Selasa, 14 Juli 2020

Makanan Olahan Setengah Jadi dari Daging Merah dan Putih

Makanan Olahan Setengah Jadi dari 
Daging Merah dan Putih

Pengertian
Olahan pangan setengah jadi adalah mengolah bahan baku pangan dengan proses pengawetan, baik pengawetan secara kimia, secara fisik dan secara mikrobiologi menjadi aneka ragam olehan pangan setengah jadi yang selanjutnya digunakan sebagai bahan baku pangan.

Keuntungan
Adapun keuntungan dari kegiatan mengolah makanan setengah jadi yaitu :
  1. Menjadi bahan baku yang fleksibel untuk pengolahan lanjut.
  2. Dapat dikemas dengan lebih ringkas sehingga proses distribusinya menjadi lebih mudah.
  3. Menghemat ruangan dan mengurangi biaya penyimpanan yang dibutuhkan.
  4. Dapat diperjual - belikan antar daerah sebagai komoditas ekspor.
  5. Tahan lama dan lebih kuat dari cuaca dingin atau panas.

Hal yang perlu diperhatikan dalam mengolah makanan setengah jadi yaitu :
  1. Ada beberapa bahan makanan yang perlu untuk diolah lagi, seperti ikan asin dan terasi.
  2. Harus selalu memperhatikan kondisi wadah pengemasan dan expired date - nya.
  3. Adanya penyalagunaan, seperti ikan asin berformalin.
  4. Jangan dijadikan sebagai sumber protein utama dalam keseharian (apabila dalam kemasan kalengan).
  5. Cermati labelnya (apabila dalam kemasan).

Contoh - Contoh Makanan Olahan Setengah Jadi dari Daging Merah dan Putih
  • Surimi
Surimi adalah produk olahan hasil perikanan setengah jadi berupa hancuran daging ikan beku yang telah mengalami proses pelumeran (leaching), pengepresan, penambahan bahan tambahan dan pengepakan.
Surimi dibuat dari daging ikan giling yang telah diekstraksi dengan air yang diberi bahan anti denaturasi, lalu dibekukan.
Surimi merupakan produk antara bahan - bahan baku dasar dalam pembuatan komaboko (produk gel ikan), sosis dan fish nugget. 
  • Ikan Asap
Bahan bakar yang digunakan dalam proses pengasapan ikan yaitu tempurung kelapa. Karena tempurung kelapa bisa memberikan panas yang cukup dan asap yang lumayan cukup banyak sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri. 
Untuk mendapatkan ikan asap yang bermutu tinggi maka harus digunakan jenis kayu keras (non - resinous) atau sabut dan tempurung kelapa, sebab kayu - kayu yang lunak akan menghasilkan asap yang mengandung senyawa - senyawa yang dapat menyebabkan hal dan bau yang tidak diinginkan.
Cara pengasapan yaitu dengan menaruh ikan dalam kotak yang selanjutnya diasapi dari bagian bawah. Teknik pengasapan sebenarnya tidak membuat ikan menjadi awet dalam jangka waktu yang lama, karena diperlukan perpaduan dengan teknik pengasinan dan pengeringan.
Tahapan Proses Pengasapan :
  1. Penggaraman.
  2. Pengeringan.
  3. Pemanasan.
  4. Pengasapan.
Mutu atau kualitas produk ditentukan dari :
  1. Kesegaran ikan.
  2. Jenis ikan yang dipilih atau yang digunakan.
  3. Ketelitian pengerjaan tiap tahapan proses yang harus dilakukan. 
  • Ikan Asin
Dalam proses pembuatan ikan asin kita dapat menggunakan garam dapur (NaCl) untuk mengawetkan ikan. Teknik ini disebut dengan teknik penggaraman.
Mekanisme proses penggaraman terjadi dalam 3 tahapan, yaitu :
  1. Garam mengikat air di dalam bahan.
  2. Menurunkan aktivitas air produk sehingga mikroba pembusuk dan perusak yang tidak tahan tidak dapat tumbuh.
  3. Merubah konsentrasi intra dan ekstrasel dalam jaringan bahan sehingga menghasilkan tekstur tertentu.
Garam berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang tidak tahan terhadap garam 
  • Nugget
Nuget biasanya dibuat dari daging ayam. Sedangkan bahan - bahan yang dibutuhkan untuk membuat nuget yaitu :
  1. Daging.
  2. Garam.
  3. Bumbu - bumbu.
  4. Tepung.
  5. Kuning Telur.
  6. Bisa ditambahkan susu full cream.
  7. Dll.
Proses Pembuatan Nuget :
  1. Tahap penggilingan daging yang digunakan.
  2. Tahap pembentukan adonan dengan cara menyampurkan bumbu - bumbu yang diperlukan dan bahan - bahan tambahan lainnya.
  3. Tahap pencetakan.
  4. Tahap pengukusan (dikukus kurang lebih selama 45 menit).
  5. Tahap pemotongan.
  6. Tahap pelapisan.
  7. Tahap penggorengan.
  • Sosis
Berdasarkan prosedurnya sosis merupakan makanan yang dibuat dari daging (atau ikan) yang digiling dan diberi bumbu lalu dimasukkan kedalam selongsong bulat panjang .
Selongsong yang dapat dipilih dan dapat digunakan dalam pembuatan sosis dapat berupa usus sapi atau bahan buatan.
Proses Pembuatan Sosis :

  1. Curing.
  2. Pembuatan adonan.
  3. Pengisian selongsong.
  4. Pengasapan (untuk sosis asap).
  5. Perebusan. 
  • Kornet
Kornet adalah bahan olahan daging yang dilakukan proses pengawetan. Dalam proses pembuatannya daging dicampurkan dengan bumbu - bumbu yang diperlukan, garam dan nitrit.
Proses Pembuatan Kornet :
  1. Curing.
  2. Penggilingan.
  3. Pengalengan.
  4. Sterilisasi. 
  • Ikan Kaleng
Sistem yang digunakan dalam proses ini yaitu memasukkan ikan ke dalam kaleng aluminium atau bahan logam lainnya, lalu diberi zat kimia tertentu sebagai pengawet. Zat kimia yang dapat digunakan dalam proses ini adalah garam, asam dan gula.
  • Terasi
Terasi merupakan suatu jenis bahan penyedap makanan dari hasil fermentasi beragam dari udang atau ikan yang memiliki bau khas tertentu.  
Terdapat tiga jenis terasi, yaitu : 

  1. Terasi udang.
  2. Terasi ikan.
  3. Terasi campuran antara udang dan ikan. 
Akan tetapi, di negara Indonesia umumnya masyarakat lebih banyak menggunakan terasi udang dengan alasan aromanya yang lebih sedap dan rasanya yang lebih sedap. 
Mutu terasi dapat ditentukan dari penampakan, warna, bau dan adanya serangga atau ulat. 
Dimana ciri - ciri terasi yang baik yaitu : 
  1. Berwarna gelap.
  2. Memiliki bau khas terasi sebagaimana mestinya.
  3. Tidak tengik.
  4. Tidak ada kotoran berupa pasir sisa ikan dan udang atau bahan lainnya.
Warna dari terasi berasal dari pigmen udang atau bahan pewarna alami lainnya yang secara sengaja memang ditambahkan ke dalamnya.

Pengolahan Pangan dari Bahan Ikan dan Daging Putih atau Merah Menjadi Makanan

Kerajinan Fungsi Hias

Kerajinan Fungsi Hias
Produk kerajinan dibuat tetunya memiliki sebuah tujuan tertentu. Selain untuk menghias, produk kerajinan juga tentu memiliki kegunaan - kegunaan tertentu. Adapun tujuan dari suatu produk kerajinan yaitu :
  • Sebagai Penghias
Kerajinan sebagai penghias yaitu kerajinan yang dibuat semata - mata hanya sebagai hiasan pada suatu benda atau pajangan di sebuah ruangan dan tidak memiliki makna - makna tertentu.
  • Sebagai Benda Pakai
Kerajinan sebagai benda pakai adalah kerajinan yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari - hari.
  • Sebagai Kebutuhan Ritual
Kerajinan sebagai kebutuhan ritual ialah kerajinan yang mengandung simbol - simbol atau makna - makna tertentu serta berfungsi sebagai benda magis yang berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual.
  • Sebagai Kebutuhan Simbolik
Kerajinan sebagai kebutuhan simbolik merupakan kerajinan tradisional yang dapat digunakan sebagai hiasan dan juga berfungsi untuk melambangkan hal - hal tertentu yang berhubungan dengan nilai spiritual.
  • Sebagai Kebutuhan Konstruktif
Kerajinan sebagai kebutuhan konstruktif adalah kerajinan yang berfungsi sebagai pendukung sebuah bangunan selain sebagai hiasan.

Keunikan Bahan Kerajinan Fungsi Hias
  • Bahan Alam
Bahan alam yang dapat digunakan dan dimanfaatkan sebagai produk kerajinan diantaranya yaitu :
  1. Tanah liat.
  2. Serat.
  3. Batu.
  4. Kayu.
  5. Bambu.
  6. Rotan.
  7. Kulit.
  8. Logam.
  9. Batu.
Adapun keunikan dari bahan alam tersebut adalah
  1. Memiliki tekstur yang halus dan elastis untuk tanah liat.
  2. Memiliki tekstur kasar dan berwarna coklat bergradasi untuk serat batang pisang.
  3. Bersifat keras dan memiliki warna - warna tertentu untuk kayu.
  4. Memiliki sifat lentur dan kuat untuk bambu dan rotan.
  5. Memiliki tekstur yang menarik dengan menampilkan warna - warna alaminya untuk kulit hewan.
  6. Memiliki kesan mewah dan kuat untuk emas, perunggu dan perak.
  7. Beraneka ragam warna dan bentuk yang unik dan menyenangkan untuk batu.
  • Bahan Buatan
  1. Lilin memiliki tekstur yang lembut.
  2. Gips yang mudah dibuat sebagai karya kerajinan yang bertekstur kasar maupun halus.
  3. Fiberglass yang bersifat kuat.
  4. Sabun yang memiliki sifat mengharumkan dan lunak.

Tujuan Dibuatnya Kerajinan Fungsi Hias
Adapun tujuan dari dibuatnya kerajinan fungsi hias yaitu sebagai berikut :
  • Untuk memenuhi kebutuhan.
Pengrajin sebelum membuat suatu produk kerajinan pasti sudah mempertimbangkan tujuan dari arah pembuatan dari produk kerajinan tersebut, salah satunya sebagai kerajinan fungsi hias yang berfungsi untuk menghias bagian - bagian tertentu agar nampak lebih indah dan menarik. Contohnya seperti :
  1. Hiasan dinding untuk memperindah dinding ruangan, seperti kaca patri, lukis kaca, tapestri dan kerajinan logam.
  2. Hiasan gantung sebagai elemen dekorasi untuk mempercantik dan memperindah ruangan, seperti umbul - umbul, penjor, hiasan yang diletakkan pada pintu atau jendela dan hiasan langit - langit.
  3. Elemen estetis atau eksterior, seperti pembatas ruang, hiasan sudut ruang, hiasan jendela atau pintu.
  4. Hiasan Janur. Janur sendiri merupakan daun muda dari beberapa jenis palma besar, utamanya dari pohon kelapa, enau dan rumbia yang dapat dipakai sejumlah suku di Indonesia senahai pemenuh dalam kehidupan sehari - hari, salah satunya sebagai penunjang acara adat atau acara keagamaan.

Peralatan yang Dibutuhkan dalam Produksi Kerajinan Fungsi Hias
  • Alat Produksi Hiasan Janur
  1. Alat pemotong, seperti pisau yang berguna untuk membelah, memotong dan menyayat bagian janur.
  2. Benar kasur, digunakan untuk menjahit.
  3. Stapler, digunakan untuk menyambung antara janur yang satu dengan janur yang lain.
  4. Bambu atau lidi, digunakan untuk menusuk tumpukan janur agar memiliki poros.
Selain itu, ada juga beberapa bahan yang dibutuhkan pada saat membuat hiasan janur, seperti :
  1. Janur yaitu sebagai bahan dasar pembuatan yang berasal dari daun muda pohon kelapa, enau ataupun rumbia.
  2. Pewarna yang sering digunakan untuk janur adalah pewarna teres atau nophal.
  1. Teres adalah sejenis pewarna yang biasa dipakai untuk mewarnai makanan.
  2. Nophal adalah bahan warna yang biasa digunakan untuk mewarnai bagor, karung, bilah bambu, bahan tikar dan jenis bahan alam lainnya.
  • Alat Produksi Hiasan Lukis Kaca
  1. Pena, digunakan untuk membuat outline objek gambar sesuai desain yang diinginkan.
  2. Kertas Desain, digunakan sebagai objek yang akan dilukis.
  3. Pisau Kertas, digunakan untuk mengerok gambar yang salah.
  4. Kuas, digunakan untuk mengecat. Kuas sendiri memiliki beberapa bentuk bulu/rambutnya. Semua itu disesuaikan dengan kebutuhan saat melukis objeknya.
  5. Meja, digunakan untuk alas pembuatan hiasan lukis kaca. Meja yang digunakan untuk membuat hiasan lukis kaca adalah meja yang memiliki permukaan rata.
  • Alat Produksi Hiasan Tenun Serat
Tenun biasanya dibuat dengan menggunakan alat tenun seperti Gedogan ataupun Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Adapun peralatan yang digunakan dalam pembuatan tenun yaitu :
  1. Kayu Spanram, yaitu kayu yang diberi paku untuk benang lungsin.
  2. Batang Kayu, batang kayu yang biasanya diguanakan sebagai alat membuat tenun bentuknya menyerupai sumpit sebagai pengikat benang pakan yang berjalan. Teknik tenun atau anyam memiliki dua susunan benang, yaitu benang lungsi yang dirakit sebagai dasar bidang tenunan atau anyaman, dan pakan sebagai pembuat warna atau motif terstruktur.
Sedangkan bahan yang digunakan sebagai pembuatan hiasan tenun serat yaitu :
  1. Benang tipis untuk lungsi.
  2. Benang tebal untuk pakan.
Adapun proses pembuatan tenun serat yaitu :
  1. Pasang benang lungsi pada pemidangan.
  2. Memasukkan benang pakan pada lungsi.
  3. Mengganti warna pakan sesuai motif yang diinginkan.
  • Alat Produksi Hiasan Sulam
Hasil akhir sulaman dapat dibedakan menjadi :
  1. Sulam Datar, hasil sulaman yang rata dengan permukaan kain.
  2. Sulam Terawang (Kerawang), hasil sulaman berlubang - lubang seperti menerawang.
  3. Sulam Timbul, hasil sulaman membantuk tekstur di permukaan kain sesuai dengan motif yang diinginkan.
Jenis - Jenis Sulaman yang Berkembang Saat Ini :
  • Sulam Kepala Peniti
Sulam kepala peniti merupakan sulaman dengan tekstur menyerupai kepala jarum pentul yang berukuran kecil. Di daerah Sumatera Barat, jarum petul tanpa kepala warna dinamai juga dengan peniti.
  • Sulam Bayang
Sulam bayang merupakan jenis sulaman dengan teknik penempatan kain yang bertindih.Kain warna diletakkan pada bagian dalam atau bawah kain dasar, sedangkan sulaman dilakukan pada bagian atas kain dasar.
  • Sulam Renda Bangku
Sulam renda bangku merupakan jenis sulam yang memiliki fungsi sebagai renda baju atau taplak atau yang lainnya. Karena dibuat diatas bangku kecil yang berbentuk bulat maka jenis sulam ini disebut dengan sulaman renda bangku. Selain itu, pada jenis sulam ini benang yang digunakan cenderung halus dan kecil.
  • Sulam Pita
Sulam pita umumnya menggunakan pita - pita dengan beraneka ragam ukuran dan ketebalan yang berbeda - beda. Sulaman ini menggunakan jarum sulam atau jarum kasur yang memiliki lubang benang berukuran besar.

Faktor - Faktor Permasalahan Objektif yang Diperlukan untuk Diketahui Sebelum Melakukan Perancangan.
Adapun faktor - faktor permasalahan objektif yang diperlukan untuk diketahui terlebih dahulu sebelum melakukan perancangan yaitu sebagai berikut :
  • Faktor Teknis
  1. Metode produksi yang handal.
  2. Penerapan daya mesin atau manual.
  3. Tingkat kemahiran dan sumber daya manusia.
  • Faktor Ekonomis
  1. Pemasaran yang tahan terhadap persaingan.
  2. Sistem pemasokan atau distribusi.
  3. Kebijakan penciptaan atau hak cipta.
  4. Nilai jual dan keberadaan suku cadang (sumber daya bahan dan alat).
  5. Selera masyarakat terhadap produk tersebut.
  • Faktor Ergonomis
  1. Kenyamanan.
  2. Keamanan.
  3. Kesesuaian.
  4. Kepraktisan.
  • Faktor Sains dan Teknologi
  1. Adanya unsur pembaruan atau temuan baru (inovasi dan modifikasi).
  2. Selalu mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi.
  • Faktor Estetika
  1. Menampilkan bentuk keindahan.
  2. Memiliki daya pikat.
  3. Terjadi keserasian.
  4. Penggarapan yang rinci dan detail.
  5. Perupaan atau pewarnaan.
  6. Kesan atau gugahan yang ditampilkan.
  • Faktor Konsidi Lingkungan
  1. Nilai budaya.
  2. Kondisi lingkungan atau wilayah setempat.

Macam - Macam Peralatan Untuk Menjahit

Macam - Macam Peralatan 
Untuk Menjahit

Jenis peralatan jahit dan sulam
  • Jarum
Adapun macam - macam jarum yang digunakan dalam proses menjahit dan menyulam sebagai berikut :
  • Jarum Jahit Tangan

Jarum jahit tangan berfungsi untuk menjahit atau menyulam dengan tangan.
  • Jarum Jahit Mesin

Jarum jahit mesin berfungsi untuk menjahit atau menyulam dengan menggunakan mesin.
  • Jarum Pentul

Jarum pentul berfungsi untuk membantu proses menjahit atau menyulam.
  • Gunting
Dibawah ini merupakan macam - macam gunting yang dapat digunakan dalam proses menjahit dan menyulam yaitu ;
  • Gunting Kain

Gunting kain merupakan gunting yang lebih dikhususkan untuk menggunting kain saja.
  • Gunting Biasa

Gunting biasa yaitu gunting yang dapat digunakan untuk memotong kain atau benang dalam proses menjahit atau menyulam.
  • Gunting Zig - Zag

Gunting zig - zag berfungsi untuk menggunting pinggiran kain.
  • Gunting Border

Gunting border dapat digunakan untuk menggunting kain atau benang dalam proses memborder.
  • Meteran
Meteran yaitu alat yang digunakan untuk mengukur kain atau bahan - bahan lainnya yang diperlukan dan dibutuhkan dalam kegiatan menjahit dan menyulam.
  • Alat Tulis
Alat tulis yang umumnya digunakan dalam kegiatan menjahit dan menyulam yaitu pensil, kertas, penggaris, bolpoint dan spidol. Alat - alat ini umumnya digunakan untuk membuat design atau motif haiasan dan pola - pola tertentu.
  • Karbon Jahit
Karbon jahit berfungsi untuk menjiplak motif pada bahan yang akan dijahit atau dihias.
  • Kapur Jahit
Kapur jahit digunakan untuk menggambar dan menandai suatu gambar atau pola pada kain yang akan dijahit.
  • Bidal
Bidal sering disebut sebagai tudung jari. Yaitu alat yang dapat digunakan untuk melindungi bagian tangan ketika mendorong jarum pada kain yang cukup tebal. Tujuan dari penggunaan alat ini yaitu untuk menghindari jari tangan agar tidak tertusuk jarum yang digunakan.
  • Pemidangan
Pemidangan berfungsi untuk menegangkan kain ketika sedang menjahit atau menyulam agar hasilnya rata.
  • Bantalan Jarum
Bantalan jarum dapat kita gunakan sebagai tempat untuk menusukkan jarum agar tidak hilang atau tercecer ketika sedang atau setelah menjahit atau menyulam.
  • Rader
Rader berfungsi sebagai alat bantu dalam memberikan tanda tempat tusuk jahit atau sulam pada kain.
  • Pendedel
Pendedel berfungsi untuk membuka kembali jahitan yang keliru. Selain itu pendedel juga dapat digunakan untuk membuka kembali tusuk jelujur yang sudah dilakukan sebelumnya serta membuka lubang kancing yang dibuat dengan mesin.

Ragam Tusuk Hias

Teks Tembang Macapat

Teks Layang

Teks Iklan lan Reklame

Teks Wawancara

Teks Wawancara

Ndhudhah Pangerten Teks Wawancara
Wawancara yaiku takon - tinakonan klawan pawongan tartamtu kang diperlokake kanggo disuwuni katrangan utawa panemu ngenani sawijining bab.
Wawancara diarani wawansabda. saliyane tetembungan kasebut isih ana maneh istilah liya kang meh padha nanging sejatine ya cetha beda, yaiku wawanmuka lan wawanrembug.
  • Wawanmuka iku adu arep kanthi maksud padha dene pengin tepung.
  • Wawanrembug yaiku rundingan, rembugan, utawa ijol - ijolan panemu.

Werna - Wernaning Wawancara
  • Wawancara Bebas
Yaiku wawancara kang susunan pitakone ora ditemtokake luwih dhisik lan kang diomongake gumantung marang swasana wawancara.
  • Wawancara Individual
Yaiku wawancara kang ditindakake sawijining pawongan (pewawancara) kathi responden tunggal.
  • Wawancara Konferensi
Yaiku wawancara antarane pawongan tunggal klawan responden kang akeh utawa kosokbaline.
  • Wawancara Binuka (Terbuka)
Yaiku wawancara kathi wewaton pitakonan kang ora kawantes wangsulane.
  • Wawancara Tinutup (Tertutup)
Yaiku wawancara kathi wewaton pitakonan kang kawantes wangsulane.

Sing Kudune Disiyagake Nalika Arep Wawancara
  1. Nemtokake tujuan wawancara, tujuan wawancara kudu cetha lan gamblang.
  2. Nemtokake narasumber.
  3. Nemtokake dino lan papan kanggo wawancara, kudu semayanan dhisik karo narasumbere.
  4. Nyiyapake buku cathetan utawa piranti kanggo ngrekam, iki wigati banget supaya sakabehing katrangan sing pokok/baku ora ana sing nganti kliwatan.
  5. Nindakake wawancara kathi tumindak sopan santun/andhap asor, tegese kudu nganggo subasita lan unggah - ungguh basa kang bener.

Struktur Teks Wawancara
Ngrembug babagan struktur teks wawancara, iki gegayutan raket klawan pangerten wawancara iku dhewe. Wawancara mujudake kagiyatan takon - tinakonan klawan pawongan tartamtu kang diperlokake kanggo disuwun katrangan utawa panemu ngenani sawijining bab.

Pawongan sing takon mau, bisa wae wujud wong siji (tunggal) kang banjur takon mung marang sawijining pawongan tartamtu utawa bisa uga wujud wong siji (tunggal) kang banjur takon marang sawatara pawongan (wong akeh). Suwalike, bisa uga sing takon sawatara pawongan (wong akeh), banjur takon mung marang siji pawongan tartamtu. Bakune, pawongan sing takon (tunggal utawa akeh) padha - padha entuk katrangan sawijining babagan kang dadi uneg - uneg utawa pitakonan sing diduweni sasuwene iki.

Gegayutan klawan iku kabeh, mula struktur teks wawancara banjur bisa kaperang dadi telung warna, kang digambarake kaya mangkene :
  • Pewawancara tunggal (X1) lan responden tunggal (Y1)
  • Pewawancara tunggal (X1) lan responden akeh (Y+1)
  • Pewawancara akeh (X+1) lan responden tunggal (Y1)

Struktur teks wawancara ana telung perangan kang teges, yaiku :
  • Definisi Umum
Yaiku perangan pambuka ing wacan kang isine ngenani pangertene samubarang kang arep dirembug.
  • Definisi Bagian
Yaiku perangan wacan kang isine ngandharake bab - bab kang luwih mirunggan lan luwih cetha ngenani samubarang kang dirembug.
  • Deskripsi Manfaat
Yaiku perangan wacan kang isine ngenani mupangate (manfaat) lan pigunane samubarang kang dirembug.

Unsur Kebahasaan Teks Wawancara

  • Krama Lugu (Madya)
Krama lugu (madya) yaiku tembung - tembunge ing sajrone ukara migunakake tembung krama kabeh, tanpa kacampuran krama inggil.
Titikane Basa Krama Lugu (Madya)
  • Tembung : 
  1. Tembung - tembunge krama ora kecampur krama inggil.
  2. Ater - ater lan panambang dikramakake.
  3. Tembung ku owah dadi kula.
  4. Tembung kowe owah dadi sampeyan. 
  • Kanggone :
  1. Guneme kanca padha kanca sing durung kulina. 
  2. Guneme wong tuwa marang wong enom sing durung kunina.
  3. Guneme wong marang tepungan anyar.
  4. Guneme tenaga kasar marang juragane.
  5. Guneme batur marang juragane. 
  • Krama Alus (Inggil)
Yaiku basa sing tembung - tembunge ing sajrone ukara migunakake tembung krama lan kacampuran krama inggil.
Titikane Basa Krama Alus (Inggil)
  • Tembung :
  1. Tembung - tembunge krama kecampur krama inggil.
  2. Ater - ater lan panambang dikramakake.
  3. Tembung ku owah dadi kula.
  4. Tembung kowe owah dadi panjenengan.
  5. Kang dikramakake inggil :
  • Perangane awak.
  • Sandhangan.
  • Kriyane wong sing diajak guneman lan wong sing digunem. 
  • Kanggone : 
  1. Guneme anak marang wong tuwane.
  2. Guneme abdi utawa rewang marang bendarane utawa juragane.
  3. Guneme ngisoran/andhahan marang dhedhuwurane.
  4. Guneme wong kaprenah enom marang kaprenah tuwa.

Kaidah Penyusunan Teks Wawancara
Ndhapuk sawetara daftar pitakonan utawa pedoman wawancara mujudake salah siji perangan sing kudu disiyagakake nalika arep nindakake wawancara. Iki kanthi pangajab supaya sing ditakokake ora geseh klawan tujuane. Sawerata daftar pitakonane bisa wae paling ora kaya kacetha ing ngisor iki :
  1. Apa (what).
  2. Ing ngendi (where).
  3. Geneya (why).
  4. Kapan (when).
  5. Sapa (who).
  6. Kepriye (how).

Kerusakan Minyak

Kerusakan Minyak Pemakaian minyak yang berulang kali dapat menyebabkan adanya perubahan pada minyak, hal tersebut ditandai dengan penampakan...