Teks
Eksplanasi
1.
Pengertian Teks Eksplanasi
Secara
istilah, kata eksplanasi diserap dari bahasa Inggris yaitu Explanation yang berarti penjelasan atau paparan. Sehingga teks
eksplanasi dapat dikatakan sebagai teks yang memaparkan tentang asal usul
proses atau perkembangan suatu fenomena berupa peristiwa alam, sosial ataupun
budaya.
2.
Tujuan Teks Eksplanasi
Tujuan
dari teks eksplanasi adalah untuk memberikan informasi yang jelas kepada
pembaca agar dapat memahami tentang suatu fenomena yang terjadi.
3.
Ciri – Ciri Teks Eksplanasi
a.
Struktur
teksnya terdiri dari :
1)
Identifikasi
fenomena.
2)
Rangkaian
peristiwa atau kejadian.
3)
Ulasan
atau interpretasi.
b.
Informasi
yang disajikan berdasarkan fakta, kenyataan dan data.
c.
Isi
teksnya bersifat informatif.
d.
Mengkaji
mengenai pengetahuan dan peristiwa.
e.
Fakta
yag disajikan memuat informasi yang bersifat ilmiah.
4.
Struktur Teks Eksplanasi
a.
Identifikasi
fenomena
Pada
bagian ini berisi mengenai identifikasi sesuatu yang akan dijelaskan. Hal
tersebut umumnya berkaitan dengan fenomena alam, sosial, budaya, dan fenomena –
fenomena lainnya.
b.
Penggambaran
rangkaian kejadian
Bagian
ini menyajikan rincian proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang
diterangkan sebagai pertanyaan atas bagaimana
dan mengapa.
1)
Rincian yang
berpola atas pertanyaan “bagaimana”
Rincian
yang berpola atas pertanyaan “bagaimana” akan melahirkan uraian yang tersusun
secara kronologis ataupun gradual. Dalam hal ini, fase – fase kejadian akan
disusun berdasarkan urutan waktu.
2)
Rincian yang
berpola atas pertanyaan “mengapa”
Rincian
yang berpola atas pertanyaan “mengapa” akan melahirkan uraian yang tersusun
secara kausalitas. Dalam hal ini fase – fase kejadiannya disusun berdasarkan
hubungan sebab akibat.
c.
Ulasan atau
interpretasi
Bagian
terakhir dalam teks eksplanasi ini berisi mengenai komentar atau penilaian
tentang konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya atau bisa pula
berisi kesimpulan dari penjelasan sebelumnya.
5.
Unsur Kebahasaan Teks Eksplanasi
a.
Penggunakan
konjungsi kausalitas (sebab akibat)
Seperti : sebab,
karena, oleh sebab itu, oleh karena itu dan sehingga.
b.
Menggunakan
konjungsi kronologis (hubungan waktu)
Seperti : kemudian,
lalu, setelah itu dan
pada akhirnya.
c.
Menggunakan kata
benda yang merujuk pada jenis fenomena
Berkenaan
dengan kata ganti yang digunakan, teks eksplanasi langsung merujuk pada jenis
fenomena yang dijelaskannya (yang bukan berupa pesona). Umumnya kata ganti yang
digunakan untuk fenomena berupa kata benda, baik konkret maupun abstrak.
Seperti :
banjir,
pengangguran, kemiskinan dan sampah (bukan
kata ganti orang)
ia, dia, mereka karena objek
yang dijelaskan berupa fenomena, tidak berbentuk personal.
d.
Istilah ilmiah
Ø Istilah adalah
kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses,
keadaan, atau sifat khas dalam bidang tertentu. Berbeda dengan kata yang
maknanya masih bersifat umum, istilah memiliki makna yang sifatnya tetap dan
pasti.
Ø Ketetapan dan
kepastian makna istilah ini arena istilah hanya digunakan dalam bidang kegiatan
atau keilmuan tertentu. Sehingga, tanpa kontens kalimatnya pun, makna istilah
sudah pasti.
Ø Namun demikian,
banyak juga istilah yang sudah menjadi unsur bahasa umum karena frekuensi
pemakaiannya dalam bahasa umum, bahasa sehari – hari cukup tinggi.
Ø Istilah yang
sudah menjadi unsur leksikal bahasa umum itu disebut istilah umum. Selain
istilah umum juga terdapat istlah khusus.
1)
Istilah umum
Istilah
umum yaitu istilah yang berasal dari bidang tertentu karena dipakai secara luas
menjadi unsur kosakata umum.
Contoh :
a)
Anggaran
belanja.
b)
Penilaian.
c)
Pakar.
d)
Radio.
2)
Istilah khusus
Istilah
khusus adalah istilah yang maknanya terbatas pada bidang tertentu saja.
Contoh :
a)
Istilah di
bidang biologi
Seperti : anatomi,
insekta dan
antioksidan.
b)
Istilah di
bidang matematika
Seperti : diagram,
grafik dan
faktor.
c)
Istilah di
bidang pertanian
Seperti : huma,
hama dan
waduk.
e.
Kata kerja
material
Kata
kerja material adalah kata kerja tang menunjukkan aktivitas fisik yang dapat
dilihat dalam bentuk nyata.
Contoh :
Guntur menyiram bunga
S P O
f.
Kata kerja
relasional (kata kerja aktif)
Kata
kerja aktif lebih menjurus pada kata kerja yang berfungsi sebagai penghubung
antara subjek dan pelengkap.
Polanya
yaitu : subjek + verba relasional + pelengkap.
Contoh :
Kirana merupakan anak tertua
S V. Relasional Pelengkap
g.
Kalimat pasif
Contoh kata –
kata pasif :
1)
Terlihat.
2)
Terbagi.
3)
Terwujud.
4)
Terakhir.
5)
Dimulai.
6)
Ditimbun.
7)
Dilahirkan.
Contoh :
Oleh
karena itu, agar anemia terkoreksi, dibutuhkan
zat besi yang cukup sebagai cadangan di dalam tubuh. Cadangan zat besi itu
berguna untuk mengganti sel darah merah yang hilang. Biasanya, asupan itu terus
dikonsumsi selama satu hingga tiga
bulan sampai anemianya terkoreksi betul.
6.
Menyusun Teks Eksplanasi
a.
Menentukan tema
atau topik
Sifat
dari tema atau topik dalam teks eksplanasi yaitu :
1)
Faktual
Faktual
artinya sesuatu yang benar – benar terjadi dan dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
2)
Analisis atau
penafsiran
Analisis
atau penafsiran yaitu objektif terhadap seperangkat fakta.
b.
Menentukan
tujuan teks eksplanasi
Tujuan
dari aspek ini adalah untuk memberikan penjelasan dan pemahaman kepada pembaca.
c.
Mengumpulkan
data
Mengumpulkan
data atau bahan sangat diperlukan dalam penulisan teks eksplanasi. Dalam upaya
pengumpulan data atau bahan sesuai dengan topik yang dipilih dapat diperoleh
dari buku, majalah, internet, surat kabar bahkan wawancara secara langsung.
d.
Membuat kerangka
teks eksplanasi
Kerangka
yang dibuat hendaknya adalah kerangka yang lengkap, sistematis dan sesuai
dengan struktur teks eksplanasi.
e.
Mengembangkan
kerangka teks ekspanasi
1)
Bagian
pernyataan umum (pendahuluan)
Bagian
ini memperkenalkan topik yang akan dijelaskan. Bagian ini ditulis secara
ringkas, jelas, menarik dan memikat pembaca untuk melanjutkan ke penjelasan
yang lebih detail.
2)
Bagian deretan
penjelas (isi)
Bagian
ini terdiri atas beberapa runtutan urutan sebab akibat. Bagian ini berisi
hubungan sebab akibat tentang peristiwa yang terjadi karena peristiwa
sebelumnya dimana peristiwa tersebut menghasilkan peristiwa baru.
3)
Bagian
interpretasi (penutup)
Bagian
ini berisi simpulan dan pandangan penulis. Bagian penutup ini bersifat opsional
(boleh ada dan tidak ada).
f.
Menyunting teks
eksplanasi
Tahap
ini merupakan tahap terakhir dalam memproduksi teks eksplanasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar