Sabtu, 26 Desember 2020

Perkawinan Menurut UU No. 1 Tahun 1974

Perkawinan 

Menurut UU No. 1 Tahun 1974


  • Garis besar isi UU No. 1 Tahun 1974 junto UU No. 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan terdiri dari 14 Bab dan 67 Pasal.
  • Pencatatan Perkawinan

Dalam Pasal 2 Ayat 2 dinyatakan bahwa "Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku."

Ketentuan tentang pelaksanaan pencatatan perkawinan tercantum dalam PP No. 9 Tahun 1975 Bab II Pasal 2-9.

  • Sahnya Perkawinan

Dalam Pasal 2 Ayat (1) ditegaskan bahwa :

"Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu."

  • Tujuan Perkawinan

Dalam Bab 1 Pasal 1 dijelaskan bahwa tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

  • Talak

Dalam Bab VIII Pasal 29 Ayat (1) dijelaskan bahwa :

"Perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang pengadilan setelah pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak."

  • Batas Usia Perkawinan

Usia minimal perempuan disamakan dengan usia minimal laki-laki, yaitu 19 tahun.

  • Batasan dalam Berpoligami
    • Dalam Pasal 3 Ayat (1) dijelaskan bahwa :

"Pada dasarnya dalam suatu perkawinan seorang pria hanya boleh mempunyai seorang istri. Seorang wanita hanya boleh mempunyai seorang suami."

    • Dalam Pasal 4 dan 5 ditegaskan bahwa dalam hal seorang suami akan beristri lebih dari seorang pria ia wajib mengajukan permohonan kepada pengadilan di daerah tempat tinggalnya. Pengadilan memberikan isin berpoligami apabila :
      1. Istri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri.
      2. Istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak bisa disembuhkan.
      3. Istri tidak dapat melahirkan keturunan.
      4. Adanya persetujuan dari istri.
      5. Adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan hidup istri-istri dan anak-anak mereka.
      6. Adanya jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap istri-istri dan anak-anak mereka.

Rujuk

Rujuk

  • Rujuk artinya kembali.
  • Rujuk adalah kembalinya suami-istri pada ikatan perkawinan setelah terjadi talak raj'i dan masih dalam masa Iddah.
  • Dasar hukum rujuk adalah Q.S. Al-Baqarah/2:229, yang artinya sebagai berikut : "Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menenti itu, jika mereka (para suami) menghendaki rujuk."

Hukum Rujuk
  1. Asal hukum rujuk adalah mubah.
  2. Haram, apabila istri dirugikan serta lebih menderita dibandingkan dengan sebelum rujuk.
  3. Makhruh, bila diketahui meneruskan perceraian lebih bermanfaat.
  4. Sunnat, bila diketahui rujuk lebih bermanfaat dibandingkan meneruskan perceraian.
  5. Wajib khusus bagi laki-laki, jika ditakutkan tidak dapat menahan hawa nafsunya, sedangkan dia masih memiliki hak rujuk dalam masa Iddah istri.

Rukun Rujuk
  1. Istri dengan syarat pernah digauli, talaknya talak raj'i dan masih dalam masa Iddah.
  2. Suami, dengan syarat Islam, berakal sehat, dan tidak terpaksa.
  3. Sighat atau lafal rujuk.
  4. Saksi, yaitu dua orang laki-laki yang adil.

Kamis, 24 Desember 2020

Iddah

Iddah

  • Secara bahasa, iddah berarti ketentuan bilangan.
  • Secara istilah, iddah adalah masa menunggu bagi seorang wanita yang sudah dicerai suaminya sebelum ia menikah dengan laki-laki lain.
  • Masa iddah dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada bekas suaminya apakah dia akan rujuk atau tidak.

Lamanya Masa Iddah
  1. Wanita yag sedang hamil masa iddahnya sampai ia melahirkan anaknya (Q.S. at-Talaq/65:4).
  2. Wanita yang tidak hamil, sedang ia ditinggal mati suaminya, maka masa iddahnya 4 bulan 10 hari (Q.S. al-Baqarah/2:234).
  3. Wanita yang dicerai suaminya sedang ia dalam keadaan haid, maka masa iddahnya 3 kali quru' (3 kali suci) (Q.S. at-Baqarah/2:228).
  4. Wanita yang tidak haid atau belum haid, masa iddahnya selama 3 bulan (Q.S. at-Talaq/65:4).
  5. Wanita yang dicerai sebelum dicampuri suaminya maka baginya tidak ada masa iddah (Q.S. al-Ahzab/33:49).

Hak Wanita dalam Masa Iddah
  1. Wanita yang taat dalam Iddah raj'iyyah (dapat rujuk) berhak mendapat pemberian dari suami yang mentalaknya berupa tempat tinggal, pakaian, dan uang belanja. Sedangkan untuk wanita yang durhaka tidak berhak untuk menerima apa-apa.
  2. Wanita dalam Iddah bain (Iddah talah 3 atau khuluk) hanya berhak atas tempat tinggal saja. (Q.S. at-Talaq/65:6)
  3. Wanita dalam Iddah wafat tidak mempunyai hak apapun, tetapi ia dan anaknya berhak mendapat harta waris suaminya,

Rabu, 23 Desember 2020

Minyak Lumas (Oli)

Minyak Lumas

(Oli)

Pengertian

  • Minyak lumas adalah zat cair yang dapat digunakan sebagai pelumas dalam suatu mesin untuk mengurangi keausan akibat dari gesekan. Selain itu, minyak lumas juga dapat digunakan sebagai pendingin serta peredam suara. Minyak lumas tersusun atas senyawa hidrokarbon dengan jumlah atom C₁₈ sampai dengan C₃₀.

Tujuan Pelumasan

Adapun tujuan dari pelumasan yaitu sebagai berikut :

  1. Menahan beban mesin untuk mengantisipasi gerusan bearing karena kontaknya poros dengan bearing.
  2. Mengendalikan terjadinya getaran karena mempunyai aspek untuk menjaga kelemahan bahan karena beban ekstra dari getaran mesin.
  3. Mencegah terjadinya korosi yang disebabkan oleh uap air dan lepasnya elektron.

Sedangkan menurut Maanen, tujuan dari pelumasan adalah

  1. Pembatasan gesekan dan keausan gesekan.
  2. Penyalur panas gesekan.
  3. Pelindung permukaan terhadap korosi.
  4. Pembilasan bahan pengotor.
  5. Peredam suara.
  6. Berfungsi sebagai penutup rapat.

Sifat-Sifat Minyak Lumas

Adapun sifat-sifat yang harus diperhatikan pada minyak lumas sebagai berikut :

  • Kekentalan

Kekentalan merupakan salah satu sifat penting yang harus diperhatikan pada minyak lumas, terutama dalam penggunaannya. Penggunaan minyak lumas disesuaikan dengan keadaan mesin yang digunakan, seperti :

  1. Untuk mesin-mesin berat digunakan minyak lumas yang lebih kental, bahkan terkadang digunakan minyak lumas setengah padat (grease).
  2. Untuk mesin-mesin ringan digunakan minyak lumas yang lebih encer.
  3. Untuk mesin yang sudah tua cenderung menggunakan minyak lumas yang lebih kental.

Sehingga minyak lumas dibedakan jenisnya berdasarkan kekentalannya. Kekentalan dapat diukur dengan alat yang disebut dengan viscometer.

Macam-Macam Bentuk Viscometer

  1. Viscometer Engler.
  2. Viscometer Saybolt.
  3. Viscometer Redwood.

Untuk skala dinyatakan dalam detik, misalnya seperti : detik Engler, detik Saybolt, dan detik Redwood.

Kekentalan juga dipengaruhi oleh suhu, dimana semakin tinggi suhunya maka semakin rendah kekentalannya. Jenis minyak lumas dibagi dan ditentukan berdasarkan kekentalannya berdasarkan suatu angka indeks yang disebut dengan SAE (Society of Automotive Engineer) di Amerika Serikat.

Tabel Kekentalan Minyak Lumas

No.

Society of Automotive Engineer (SAE)

Kekentalan 130F

(detik Saybolt)

Kekentalan 210F

(detik Saybolt)

1.                    

10

90 – 120

-

2.                    

20

120 – 185

-

3.                    

30

185 – 255

-

4.                    

40

255

75

5.                    

50

-

75 – 105

6.                    

60

-

105 – 125

  • Titik Tumpah

Titik tumpah adalah suhu dimana minyak lumas mulai tidak dapat dituangkan karena menjadi beku. Semakin rendah titik tumpah berarti kualitas minyak lumas tersebut semakin baik. Yang mempengaruhi titik tumpah pada minyak lumas adalah adanya senyawa parafin yang cukup tinggi (wax.). Oleh sebab itu senyawa tersebut harus dihilangkan.

  • Indeks Kekentalan

Indeks kekentalan menunjukkan besarnya pengaruh suhu terhadap kekentalan. Apabila indeks kekentalannya besar, maka kekentalan minyak tersebut sedikit sekali dipengaruhi suhu. Indeks kekentalan diberi angka 0-100. Dimana pada minyak yang indeks kekentalannya 100 berarti minyak lumas tersebut tidak dipengaruhi oleh suhu.

Untuk mengukur indeks kekentalan biasanya digunakan minyak standar dengan cara membandingkan. Minyak lumas yang mutunya lebih baik memiliki indeks kekentalan yang lebih tinggi. Hal tersebut dapat diartikan walaupun suhu mesin menjadi dingin ataupun panas, pelumasnya tetap baik (tidak menjadi beku atau encer).

  • Titik Nyala

Titik nyala adalah suhu dimana uap pada permukaan minyak mulai dapat terbakar, akan tetapi tidak terus menerus terbakar. Titik nyala yang rendah menunjukkan banyaknya komponen-komponen rendah. Hal tersebut sangat berbahaya, utamanya di daerah yang memiliki iklim panas. Semakin tinggi titik nyalanya, semakin tinggi pula suhu minyak yang harus dicapai agar minyak tersebut mulai dapat terbakar. Titik nyala memiliki hubungan dengan titik didih awal.

  • Nilai Karbon

Nilai karbon adalah jumlah karbon yang terbentuk apabila minyak dipanaskan sampai suhu tinggi. Semakin tinggi nilai karbon semakin kurang baik kualitasnya. Hal tersebut dikarenakan dalam pemakaiannya akan terjadi banyak karbon.

  • Kestabilan

Bensin harus stabill, artinya tidak terjadi perubahan komponennya pada waktu disimpan lama. Komponen yang menyebabkan tidak stabil biasanya senyawa tidak jenuh, karena mudah dioksidasi atau polimerisasi sehingga terjadi gum.

  • Warna

Warna sebenarnya tidak menjadi persyaratan penting. Akan tetapi, berdasarkan kebiasaan yang ada dalam pasaran minyak lumas yang memiliki warna hijau kebiru-biruan dianggap memiliki mutu dan kualitas yang baik.

  • Daya Emulsi

Daya emulsi adalah kemampuan untuk membentuk emulsi dengan air. Semakin sukar membentuk emulsi dengan air berarti semakin baik. hal tersebut dikarenakan mudah terpisah.

Fungsi Pelumasan

Fungsi pelumasan yaitu :

  1. Untuk mengurangi gesekan.
  2. Mengurangi keausan panas.
  3. Mengurangi kebocoran pada silinder.

Sehingga minyak lumas yang digunakan harus seencer mungkin, tetapi mampu untuk membuat lapisan film pada permukaan benda yang bergeseran. Apabila digunakan minyak lumas yang terlalu kental, maka akan menimbulkan tahanan. Akan tetapi, jika terlalu encer maka fungsi pelumasan tidak dapat terpenuhi.

Kode Pelumas

Kode pelumas yang tertera pada kemasan pelumas menunjukkan tipe pemakaian pada mesin agar lebih optimal. Terdapat tiga lembaga internasional yang dianggap berwenang untuk menentukan standar mutu minyak lumas dunia.

  • Society of Automotive Engineers (SAE)

SAE adalah suatu asosiasi yang mengatur stadardisasi di berbagai bidang, seperti bidang rancang desain teknik dan manufaktur. Kode SAE digunakan untuk menunjukkan tingkat kekentalan suatu bahan (viscosity).

Tulisan seperti : SAE 10W-30, SAE 10W-40, 20W-40, 20W-50 merupakan standardisasi yang dikeluarkan oleh pihak SAE untuk kualitas dari kekentalan oli.

Penjelasan tulisan pada SAE :

  1. Angka yang terletak di sebelah kiri tanda W menunjukkan nilai kekentalan oli ketika mesin dingin.
  2. Angka yang terletak di sebelah kanan tanda W menunjukkan nilai kekentalan oli ketika mesin sedang beroperasi pada suhu kerjanya.
  3. Semakin besar angka yang tertulis, baik yang terletak di sebelah kiri maupun kanan tanda W artinya adalah semakin kental pada kondisinya.
  4. Contoh : Misalnya sama-sama 15W, akan tetapi yang satu tertulis 15W-40 sedangkan yang satunya tertulis 15W-50 maka keduanya memiliki kekentalan yang sama saat mesin dingin, akan tetapi ketika mesin sedang beroperasi 15W-40 lebih encer dibandingkan 15W-50.
  5. Semakin kental oli, maka pelumasan semakin baik.
  6. Akan tetapi, pada batas-batas tertentu semakin kentalnya oli malah menghambat kerja part yang bergerak. Analoginya seperti ini :
  7. Mesin akan lebih mudah bergerak pada oli yang encer daripada oli yang kental. Hal tersebut dikarenakan penggunaan oli encer membuat tarikan lebih enteng. Akan tetapi, dibalik itu penggunaan oli yang encer memiliki tingkat keausan yang lebih mudah terjadi dibandingkan oli yang kental.

  • Japanese Automotive Standards Organization (JASO)

JASO mengeluarkan kode seperti JASO MA, JASO MB. Kode-kode yang seperti itu adalah standardisasi yang dikeluarkan oleh JASO terkait jenis oli di bagian mesin mana saja yang boleh dilumasi oleh oli.

  • JASO MA

JASO MA merupakan jenis oli yang boleh digunakan untuk melumasi mesin, transmisi, sekaligus kopling. Poin utamanya terdapat di sektor pelumasan kopling. Tipe JASO MA mampu melumasi bagian kopling tanpa membuat kopling selip. Kopling selip sendiri dapat menyebabkan tenaga tidak disalurkan dengan baik dari mesin ke transmisi.

Contoh kendaraan yang menggunakan JASO MA :

  1. Motor semi-otomatis.
  2. Motor manual.

Dikarenakan kendaraan-kendaraan tersebut kopling ikut mendapat pelumasan dari oli ; kopling basah.

  • JASO MB

JASO MB adalah jenis oli yang hanya boleh digunakan untuk melumasi mesin dan transmisi saja. Apabila oli JASO MB digunakan untuk melumasi sektor kopling, maka dapat menyebabkan kecenderungan slip kopling menjadi besar.

Contoh kendaraan yang menggunakan JASO MB :

  1. Motor automatic.
  2. Mobil.

Karena kendaraan-kendaraan tersebut kopling tidak ikut mendapat pelumasan dari oli ; kopling kering.

  • American Petroleum Institute (API)

Untuk API menggunakan kode seri S untuk mesin bensin, dan kode seri C untuk mesin diesel. Kode ini ditunjukkan untuk pembeda kualitas berdasarkan ujian dengan mesin tes. Baik huruf S ataupun C akan selalu disertai dengan huruf lain yang berurutan dari A yang merupakan kualitas tersendah sampai Z yang berkualitas terbaik.

Adapun klasifikasi penggunaan pelumas menurut kode API sebagai berikut :

  • Klasifikasi Pemakaian Mesin Bensin

  1. Kode SD : satu tingkat dibawah SE.
  2. Kode SC : mampu mencegah karat dan besi dari kekeroposan. Dibuat khusus untuk mobil keluaran tahun 1967.

  • Klasifikasi Pemakaian Mesin Diesel

  1. Kode CC : sangat cocok untuk mesin diesel kendaraan bermotor, baik yang berat ataupun sejenis mobil berpenumpang.
  2. Kode CD : cocok untuk mesin peralatan besar, walaupun sudah dilengkapi dengan turbo charger.

Proses Pengolahan

Proses pengolahan pada fraksi minyak lumas bergantung pada sifat dan macam-macam minyak lumasnya. Akan tetapi, secara umum proses pengolahan minyak lumas sebagai berikut :

  • De-aspalting

De-aspalting adalah proses pemisahan komponen-komponen aspal. Pada proses ini biasanya dilakukan dengan menambahkan asam sulfat atau ekstraksi, seperti dengan menggunakan pelarut propan.

  • De-waxing

De-waxing merupakan proses pemisahan wax yang dapat menyebabkan titik tumpahnya menjadi rendah. Proses ini dilakukan dengan cara mendinginkan campuran minyak lumas dan pelarut, seperti propan. Setelah wax membeku akan dilakukan proses penyaringan tekanan pada suhu rendah (biasanya dibawah 0C).

  • Pengolahan Secara Kimia

Pengolahan secara kimia biasanya digunakan untuk memisahkan komponen-komponen yang mempunyai indeks kekentalan yang rendah. Proses ini biasanya dilakukan dengan ekstraksi menggunakan pelarut furfural.

  • Perkolasi

Perkolasi yaitu proses penyaringan dengan absorben, misalnya seperti fuller earth. Perkolasi berguna untuk memperbaiki warna atau menjernihkan warna.

Jumat, 18 Desember 2020

Minyak Tanah (Kerosin)

Minyak Tanah

(Kerosin)

 Pengertian

  • Minyak tanah (kerosin) merupakan cairan hidrokarbon yang tidak berwarna dan memiliki sifat mudah terbakar. Minyak tanah didapatkan dengan proses distilasi fraksional dari petroleum pada suhu 150C dan 275C. Umumnya, minyak tanah yang terkandung dalam minyak bumi sebanyak 10-15% dan senyawa hidrokarbon yang menyusun minyak tanah mempunyai atom C₁₂ sampai dengan C₁₆. Minyak tenah (kerosin) biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses kertakan atau cracking.
  • Di negara-negara berkembang minyak tanah (kerosin) digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak dan bahan bakar untuk lampu minyak tanah. Sedangkan di negara-negara maju minyak tanah (kerosin) digunakan sebagai bahan bakar mesin jet. Minyak tanah (kerosin) jenis ini dikenal dengan avtur. Salah satu jenis kerosin yang terkenal adalah RP-1, yaitu jenis kerosin yang dibakar dengan oksigen cair sebagai bahan bakar roket. Nama kerosene diturunkan dari bahasa Yunani yaitu keros yanag berarti malam.
  • Selain digunakan sebagai bahan bakar, minyak tanah (kerosin) juga digunakan sebagai campuran dalam cairan pembasmi serangga. Biasanya, minyak tanah yang didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan perawatan khusus dalam sebuah unit merox atau hidrotreater dengan tujuan untuk mengurangi kadar belerang dan pengaratannya. Selain itu, minyak tanah (kerosin) dapat juga diproduksi dengan hidrocracker, yang digunakan untuk memperbaiki kualitas bagian dari minyak mentah dan cocok sebagai bahan bakar minyak.
  • Penggunaan minyak tanah (kerosin) sebagai bahan bakar untuk memasak di negara-negara berkembang setelah melalui proses penyulingan tidak sepenuhnya murni dan bahkan masih memiliki pengotor atau debris.
  • Sedangkan jenis minyak tanah (kerosin) yang digunakan sebagai bahan bakar jet dan dikenal dengan nama avtur merupakan minyak tanah dengan spesifikasi yang lebih diperketat, utamanya mengenai titik uap dan titik beku.

Sifat-Sifat

  1. Sifat-sifat minyak tanah (kerosin) terletak antara sifat-sifat bensin dan minyak gas (gas oil).
  2. Dalam minyak bumi biasanya mengandung bagian minyak tanah sebesar 5-25%.
  3. Titik didih : 175 - 285C
  4. Berat jenis : 0,70 – 0,83

Susunan Minyak Tanah

  1. Senyawa-senyawa parafin.
  2. Senyawa-senyawa napten.
  3. Senyawa-senyawa aromatik.
  4. Senyawa rangkap.
  5. Senyawa belerang.
  6. Dimana jumlah kandung setiap komponen menentukan sifat-sifat minyak tanahnya.

Persyaratan

Adapun persyaratan yang harus diperhatikan pada minyak tanah (kerosin) sebagai berikut :

  • Titik Nyala

Titik nyala adalah suhu dimana uap pada permukaan minyak mulai dapat terbakar, akan tetapi tidak terus menerus terbakar. Titik nyala yang rendah menunjukkan banyaknya komponen-komponen rendah. Hal tersebut sangat berbahaya, utamanya di daerah yang memiliki iklim panas. Semakin tinggi titik nyalanya, semakin tinggi pula suhu minyak yang harus dicapai agar minyak tersebut mulai dapat terbakar. Titik nyala memiliki hubungan dengan titik didih awal.

  • Titik Asap (Smoke Point)

Titik asap adalah tingginya nyala pada lampu standar dimana mulai terjadi asap hitam (jelaga). Semakin tinggi titik asap, maka semakin baik pula kualitas minyak tersebut. Adanya jelaga disebabkan karena adanya senyawa aromatik.

  • Kekentalan (Viscosity)

Apabila minyak tanah sangat kental, maka akan sulit bergerak naik pada sumbu (utamanya di daerah yang dingin). Semakin encer minyak tersebut maka semakin tidak ekonomis. Hal tersebut dikarenakan mudah meresapnya.

  • Kadar Belerang

Senyawa belerang akan menimbulkan kerak pada sumbu dan warna hitam pada semprong lampu.

  • Sifat Pembakaran

Minyak tanah yang baik harus memiliki nyala yang terang, tidak berjelaga, tidak menimbulkan kerak, dan ekonomis (murah).

  • Warna dan Bau

Proses Pengolahan

Adapun proses pengolahan dari minyak tanah (kerosin) yang sering digunakan sebagai berikut :

  • Pencucian dengan Asam Sulfat

Pencucian ini bermaksud untuk mengurangi kadar belerang dan senyawa yang membentuk kerak pada sumbu serta warna. Cara yang dilakukan pada proses ini yaitu :

    1. Dengan menambahkan asam sulfat kurang lebih sebanyak 5%.
    2. Setelah dilakukan proses pemisahan dilakukan proses penetralan dengan menggunakan soda dan dicuci dengan air.
  • Proses Adeleanu

Proses ini menggunakan SO cair untuk mengekstraksi senyawa aromatik yang dapat menyebabkan jelaga pada proses pembakarannya. Lapisan SO yang mengandung senyawa aromatik juga dipisahkan.

Minggu, 13 Desember 2020

Bensin (Gasolin)

Bensin

Pengertian

Bensin (gasolin) adalah fraksi minyak bumi yang bersifat paling komersial dan banyak diproduksi. Bensin merupakan campuran isomer-isomer heptana (CH₁₆) dan oktana (CH₁₈). Sebanyak 10% produk distilasi minyak mentah adalah bensin dengan rantai tidak bercabang. Selain itu, bensin ialah fraksi minyak bumi yang jumlahnya relatif sedikit. Selain dihasilkan dari proses distilasi bertingkat minyak mentah, bensin juga dihasilkan melalui proses kertakan (cracking).

  • Proses Kertakan (Cracking)

Kertakan merupakan pemutusan hidrokarbon yang mempunyai rantai panjang menjadi hidrokarbon berantai pendek. fraksi-fraksi minyak mentah yang kurang komersial tetapi berantai panjang seperti kerosin dan solar dikertak menjadi fraksi bensin. Proses kertakan dilakukan pada wadah tertentu dengan suhu yang sangat tinggi. Dalam proses ini dibutuhkan katalis berupa silikon atau aluminium.

  • Proses Perengkahan Termal

Proses perengkahan termal yaitu proses peningkatan jumlah fraksi pada bensin dengan cara memecah hidrokarbon rantai panjang dengan jumlah atom karbon antara C-C₁₂. Proses ini dilakukan pada suhu 500C dengan tekanan 25 atm.

Contoh :

    1. Hidrokarbon jenuh rantai lurus seperti kerosin (C₁₂H₂₆) dapat direngkahkan ke dalam 2 fragmen yang lebih pendek menjadi senyawa heksana (CH₁₄) dan heksena (CH₁₂).

Akan tetapi, hasil dari proses perengkahan ini umumnya kurang stabil apabila disimpan terlalu lama. Oleh karena itu, proses perengkahan termal diganti dengan proses perengkahan katalik.

  • Proses Perengkahan Katalik

Proses perengkahan katalik dilakukan pada suhu dan tekanan tinggi dengan katalis tertentu.

Contoh :

Alkana rantai panjang direaksikan dengan alumina (AlO) dan silika (SiO) ditambahkan dengan gas hidrogen.

Dengan demikian jumlah bensin yang diperoleh akan menjadi lebih banyak.

Sifat-Sifat Besin

  1. Bensin adalah bagian dari minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar mobil ataupun motor.
  2. Bensin dapat disebut juga sebagai gasolin atau motor spirit.
  3. Bensin terdiri dari campuran hidrokarbon jenis parafin, naptalena, senyawa tidak jenuh, bahkan terkadang aromatik.
  4. Susunan tergantung dari jenis bensin dan minyak mentahnya.

Jenis Bensin

Secara umum terdapat 3 jenis bensin, yaitu :

  • Bensin Langsung

Bensin langsung adalah bensin yang dihasilkan langsung dari proses penyulingan minyak mentah. Jumlahnya mencapai 5-40% dari jumlah berat minyak mentahnya.

  • Bensin Alam

Bensin alam yaitu bensin yang dihasilkan dari gas alam atau gas pengolahan.

  • Bensin Rengkahan

Bensin rengkahan merupakan jenis bensin yang dihasilkan dari perengkahan bagian-bagian minyak bumi yang lebih berat dari bensin. Dengan proses perengkahan ini maka jumlah bensin yang dihasilkan minyak bumi dapat bertambah.

Ketiga jenis bensin tersebut memiliki sifat-sifat yang berbeda (berlainan). Akan tetapi, biasanya dilakukan proses pencampuran atau blending untuk mendapatkan sifat yang lebih baik.

Kualitas Bensin

  • Mesin kendaraan bermotor dapat bekerja karena adanya energi dari hasil pembakaran bensin dengan gas oksigen dari udara. Bensin mengandung campuran hidrokarbo rantai lurus dan rantai bercabang. Hidrokarbon penyusun bensin akan menentukan ketepatan waktu pembakaran.
  • Semakin panjang rantai karbon, pembakaran bensin akan berlangsung semakin cepat.
  • Pebakaran bensin yang terlalu ceppat dapat mengurangi efisiensi energi yang dihasilkan.
  • Pada mesin bertekanan tinggi, pembakaran bensin rantai lurus tidak merata, sehingga menimbulkan gelombang kejut yang mengakibatkan terjadinya ketukan pada mesin atau yang disebut dengan knocking.
  • Suara ketukan yang demikian mengakibatkan mesin bergetar sangat hebat dan panas serta dapat merusak mesin.
  • Suara ketukan tersebut dapat dikurangi dengan cara membuat pembakaran bensin se-efisien mungkin.
  • Ketukan keras ditimbulkan oleh komponen rantai karbon lurus dari mesin. Sementara rantai karbon bercabang menimbulkan ketukan yang lebih lemah.
  • Ukuran kualitas pembakaran bensin dinyakatan dengan bilangan oktan.

Persyaratan yang Harus Dipenuhi Untuk Bensin

  1. Titik didih tertentu.
  2. Angka oktan yang tinggi.
  3. Kadar belerang yang rendah,
  4. Stabil.
  5. Warna dan bau.

Titik Didih

  • Semakin rendah titik didih awal berarti banyak komponen ringannya, maka banyak terjadi kehilangan pada waktu disimpan karena menguap.
  • Semakin tinggi titik didih maka semakin sukar untuk terbakar pada permulaan (start) dan sisa pembakaran akan mengencerkan mnyak lumas.

Grafik Titik Didih dengan % Zat Terdistilasi

No.

Terdistilasi

Titik Didih Awal 40C

1.                    

10%

56C

2.                    

20%

71C

3.                    

30%

84C

4.                    

40%

96C

5.                    

44%

100C

6.                    

50%

107C

7.                    

60%

120C

8.                    

70%

135C

9.                    

80%

148C

10.                

90%

163C

11.                

Hilang 1%, sisa 1%

Titik didih akhir 192C

Angka Oktan

  • Angka oktan adalah angka hasil perbandingan antara nilai ketukan bensin terhadap nilai ketukan dari campuran hidrokarbon standar, yaitu n-heptana dan isooktana.
  • Angka oktan menunjukkan mutu pembakaran dari suatu bensin.
  • Semakin tinggi angka oktan, maka semakin baik pula kualitas bensin tersebut dan semakin efisien dalam menghasilkan energi. Hal tersebut dikarenakan detonasi semakin berkurang sehingga pembakaran teratur.
  • Angka oktan suatu bensin menunjukkan berapa persen isooktana dalam campurannya dengan normal heptan (n-heptana), sehingga mempunyai sifat pembakaran yang sama dengan bensin tadi.
  • Isooktana dianggap mempunyai angka oktan 100 karena tidak mudah terbakar dan normal heptan (n-heptana) angka oktannya adalah 0 karena mudah terbakar.
  • Angka oktan bensin yang umum berkisar antara 0 dan 100. Sedangkan untuk bensin khusus ada yang angka oktannya diatas 100, seperti bensin untuk pesawat (avitation gasoline).
  • Dalam hal ini bensin telah ditambahi dengan zat anti detonasi (anti knock).

Cara Mencari Angka Oktan Pada Bensin

  • Misal, suatu bensin mengandung campuran 20% n-heptana dan 80% isooktana. Angka oktan bilangan tersebut adalah...

(20/100 x 0) + (80/100 x 100) = 80

Jadi, bilangan oktan bensin tersebut adalah 80.

  • Isooktana merupakan komponen bensin yang mempunyai cabang paling banyak. Akan tetapi, pembuatan bensin dengan 100% isooktana membutuhkan biaya sangat mahal. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dalam pembuatan bensin perlu dibuat dengan cara mencampur isooktana dengan alkana lainnya. alkana yang cicampurkan mempunyai aton C sampai dengan C₁₂.

Metode Pengukuran Bilangan Oktan

Terdapat tiga metode pengukuran bilangan oktan, yaitu :

  1. Pengukuran pada kecepatan dan suhu tinggi, hasilnya dinyatakan sebagai bilangan oktan mesin.
  2. Pengukuran pada kecepatan sedang, hasilnya dinamakan dengan bilangan oktan penelitian.
  3. Pengukuran hidrokarbon murni, dinamakan bilangan oktan road index.

Cara Meningkatkan Bilangan Oktan

  1. Memperbanyak kadar isooktana dalam bensin.
  2. Menambahkan zat aditif ke dalam bensin, seperti etanol pada proses blending. Hal tersebut dikarenakan etanol memiliki bilangan oktan 123 dan mudah diuraikan oleh mikroorganisme.
  3. Perengkahan termal yang menghasilkan heksena. Keberadaan senyawa heksena dalam bensin mampu meningkatkan bilangan oktan sebesar 10 satuan.
  4. Metode reforming juga dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas bensin. Caranya dengan mengubah bentuk struktur senyawa hidrokarbon dari rantai lurus menjadi bercabang. Proses ini dilakukan pada suhu tinggi dengan bantuan katalis molibdenum oksida dalam alumina (AlO) atau platina dalam lempeng.
  5. Polimerisasi yaitu reaksi yang menggabungkan hidrokarbon rantai pendek menjadi hidrokarbon berantai lebih panjang.

Contoh :

  1. Butana direaksikan dengan propana membentuk heptana.
  2. Isobutana direaksikan dengan isobutena menhasilkan isooktana.

Bensin yang Diproduksi Pertamina

Bensin yang diproduksi oleh pertamina terdapat 4 jenis, yaitu :

  1. Premium.
  2. Pertalite.
  3. Pertamax.
  4. Pertamax plus.

Bilangan Oktan Hidrokarbon Murni

No.

Hidrokarbon

Bilangan Oktan (Road-Index)

1.                    

n-heptana

0

2.                    

2-metilheptana

23

3.                    

n-heksana

25

4.                    

2-metilheksana

44

5.                    

1-heptana

60

6.                    

Pentana

62

7.                    

Butana

91

8.                    

Sikloheksana

97

9.                    

2,2,4-trimetilpentana (isooktana)

100

10.                

Benzena

101

11.                

Toluena

112

12.                

MTBE

116

Bilangan Oktan Pada Jenis-Jenis Bensin

No.

Jenis Bensin

Bilangan Oktan

1.                    

Premium

88

2.                    

Pertalite

90

3.                    

Pertamax

92

4.                    

Pertamax Plus

95

Kadar Belerang

  • Kadar belerang yang terdapat pada bensin harus rendah karena akan menyebabkan terjadi senyawa yang korosif.

Stabil

  • Bensin harus stabill, artinya tidak terjad perubahan komponennya pada waktu disimpan lama. Komponen yang menyebabkan tidak stabil biasanya senyawa tidak jenuh, karena mudah dioksidasi atau polimerisasi sehingga terjadi gum.

Warna dan Bau

  • Kedua hal ini sebenarnya disebabkan oleh belerang dan senyawa yang tidak jenuh.

Pengolahan

  1. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, maka bensin dari proses penyulingan harus dikenakan beberapa pengolahan.
  2. Untuk menaikkan angka oktan maka dapat dilakukan Proses Reforming. Dalam proses ini terjadi perengkahan dan isomerisasi menjadi komponen yang mempunyai angka oktan tinggi. Selain itu juga dapat ditambahkan dengan zat anti knock seperti Tetra Etil Lead/Timbal Tetra Etil (TEL).
  3. Kadar belerang dapat dikurangi dengan Doctor Proses. Doctor Proses yaitu penambahan natrium plumbit (NaPbO) dan sedikit belerang, sehingga merkaptan berubah menjadi tidak berbahaya.

Reaksi-Reaksi

  • 2 RSH + NaPbO₂ -> (RS)₂Pb + 2 NaOH
  • (RS)₂Pb + S -> R₂S₂ + PbS

Keunggulan Bensin Pertamax dan Pertamax Plus

Adapun keunggulan bensin jenis pertamax dan pertamax plus dibandingkan dengan jenis premium sebagai berikut :

  1. Mempunyai bilangan oktan yang tinggi.
  2. Bersifat ramah lingkungan.
  3. Meningkatkan kinerja mesin, sehingga mesin semakin bertenaga.
  4. Perawatan mesin lebih ekonomis.
  5. Akan tetapi, penggunaan bensin harus disesuaikan dengan desain mesin kendaraan. Dimana setiap mesin kendaraan dibuat dengan kompresi masing-masing untuk memaksimalkan efisiensi dan menurunkan kadar emisi.

Kerusakan Minyak

Kerusakan Minyak Pemakaian minyak yang berulang kali dapat menyebabkan adanya perubahan pada minyak, hal tersebut ditandai dengan penampakan...