Sabtu, 14 Agustus 2021

Parameter Berdasarkan Ketidakjenuhan

Iodine Value (IV)

  1. Nilai Iodine Value (IV) merupakan nilai yang menunjukkan tingkat ketidakjenuhan minyak.
  2. Prinsip analisis Iodine Value (IV) adalah asam lemak yang tidak jenuh dalam minyak dapat menyerap sejumlah iodine dan membentuk senyawa yang jenuh.
  3. Banyaknya jumlah yang diserap menunjukkan banyaknya ikatan rangkap atau ikatan tidak jenuh.
  4. Bilangan iodine dinyatakan dalam jumlah gram iod yang diserap oleh 100 gram minyak.
  5. Semakin tinggi nilai Iodine Value (IV) dinyatakan bahwa kandungan asam lemak tak jenuhnya banyak, sehingga ikatan rangkap (tak jenuh) dalam minyak juga banyak. Hal tersebut mengindikasikan tampilan fisiknya yang semakin cair, jernih, dan tidak mudah berkabut (Cloudy).
  6. Semakin banyak ikatan rangkap dari suatu senyawa maka jenisnya mendekati satu, ketika masa jenisnya mendekati satu maka minyak semakin cair.
  7. Selain itu, jika nilai Iodine Value (IV) tinggi menunjukkan bahwa fraksi padat (Stearin) sedikit, sedangkan fraksi cair (Olein) banyak.
  8. Semakin rendah nilai Iodine Value (IV) menunjukkan bahwa kandungan asam lemak tak jenuhnya sedikit, sehingga ikatan rangkap (tak jenuh) yang ada pada minyak juga sedikit.
  9. Rendahnya nilai Iodine Value (IV) mengindikasikan tampilan fisiknya yang semakin kental dan mudah berkabut (Cloudy).
  10. Minyak dengan nilai Iodine Value (IV) yang kecil mengindikasikan bahwa minyak tersebut semakin tahan panas, akibatnya minyak akan susah dicerna ole tubuh. Hal tersebut dikarenakan melting point yang ada diatas suhu tubuh.
  11. Minyak yang memiliki nilai Iodine Value (IV) rendah mempunyai melting point 40 derajat celcius, sedangkan suhu tubuh hanya berkisar antara 36-37 serajat celcius. Ole sebab itu, minyak dengan Iodine Value (IV) rendah tidak dapat meleleh secara sempurna.
  12. Metode yang digunakan dalam analisis Iodine Value (IV) yaitu dengan menggunakan reagen wijs.
  13. Syarat penting dalam analisis ini yaitu sample yang akan dianalisis harus memiliki ikatan rangkap.
  14. Ikatan rangkap yang ada nantinya akan bereaksi dengan iodine yang terdapat dalam larutan wijs sehingga ikatan rangkapnya putus.
  15. Hal mendasar yang perlu diperhatikan dalam analisis Iodine Value (IV) yaitu larutan wijs yang ditambahkan harus tepat. Hal tersebut bertujuan agar memudahkan dalam proses analisis seberapa banyak ikatan rangkap yang terdapat dalam minyak tersebut.
  16. Sebagian larutan wijs ini nantinya akan bereaksi dengan air dan Kalium Iodida (KI) membentuk gas I2. 
  17. Adanya gas I2 nantinya akan dihitung sebagai larutan wijs yang lebih atau yang tidak bereaksi dengan ikatan rangkap.
  18. Sehingga apabila kita tau larutan wijs awal dan sisa, maka jumlah larutan wijs yang bereaksi dengan ikatan rangkap akan didapatkan.
  19. Sedangkan untuk gas I2 yang terbentuk nantinya akan dititrasi dengan Na2S2O3.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerusakan Minyak

Kerusakan Minyak Pemakaian minyak yang berulang kali dapat menyebabkan adanya perubahan pada minyak, hal tersebut ditandai dengan penampakan...