Sabtu, 12 Desember 2020

Kabinet Natsir

Kabinet Natsir 

(6 September 1950 – 21 Maret 1951)


Tokoh-Tokoh dari Kabinet Natsir

Ketua : Mohammad Natsir

Wakil : Sultan Hamengkubuwono IX

Pemimpin : Ir. Soekarno - Drs. Moh. Hatta

  1. M. Roem
  2. Syafruddin Prawiranegara
  3. K. H. Wahid hasjim
  4. Wongsonegoro
  5. Herman J.
  6. M. A. Pellaupessy
  7. Soemitro D.
  8. Tandiono M.
  9. F. S. Hariyadi
  10. J. Leimena.
  11. Panji S.
  12. Harsono.
  13. Dr. Assaat
  14. Ir. H. Djuanda
  15. B. Johan

 Tujuan Kabinet Natsir

  1. Menghindari malfungsi dari para Menteri yang akan duduk di kabinet.
  2. Menghindari adanya upaya untuk melakukan korupsi.
  3. Memaksimalkan kinerja para Menteri.
  4. Menghindari adanya hutang jasa yang dibayar Menteri kepada Partai Politik.
  5. Memilih seseorang yang ahli dan profesional di kabinet.
  6. Memaksimalkan kinerja kabinet secara keseluruhan.
Program Kabinet Natsir
  1. Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman.
  2. Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan pemerintahan.
  3. Menyempurnakan organisasi Angkatan Perang.
  4. Mengembangkan dan memperkuat ekonomi rakyat.
  5. Memperjuangkan penyelesaian Irian Barat.
 Keberhasilan Kabinet Natsir
  1. Adanya program Sumitro Plan di bidang ekonomu untuk mengubah ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional.
  2. Indonesia masuk dalam keanggotaan PBB.
  3. Adanya perundingan antara Indonesia dengan Belanda untuk membahas masalah Irian Barat.
Kegagalan Kabinet Natsir

  1. Kegagalan dalam memperjuangkan masalah Irian Barat.
  2. Penyelewengan pengusaha nasional dalam program Sumitro Plan di bidang kredit.
  3. Timbulnya masalah keamanan dalam negeri, seperti :
    • Gerakan DI/TII
    • Gerakan Andi Aziz
    • Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
    • Gerakan Republik Maluku Selatan (RMS)

 Peristiwa-Peristiwa Masa Kabinet Natsir

  1. Adanya peristiwa-peristiwa yang mengancam keamanan negeri.
  2. Adanya mosi tidak percaya dari PNI menyangkut pencabutan pemerintah tentang DPRD dan DPRS yang dianggap PP No. 39 Tahun 1950 DPRD terlalu menguntungkan Masyumi.

Partai Pendukung

  1. Majelis Syuro Muslimin Indonesia.
  2. Persatuan Indonesia Raya.
  3. Partau Sosialis Indonesia.
  4. Partai Katholik.
  5. Partai Kristen Indonesia.
  6. Partai Indonesia Raya.
  7. Partai Sarekat Islam Indonesia.
  8. Independen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kerusakan Minyak

Kerusakan Minyak Pemakaian minyak yang berulang kali dapat menyebabkan adanya perubahan pada minyak, hal tersebut ditandai dengan penampakan...