen.
Ø
Pada bahan bakar fosil mengandung
hidrokarbon (senyawa yang terdiri dari unsur C dan H). Pembakaran hidrokarbon
menghasilkan Karbon Dioksida, Air dan Energi.
Bahan bakar fosil + Oksigen Karbon
Dioksida + Air + Energi
Selain itu, pembakaran bahan makanan
dalam tubuh juga menghasilkan karbon dioksida, air dan energi. Adapun proses
yang terjadi yaitu :
Bahan Makanan Karbon Dioksida + Air + Energi
Tabel
Perbandingan Antara Komposisi Udara dengan Komposisi Nafas
Kandungan
|
Udara
|
Nafas
|
% Oksigen
|
20
|
15
|
% Karbon Dioksida
|
0,03
|
5
|
% Uap Air
|
2
|
5
|
Uraian
Proses Pada Tabel :
1)
Pernafasan merupakan tindakan
mengambil oksogen dan mengeluarkan karbon dioksida.
2)
Oksigen diikat oleh hemoglobin
dalam darah ketika memasuki paru – paru.
3)
Oksigen tersebut diangkat ke
jaringan yang membutuhkan dan digunakan untuk membakar zat – zat makanan.
4)
Hasil pembakaran kemudian
diangkut menuju paru – paru dan dikeluarkan melalui hidung sebagai udara
pernafasan.
5)
Sebagian air dikeluarkan melalui
urine dan keringat.
b.
Korosi
Korosi adalah reaksi yang terjadi antara
logam dengan zat disekitar (udara dan air). Contoh korosi yang paling lazim
adalah perkaratan besi. Karat besi merupakan senyawa besi (III) oksida
terhidrasi. Perkaratan besi diakibatkan reaksi besi dengan oksigen dan air. Korosi
tidak akan terjadi apabila salah satu antara udara dan air tidak tersedia. Sehingga
salah satu prinsip pencegahan korosi bes adalah menghindari kontak besi dengan
salah satu zat (oksigen dan air).
Cara
Mencegah dan Memperlambat Perkaratan Besi
1)
Mengecat
Mengecat dapat menghindarkan kontak
dengan udara dan air.
2)
Melumuri
dengan Oli atau Gemuk
Diterapkan untuk berbagai perkakas dan
mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak dengan air.
3)
Dilapisi
dengan Plastik
Plastik dapat mencegah kontak dengan
udara dan air.
4)
Pelapisan
dengan Timan (Tin Plating)
Kaleng kemasan umumnya terbuat dari besi
yang dilapisi timah. Timah tergolong logam yang tahan karat apabila lapisan
tersebut utuh tanpa cacat. Jika lapisan timah tersebut rusak seperti tergores
maka dapat mempercepat korosi besi. Sifat ini memberi keuntungan akan cepat
hancur.
5)
Pelapisan
dengan Zink (Galvanisasi)
Besi dapat dilindungi dengan melapisi
dengan zink. Contohnya seperti tiang listrik, tiang telepon, pipa air dan pagar
(BRC). Pelapisan dengan zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun
lapisannya ada yang rusak.
6)
Pelapiisan
dengan Krom (Chromium Plating)
Besi atau baja dapat dilapisi dengan krom untuk
memberi pelindung yang mengilap, misalnya untuk bumper mobil. Krom dapat
memberi perlindungan sekalipun lapisan tersebut ada
yang rusak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar