Minggu, 31 Mei 2020

Teks Ceramah

Teks Ceramah

1.             Pengertian Ceramah
Ceramah adalah kegiatan menyampaikan sesuatu kepada orang lain dengan maksud agar orang yang mendengar orang tersebut mengetahui dan memperoleh sesuatu yang berharga dari isi ceramah yang disampaikan.
Umumnya ceramah disampaikan oleh orang – orang yang menguasai di bidangnya dan yang mendengarkan biasanya melibatkan banyak orang (audiensi).
Informasi yang disampaikan dalam ceramah umumnya informasi yang hangat dan aktual.
2.             Jenis Ceramah
a.             Ceramah umum
Ceramah umum adalah pidato yang bertujuan untuk memberikan nasihat kepada khalayak umum atau masyarakat luas. Di dalam ceramah umum ini keseluruhan unsur – unsurnya bersifat menyeluruh, tidak ada batasan apapun, baik dari audiensi yang tua maupun muda serta materinya juga tidak ditentukan (diisesuaikan dengan acara).
b.             Ceramah khusus
Ceramah khusus adalah ceramah yang bertujuan untuk memberikan nasihat – nasihat kepada pendengar atau khalayak tertentu dan juga bersifat khusus, baik materi atau yang lainnya.
Dalam ceramah khusus banyak batasan – batasan yang disyaratkan, mulai dari audiensi yang sesuai dengan yang diinginkan dan materi yang juga menyesuaikan dengan keadaan.
Contoh    :
1)             Ceramah dalam rangka memperingati hari raya Idul Fitri.
2)             Perayaan Natal.
3.             Struktur Teks Ceramah
a.             Pembuka
Bagian pembuka merupakan bagian awal dari teks ceramah. Bagian pembuka biasanya berupa pengenalan isu, masalah, pendapat umum, pandangan pembicara atau penceramah mengenai suatu hal atau permasalahan.
b.             Isi
Bagian isi merupakan rangkaian argumen atau pendapat yang disampaikan oleh pembicara mengenai topik yang diangkat menjadi bahan materi ceramah. Bagian ini saling berkaitan dengan bagian sebelumnya, yaitu tesis atau pembuka. Selain itu pada bagian isi juga berisi mengenai argumen – argumen pembicara yang diperkuat dengan fakta yang ada.
c.              Penutup
Bagian penutup sering disebut dengan penegasan kembali isi ceramah. Pada bagian ini berisi mengenai simpulan atau rangkuman sebagai hasil penalaran dari pernyataan – pernyataan yang telah dikemukakan sebelumnya.
4.             Unsur Kebahasaan Teks Ceramah
a.             Kata – kata persuasif
Kata – kata persuasif yaitu kata – kata yang digunakan untuk tujuan memengaruhi atau membujuk.
Contoh    : mengagumkan, berpendapat dan menyimpulkan.
b.             Kata ganti
Kata ganti adalah kata yang berfungsi untuk menggantikan orang, benda, atau sesuatu yang dibendakan.
Macam – macam kata ganti
1)             Kata ganti orang
a)             Kata ganti orang pertama tunggal
Contoh          : aku, saya, daku, -ku.
b)             Kata ganti orang kedua
Ø   Kata ganti orang kedua tunggal
Contoh : kamu, Anda, kau, dikau.
Ø   Kata ganti orang kedua jamak
Contoh : kalian, kamu sekalian.
c)             Kata ganti orang ketiga
Ø   Kata ganti orang ketiga tunggal
Contoh : dia, beliau, ia, -nya.
Ø   Kata ganti orang ketiga jamak
Contoh : mereka, -nya.
2)             Kata ganti penunjuk
a)             Kata ganti penunjuk umum
Contoh          : ini, itu.
b)             Kata ganti penunjuk tempat
Contoh          : sana, sini, situ, di sana, di sini, dari sanam yakni, yaitu.
c)             Kata ganti penunjuk ihwal
Contoh          : begini, begitu.
d)            Kata ganti penanya
Ø   Kata ganti penanya benda atau orang
Contoh : apa, siapa, mana, yang mana.
Ø   Kata ganti penanya waktu
Contoh : kapan, bilamana, apabila.
Ø   Kata ganti penanya tempat
Contoh : di mana, ke mana, dari mana.
Ø   Kata ganti penanya keadaan
Contoh : mengapa, bagaimana.
Ø   Kata ganti penanya jumlah
Contoh : berapa.
3)             Kata ganti yang tidak menunjuk pada orang atau benda tertentu
Contoh       : sesuatu, seseorang, barang siapa, apa – apa, masing – masing.
c.              Konjungsi
1)             Konjungsi sebab akibat
Digunakan untuk menyatakan sesuatu yang mengandung sebab akibat.
Contoh : sehingga, sampai, maka (nya), sebab, karena.
2)             Konjungsi temporal
Digunakan untuk menyatakan waktu.
Contoh : sesudah, setelah, sehabis, sejak, selesai, ketika.
3)             Konjungsi perbandingan atau pertentangan
Digunakan untuk menyatakan hal yang bersifat membandingkan.
Contoh : sebagaimana, sama halnya.
d.             Kata teknis (istilah)
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna, konsep, proses, keadaan, atau sifat khas dalam bidang tertentu.
Bentuk istilah dapat berupa :
1)             Istilah berupa kata
Contoh : fonem, radiasi, inflasi, himpunan.
2)             Istilah berupa gabungan kata
Contoh : hak pilih, daya kuda, kerja sama, mata anggaran.
e.              Kalimat majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih.
Jenis – jenis kalimat majemuk :
1)             Kalimat majemuk setara
Contoh       : Auliya bermain kasti, sementara adiknya menonton di pinggir lapangan.
2)             Kalimat majemuk bertingkat
Contoh       : Dina sering terlambat datang ke sekolah karena rumahnya jauh.
3)             Kalimat majemuk rapatan
Contoh       : Luisa dan Lubita menghadiri pertemuan itu.
4)             Kalimat majemuk campuran
Contoh       : Acara ini harus direncanakan dengan baik karena melibatkan banyak peserta dan waktunya sangat singkat.
5.             Menyusun Teks Ceramah
a.              Menentukan topik.
b.             Merumuskan tujuan ceramah (bersifat informatif, persuasif atau rekreatif).
c.              Menyusun kerangka ceramah.
d.             Menyusun ceramah berdasarkan kerangka.

e.              Mengevaluasi dan menyunting teks ceramah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerusakan Minyak

Kerusakan Minyak Pemakaian minyak yang berulang kali dapat menyebabkan adanya perubahan pada minyak, hal tersebut ditandai dengan penampakan...