Kabinet Natsir
(6 September 1950 – 21 Maret
1951)
Tokoh-Tokoh dari Kabinet Natsir
Ketua : Mohammad
Natsir
Wakil : Sultan
Hamengkubuwono IX
Pemimpin : Ir. Soekarno - Drs. Moh. Hatta
- M. Roem
- Syafruddin Prawiranegara
- K. H. Wahid hasjim
- Wongsonegoro
- Herman J.
- M. A. Pellaupessy
- Soemitro D.
- Tandiono M.
- F. S. Hariyadi
- J. Leimena.
- Panji S.
- Harsono.
- Dr. Assaat
- Ir. H. Djuanda
- B. Johan
- Menghindari malfungsi dari para Menteri yang akan duduk di kabinet.
- Menghindari adanya upaya untuk melakukan korupsi.
- Memaksimalkan kinerja para Menteri.
- Menghindari adanya hutang jasa yang dibayar Menteri kepada Partai Politik.
- Memilih seseorang yang ahli dan profesional di kabinet.
- Memaksimalkan kinerja kabinet secara keseluruhan.
- Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman.
- Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan pemerintahan.
- Menyempurnakan organisasi Angkatan Perang.
- Mengembangkan dan memperkuat ekonomi rakyat.
- Memperjuangkan penyelesaian Irian Barat.
- Adanya program Sumitro Plan di bidang ekonomu untuk mengubah ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional.
- Indonesia masuk dalam keanggotaan PBB.
- Adanya perundingan antara Indonesia dengan Belanda untuk membahas masalah Irian Barat.
- Kegagalan dalam memperjuangkan masalah Irian Barat.
- Penyelewengan pengusaha nasional dalam program Sumitro Plan di bidang kredit.
- Timbulnya masalah keamanan dalam negeri, seperti :
- Gerakan DI/TII
- Gerakan Andi Aziz
- Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
- Gerakan Republik Maluku Selatan (RMS)
- Adanya peristiwa-peristiwa yang mengancam keamanan negeri.
- Adanya mosi tidak percaya dari PNI menyangkut pencabutan pemerintah tentang DPRD dan DPRS yang dianggap PP No. 39 Tahun 1950 DPRD terlalu menguntungkan Masyumi.
Partai Pendukung
- Majelis Syuro Muslimin Indonesia.
- Persatuan Indonesia Raya.
- Partau Sosialis Indonesia.
- Partai Katholik.
- Partai Kristen Indonesia.
- Partai Indonesia Raya.
- Partai Sarekat Islam Indonesia.
- Independen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar