Jumat, 18 Desember 2020

Minyak Tanah (Kerosin)

Minyak Tanah

(Kerosin)

 Pengertian

  • Minyak tanah (kerosin) merupakan cairan hidrokarbon yang tidak berwarna dan memiliki sifat mudah terbakar. Minyak tanah didapatkan dengan proses distilasi fraksional dari petroleum pada suhu 150C dan 275C. Umumnya, minyak tanah yang terkandung dalam minyak bumi sebanyak 10-15% dan senyawa hidrokarbon yang menyusun minyak tanah mempunyai atom C₁₂ sampai dengan C₁₆. Minyak tenah (kerosin) biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses kertakan atau cracking.
  • Di negara-negara berkembang minyak tanah (kerosin) digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak dan bahan bakar untuk lampu minyak tanah. Sedangkan di negara-negara maju minyak tanah (kerosin) digunakan sebagai bahan bakar mesin jet. Minyak tanah (kerosin) jenis ini dikenal dengan avtur. Salah satu jenis kerosin yang terkenal adalah RP-1, yaitu jenis kerosin yang dibakar dengan oksigen cair sebagai bahan bakar roket. Nama kerosene diturunkan dari bahasa Yunani yaitu keros yanag berarti malam.
  • Selain digunakan sebagai bahan bakar, minyak tanah (kerosin) juga digunakan sebagai campuran dalam cairan pembasmi serangga. Biasanya, minyak tanah yang didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan perawatan khusus dalam sebuah unit merox atau hidrotreater dengan tujuan untuk mengurangi kadar belerang dan pengaratannya. Selain itu, minyak tanah (kerosin) dapat juga diproduksi dengan hidrocracker, yang digunakan untuk memperbaiki kualitas bagian dari minyak mentah dan cocok sebagai bahan bakar minyak.
  • Penggunaan minyak tanah (kerosin) sebagai bahan bakar untuk memasak di negara-negara berkembang setelah melalui proses penyulingan tidak sepenuhnya murni dan bahkan masih memiliki pengotor atau debris.
  • Sedangkan jenis minyak tanah (kerosin) yang digunakan sebagai bahan bakar jet dan dikenal dengan nama avtur merupakan minyak tanah dengan spesifikasi yang lebih diperketat, utamanya mengenai titik uap dan titik beku.

Sifat-Sifat

  1. Sifat-sifat minyak tanah (kerosin) terletak antara sifat-sifat bensin dan minyak gas (gas oil).
  2. Dalam minyak bumi biasanya mengandung bagian minyak tanah sebesar 5-25%.
  3. Titik didih : 175 - 285C
  4. Berat jenis : 0,70 – 0,83

Susunan Minyak Tanah

  1. Senyawa-senyawa parafin.
  2. Senyawa-senyawa napten.
  3. Senyawa-senyawa aromatik.
  4. Senyawa rangkap.
  5. Senyawa belerang.
  6. Dimana jumlah kandung setiap komponen menentukan sifat-sifat minyak tanahnya.

Persyaratan

Adapun persyaratan yang harus diperhatikan pada minyak tanah (kerosin) sebagai berikut :

  • Titik Nyala

Titik nyala adalah suhu dimana uap pada permukaan minyak mulai dapat terbakar, akan tetapi tidak terus menerus terbakar. Titik nyala yang rendah menunjukkan banyaknya komponen-komponen rendah. Hal tersebut sangat berbahaya, utamanya di daerah yang memiliki iklim panas. Semakin tinggi titik nyalanya, semakin tinggi pula suhu minyak yang harus dicapai agar minyak tersebut mulai dapat terbakar. Titik nyala memiliki hubungan dengan titik didih awal.

  • Titik Asap (Smoke Point)

Titik asap adalah tingginya nyala pada lampu standar dimana mulai terjadi asap hitam (jelaga). Semakin tinggi titik asap, maka semakin baik pula kualitas minyak tersebut. Adanya jelaga disebabkan karena adanya senyawa aromatik.

  • Kekentalan (Viscosity)

Apabila minyak tanah sangat kental, maka akan sulit bergerak naik pada sumbu (utamanya di daerah yang dingin). Semakin encer minyak tersebut maka semakin tidak ekonomis. Hal tersebut dikarenakan mudah meresapnya.

  • Kadar Belerang

Senyawa belerang akan menimbulkan kerak pada sumbu dan warna hitam pada semprong lampu.

  • Sifat Pembakaran

Minyak tanah yang baik harus memiliki nyala yang terang, tidak berjelaga, tidak menimbulkan kerak, dan ekonomis (murah).

  • Warna dan Bau

Proses Pengolahan

Adapun proses pengolahan dari minyak tanah (kerosin) yang sering digunakan sebagai berikut :

  • Pencucian dengan Asam Sulfat

Pencucian ini bermaksud untuk mengurangi kadar belerang dan senyawa yang membentuk kerak pada sumbu serta warna. Cara yang dilakukan pada proses ini yaitu :

    1. Dengan menambahkan asam sulfat kurang lebih sebanyak 5%.
    2. Setelah dilakukan proses pemisahan dilakukan proses penetralan dengan menggunakan soda dan dicuci dengan air.
  • Proses Adeleanu

Proses ini menggunakan SO cair untuk mengekstraksi senyawa aromatik yang dapat menyebabkan jelaga pada proses pembakarannya. Lapisan SO yang mengandung senyawa aromatik juga dipisahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerusakan Minyak

Kerusakan Minyak Pemakaian minyak yang berulang kali dapat menyebabkan adanya perubahan pada minyak, hal tersebut ditandai dengan penampakan...