Sabtu, 31 Oktober 2020

Materi Mikrobiologi Bab Mikroba

Mikroba

  • Pengertian mikroba.
  • Ciri-ciri mikroba.
  • Peranan mikroba
    1. Peranan mikroba sebagai pereduksi.
    2. Peranan mikroba sebagai biokatalisa.
    3. Peranan mikroba sebagai pengganggu atau penyakit.
  • Macam-macam mikroba
    1. Bakteri.
    2. Virus.
    3. Fungi.
    4. Algae.
    5. Khamir (Yeast).
    6. Protozoa.
    7. Kapang (Mold).
  • Pertumbuhan mikroba
    1. Pengertian.
    2. Pengukuran pertumbuhan.
    3. Pengukuran massa sel.
    4. Pengukuran banyak mikroba.
    5. Pertumbuhan secara matematik.
    6. Kurva pertumbuhan.

Sejarah Perkembangan Mikrobiologi

Sejarah Perkembangan Mikrobiologi

Sejarah perkembangan mikrobiologi terbagi atas 11 bagian, yaitu sebagai berikut :

  • Doktrin generasi spontan.
  • Antony Van Leeuwenhoek.
  • Fransisco Redi.
  • Lazzaro Spallanzani.
  • Theodor Schwan.
  • Schroder dan Van Dusch
  • Percobaan Pasteur.
  • Percobaan Tyndall.
    1. Bukti adanya mikroba dalam udara.
    2. Bukti bahwa spora lebih tahan panas.
  • Penemuan cara Pasteurisasi dan Sterilisasi.
  • Penemuan peranan mikroba pada perubahan zat organik.
    1. Fermentasi sebagai proses biologis.
    2. Kehidupan anaerob.
    3. Kegiatan fisiologis dari fermentasi.
  • Penemuan mikroba penyebab penyakit.
    1. Penemuan zat antiseptik.
    2. Bakteri Anthrax.
    3. Percobaan Robert Koch.
    4. Penemuan virus.

Sejarah Perkembangan Mikrobiologi (11.4)

Penemuan Mikroba Penyebab Penyakit

11.4 Penemuan Virus

  • Pasteur telah mencoba memisahkan bakteri dari suatu cairan dengan cara menyaringnya. Cairan yang mengandung bakteri pantogen disaring melalui alat penyaring, kemudian filtratnya dicoba apakah masih menimbulkan penyakit atau tidak. Apabila filtratnya tidak menyebabkan penyakit, maka membuktikan bahwa bakteri dapat disaring. Setelah dilakukan percobaan ternyata hasilnya membuktikan bahwa bakteri dapat disaring.
  • Pada tahun 1892 seorang ilmuwan dari Rusia mencoba untuk melakukan penyaringan ekstrak dari tanaman tembakau yang terkena penyakit mosaik. Dari hasil percobaan tersebut membuktikan bahwa filtratnya tetap dapat menyebabkan penyakit mosaik pada tembakau.
  • Dari kenyataan tersebut membuktikan bahwa mikroba penyebab penyakit ada yang lolos melalui penyaringan. Dan beberapa tahun kemudian ada orang lain yang juga mendapatkan hal yang sama pada penyakit binatang ataupun tumbuhan.
  • Mikroba yang seperti itu dinamakan dengan virus. Virus artinya tidak bersel. Susunan dan perkembangan dari virus sangatlah berbeda dibandingkan denga jasad hidup yang lainnya, sehingga virus tidak dapat diisolas sebagai biakan murni. Tetapi virus dapat ditumbuhkan pada sel-sel induknya. Beberapa virus yang hidup pada binatang dapat dibiakkan pada embrio ayam.
  • Untuk menunjukkan bahwa suatu virus adalah penyebab penyakit maka dapat digunakan teori Postulat Koch, yaitu :
    1. Pada panderita penyakit selalu ada virus.
    2. Virus dapat diisolasi dari binatang indungnya dan ditumbuhkan pada sel induk.
    3. Virus dapat menimbulkan penyakit yang sama pada sel induknya.
  •  

Sejarah Perkembangan Mikrobiologi (11.3)

Penemuan Mikroba Penyebab Penyakit

11.3 Percobaan Robert Koch

  • Pada tahun 1876 Robert Koch telah mengadakan penyelidikan secara teratur mengenai bakteri Anthrax. Rangkaian percobaan itu dilakukannya dengan peralatan sederhana sebagai berikut :
    • Memasukkan sedikit darah binatang penderita Anthrax ke dalam beberapa darah tikus

Hasil dari percobaan ini yaitu, tikus akan menderita penyakit yang sama. Kemudian apabila darah tikus yang telah menderita penyakit Anthrax dipindahkan lagi ke tikus yang lainnya, maka tikus yang lainnya juga akan menderita penyakit yang sama.

    • Memindahkan sedikit darah binatang yang menderita Anthrax ke dalam serum yang telah disterilkan

Lambat laun bakteri yang berbentuk batang akan berubah bentuk menjadi berbentuk pita. Bentuk tersebut diperkirakan spora. Apabila spora dipindahkan ke serum lain maka ia akan tumbuh menjadi bentuk batang. Jika hasil dari biakan ini disuntikkan ke binatang yang sehat, maka akan membuat binatang tersebut menderita penyakit yang sama.

    • Memasukkan bakteri bentuk lain

Dari hasil percobaan ini membuktikan bahwa bakteri itu tidak menyebabkan penyakit Anthrax. Selain itu, dari percobaan ini juga membuktikan bahwa suatu bakteri hanya menyebabkan satu macam penyakit saja.

  • Kesimpulan dari percobaan yang dilakukan Robert Koch
    1. Kesimpulan-kesimpulan dari percobaan yang dilakukan oleh Robert Koch disebut dengan teori Postulat Koch. Adapun isi dari teori Postulat Koch sebagai berikut :
    2. Pada suatu penyakit selalu didapati mikroba tertentu.
    3. Mikroba tersebut dapat diisolir dari binatang yang menderita penyakit itu dan ditumbuhkan pada media buatan.
    4. Media buatan dapat ditularkan ke binatang lain.
    5. Suatu jenis mikroba hanya dapat menyebabkan satu macam penyakit.


Sejarah Perkembangan Mikrobiologi (11.2)

Penemuan Mikroba Penyebab Penyakit

11.2 Bakteri Anthrax

  • Penemuan yang menjelaskan bahwa bakteru dapat menyebabkan penyakit pada binatang telah dipelajari melalui bakteri Anthrax yang dapat menular kepada manusia.
  • Penelitiannya telah dimulai sejak tahun 1850 dengan cara mengambil darah binatang yang menderita penyakit. Dari cara tersebut didapatkan hasil bahwa darah tersebut mengandung bakteri yang bentuknya seperti batang.
  • Setelah 15 tahun (1853-1868) penyelidikan diadakan, Davaine dapat menunjukkan adanya bakteri tersebut pada binatang yang menderita penyakit Anthrax (dan tidak terdapat pada binatang yang sedang dalam keadaan sehat).
  • Bakteri itu dapat dipindahkan ke darah binatang yang sehat. Setelah itu, binatang yang sehat juga akan menderita penyakit yang sama. 

Sejarah Perkembangan Mikrobiologi (11.1)

Penemuan Mikroba Penyebab Penyakit

11.1 Penemuan Zat Antiseptik

  • Pada tahun 1840 telah digunakan obat yang dapat menyebabkan “Kebal Rasa.” Pelopornya yaitu Ignar Philipp Semnelweis (1818-1865). Penemuan obat kebal rasa ini sangat membantu pada kegiatan operasi, sehingga lamanya kegiatan operasi tidak menjadi masalah.
  • Akan tetapi, masih terdapat masalah lain yang terkadang mengganggu pasien yang akan dibedah, yaitu terjadinya infeksi atau keracunan pada bekas operasi. Dampak terjauh dari infeksi ini yaitu dapat menyebabkan kematian bagi pasien.
  • Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh Pasteur mengenai adanya mikroba di udara, maka ahli bedah dari bangsa Inggris yang bernama Joseph Lister menyatakan bahwa infeksi pada luka bekas pembedahan disebabkan karena pada luka tersebut dihinggapi oleh mikroba dari udara atau juga dapat dikarenakan adanya mikroba pada peralatan bedah yang digukan.
  • Oleh sebab itu, maka Lister menggunakan peralatan bedah yang steril dan menyemprot lingkungan dengan zat anti bakteri atau yang dikenal sebagai desifektan.
  • Dari percobaan tersebut, pada tahun 1864 Lister mengalami keberhasilan. Penemuan tersebut merupakan dasar yang amat sangat baik bagi perkembangan ilmu kedokteran, khususnya ilmu bedah serta menjadi dukungan bahwa peyakit umumnya disebabkan oleh mikroba walaupun tidak dijelaskan macam penyakitnya.

Sejarah Perkembangan Mikrobiologi Ke-11

Penemuan Mikroba Penyebab Penyakit

Pendahuluan

  • Selama melakukan beberapa percobaan, Pasteur ditarik dengan kejadian yang mengganggu pada proses pembuatan anggur dan bir.
  • Menurut Pasteur, hal itu terjadi karena adanya mikroba-mikroba lain yang tidak diinginkan dan ikut mengganggu.
  • Pasteur menamakannya dengan penyakit pada bir atau anggur.
  • Kejadian seperti ini dapat dicegah dengan cara memanaskan bahan terlebih dahulu (Pasteurisasi) dengan tujuan untuk mematikan mikroba-mikroba pengganggu yang ada.
  • Dengan kejadian itu, diperkirakan juga adanya mikroba yang dapat menimbulkan penyakit pada makhluk yang lebih tinggi, seperti : manusia, binatang, dan tumbuhan.
  • Sebenarnya beberapa gejala-gejala tersebut telah diketahui sebelumnya, seperti :
    1. Pada tahun 1813 terdapat beberapa jenis cendawan yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman gandum.
    2. Pada tahun 1836 cendawan juga sebagai penyebab penyakit pada ulat.
    3. Pada tahun 1945 sebagai penyebab penyakit pada tanaman kentang, bahkan diketahui juga sebagai penyebab penyakit kulit pada manusia.
  • Maka dapat disimpulkan bahwa beberapa penyakit manusia juga dapat disebabkan oleh mikroba.

Sejarah Perkembangan Mikrobiologi (10.3)

Penemuan Peranan Mikroba Pada Perubahan Zat Organik

10.3 Kegiatan Fisiologis dari Fermentasi

  • Penemuan kehidupan anaerob merupakan hal yang penting bagi Pasteur. Dari penemuan tersebut Pasteur mengambil kesimpulan bahwa fermentasi memiliki peranan penting bagi kehidupan mikroba. Perubahan zat organik pada fermentasi itu sendiri merupakan kebutuhan fisiologis mikroba.
  • Telah diketahui bahwa oksigen merupakan zat yang sangat penting bagi kehidupan, yaitu untuk mengoksidasi zat organik menjadi karbon dioksida. Cara oksidasi dengan mengikat oksigen dari udara ini disebut dengan respirasi aerobik. Respirasi aerobik ini dapat membentuk energi bagi kehidupan.
  • Dengan ditemukannya kehidupan anaerob, maka untuk pertama kalinya Pasteur menyatakan bahwa pemercahan zat organik tanpa oksigen dapat terjadi dengan adanya beberapa mikroba. Pemecahan ini disebut dengan fermentasi.
  • Sebagian besar mikroba, termasuk ragi dapat hidup dengan 2 cara, yaitu :
    1. Fermentasi.
    2. Aerobik respirasi.
  • Contohnya seperti ragi, apabila terdapat adanya oksigen ragi akan melakukan respirasi aerobik dengan memecahkan gula menjadi karbondioksida sebagai hasil utama dan sedikit alkohol. Akan tetapi, jika tidak terdapat adanya oksigen, maka ragi akan melakukan mekanisme fermentasi, dimana gula diuraikan menjadi alkohol sebagai hasil utamanya dan sedikit karbondioksida sebagai hasil tambahannya.
  • Pada proses fermentasi, energi yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan dari proses respirasi aerobik. Hal tersebut dikarenakan hasil akhirnya yang masih mengandung energi (seperti alkohol, asam laktat, dll.) dan sebagai akibatnya maka pertumbuhan mikrobapun akan terjadi dengan lebih lambat.
  • Setelah penemuan-penemuan itu, maka doktrin yang menyatakan bahwa fermetasi adalah bukan proses biologi semakin memudar. Dimana menurut Pasteur fermentasi merupakan proses vital bagi kehidupan mikroba.
  • Pada tahun 1875 timbul suatu ramalan baru bahwa pada proses fermentasi ragi ada yang mengandung katalis biologis yang disebut dengan enzim. Salah satu contoh enzim yaitu enzim invertase yang dapat mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
  • Disamping itu, terdapat juga enzim lain yang berperan mengubah sukrosa menjadi alkohol dan karbondioksida.
  • Enzim-enzim tersebut masih dapat bekerja setelah diekstraksi dari raginya (pada percobaan Buchner).
  • Maka, dari sini dapat disimpulkan bahwa pada proses fermentasi terjadi 3 peristiwa sekaligus, yaitu :
    1. Terjadinya enzim sebagai katalis pada perubahan zat organik.
    2. Adanya pertumbuhan mikroba yang mendapat energi dari perubahan zat organik tadi.
    3. Terjadinya proses kimia untuk merubah zat organik.
  • Setelah ditemukannya enzim sebagai katalis biologis oleh Buchner, maka dimulaikan perkembangan baru di dalam bidang Biokimia. 

Sejarah Perkembangan Mikrobiologi (10.2)

Penemuan Peranan Mikroba Pada Perubahan Zat Organik

10.2 Kehidupan Anaerob

  • Kehidupan anaerob merupakan kehidupan yang tidak memerlukan oksigen.
  • Jenis kehidupan ini telah ditemukan oleh Pasteur pada saat mengadakan fermentasi asam butirat.
  • Pada waktu fermentasi, Pasteur telah mendapatkan keganjalan yang berlawanan dengan pada saat waktu fermentasi asam laktat atau alkohol, yaitu pada fermentasi asam butirat yang sama sekali tidak memerlukan oksigen. Untuk membuktikan hal tersebut, maka Pasteur melakukan 2 percobaan, yaitu :
    • Pertama
      1. Campuran fermentasi di ambil sedikit, kemudian sebagian ditutup dan sebagian lainnya tetap dibuka.
      2. Pada tepi bagian yang ditutup ternyata tidak terjadi fermentasi.
      3. Sedangkan ditengah-tengah yang tertutup fermentasi berjalan dengan baik.
    • Kedua
      1. Campuran fermentasi secara berganti-ganti dialiri udara dan tidak dialiri udara.
      2. Dari percobaan ini membuktikan bahwa pada waktu tidak dialiri udara terjadi fermentasi.
      3. Sedangkan pada saat dialiri udara fermentasi berhenti.

Sejarah Perkembangan Mikrobiologi (10.1)

Penemuan Peranan Mikroba Pada Perubahan Zat Organik

10.1 Fermentasi Sebagai Proses Biologis

  • Pada tahun 1937 Cagniard-Latour, Schwann dan Kutzing secara terpisah menyatakan bahwa :

Ragi yang ada selama fermentasi alkohol adalah tumbuhan mikroskopis, sedangkan perubahan dari gula menjadi etil alkohol dan karbondioksida merupakan fungsi biologis dari sel-sel ragi tadi.

  • Akan tetapi, teori tersebut mendapat sanggahan dari Berzelius, Liebig, dan Wohler yang menyatakan bahwa :
    1. Fermentasi adalah proses kimia biasa.
    2. Hal tersebut disamakan dengan pembuatan urea secara sintesis dari zat anorganik tanpa melalui proses mikrobiologis.
  • Namun, sanggahan tersebut tidak berarti setelah Pasteur mengemukakan pernyataan bahwa :

Semua proses fermentasi adalah akibat dari kegiatan mikroba.

  • Pernyataan itu dikemukakan setelah Pasteur mendapatkan keanehan pada fermentasi gula. Pada fermentasi ini yang diinginkan adalah menjadi alkohol. Akan tetapi, pada saat itu yang dihasilkan bukanlah alkohol, melainkan asam laktat. Setelah diadakan penelitian ulang ternyata di dalam campuran itu terdapat ragi jenis lain yang berbeda dengan ragi pada fermentasi alkohol.
  • Selanjutnya, Pasteur mempelajari berbagai macam fermentasi. Ia mendapatkan wawasan bahwa fermentasi selalu diikuti oleh pertumbuhan mikroba, dan hasil akhirnya tergantung dari mikroba yang ada.
  • Dengan bahan yang sama tetapi menggunakan mikroba yang lain maka akan dihasilkan zat yang berbeda (misalnya asam butirat, alkohol, asam laktat, dll.). Dimana setiap mikroba tersebut dapat dibedakan dari :
    1. Bentuk.
    2. Sifat.
    3. Kondisi lingkungan yang berbeda-beda di setiap mikroba.

Sejarah Perkembangan Mikrobiologi Ke-10

Penemuan Peranan Mikroba Pada Perubahan Zat Organik

Pendahuluan

  • Bersamaan dengan masa berlangsungnya tantangan hebat terhadap Doktrin Generasi Spontan, maka diketahui adanya hubungan antara pertumbuhan mikroba dengan perubahan kimia pada suatu zat organik.
  • Proses kimia tersebut yaitu fermentasi dan putrefaction (pembusukan).

    1. Fermentasi adalah proses penguraian karbohidrat menjadi alkohol atau asam organik.
    2. Pembusukan adalah proses penguraian protein sehingga menimbulkan bau busuk.


Sejarah Perkembangan Mikrobiologi Ke-9

Penemuan Cara Pasteurisasi dan Sterilisasi

Dari percobaan yang dilakukan oleh Pasteur dan Tyndal maka kemudian dilakukan pengembangan mengenai cara-cara Pasteurisasi dan Sterilisasi sebagai berikut :

  • Pasteurisasi merupakan proses pemanasan suatu zat untuk mematikan beberapa mikroba.
    1. Cara Pasteurisasi ini mula-mula hanya digunakan untuk anggur dan bir saja. Kemudian digunakan lebih umum lagi pada susu yang bertujuan untuk mematikan bakteri-bakteri yang dapat menimbulkan penyakit, seperti bakteri pantogen.
    2. Berdasarkan cara Pasteurisasi bakteri-bakteri yang tidak membahayakan tubuh kemungkinan tetap masih ada.
    3. Cara Pasteurisasi biasanya dilakukan pada suhu 62⁰C selama 30 menit.
  • Sterilisasi adalah proses pemanasan (atau proses lainnya) yang dilakukan pada suatu zat untuk memusnahkan semua mikroba dan sporanya.
    1. Cara Sterilisasi sangat beragam, seperti melakukan pemasan secara berulang kali dengan penyaringan, penambahan zat kimia, dan rasiasi.

Sejarah Perkembangan Mikrobiologi (8.2)

Percobaan Tyndall

(1820-1893)

8.2 Bukti Bahwa Spora Lebih Tahan Panas

  • Tyndall telah mencoba untuk memasukkan jerami kering ke dalam ruangan yang tidak opris seperti percobaan diatas. Hasilnya, dalam waktu yang sangat singkat jerami tersebut ditumbuhi oleh mikroba dan terlihat sulit untuk disterilkan (walaupun sudah dipanaskan sampai dengan 30 menit). Sedangkan dalam percobaan sebelumnya dengan menggunakan zat organik cukup hanya dipanaskan selama 5 menit saja.Sehingga untuk mensterilkan jerami tersebut, maka diperlukan kegiatan pemanasan berulang kali.
  • Dengan demikian Tyndall mengambil kesimpulan bahwa :
    1. Jerami itu mengandung spora.
    2. Ternyata spora lebih tahan terhadap pemanasan daripada mikrobanya.
    3. Oleh sebab itu, maka harus dipanaskan berulang kali untuk memberi kesempatan pada spora tersebut untuk tumbuh menjadi mikrobanya terlebih dahulu.

Sejarah Perkembangan Mikrobiologi (8.1)

Percobaan Tyndall

(1820-1893)

8.1 Bukti Adanya Mikroba dalam Udara

  • John Tyndall (1820-1893) merupakan seorang ahli ilmu alam dari bangsa Inggris. Dia secara tidak langsung telah membantu Pasteur dalam membuktikan ketidakbenaran Doktrin Generasi Spontan. Tujuan awal dari percobaan-percobaan yang dilakukan oleh Tyndall hanyalah untuk mengetahui pengaruh pancaran panas terhadap udara yang digunakan dalam percobaan-percobaan mikrobiologi.
  • Dalam melakukan percobaan, Tyndall selalu mendapat kesulitan, hal tersebut dikarenakan udara senantiasa mengandung partikel-partikel yang sangat halus, termasuk mikroba.
  • Adanya partikel-partikel halus ini dapat dilihat apabila seberkas cahaya dimasukkan ke dalam ruangan gelap dan dilihat dari bagian yang tegak lurus pada arah cahaya.
  • Hasil dari percobaan tersebut menjelaskan jika udara dalam ruangan mengandung bagian-bagian kecil, maka akan terlihat cahaya tadi. Karena partikel-partikel itu dapat dipantulkan oleh cahaya. Sedangkan apabila udara dibiarkan cukup lama dalam ruangan tersebut, maka partikel-partikel itu akan mengendap dan cahaya tidak akan terlihat. Keadaan semacam ini oleh Tyndall disebut dengan “Optically Empty” atau tidak optis.


  • Dengan adanya kenyataan itu Tyndall mencoba memasukkan zat organik yang telah dididihkan ke dalam ruangan yang tidak optis, hasilnya zat organik tersebut tetap tidak dapat ditumbuhi oleh mikroba (tetap steril) walaupun dalam jangka waktu yang cukup lama.
  • Dari sini dapat disimpulkan bahwa udara mengandung mikroba.

Jumat, 30 Oktober 2020

Sejarah Perkembangan Mikrobiologi Ke-7

Percobaan Pasteur

  • Sejak abad ke-19 ahli ilmu pengetahuan mencoba mengaitkan peristiwa terjadinya perubahan pada zat organik dengan adanya pertumbuhan mikroba yang ada pada zat organik tersebut. Dengan demikian dibutktikan bahwa pertumbuhan mikroba merupakan penyebab terjadinya reaksi kimia atau perubahan zat organik tersebut.
  • Pelopor dari percobaan-percobaan ini adalah Louis Pasteur yang didorong dengan adanya pertentangan hebat antara penganut Doktrin Generasi Spontan di satu pihak dan pertentangan di pihak yang lainnya.
  • Dengan berhasilnya percobaan-percobaan yang dilakukan oleh Pasteur, maka dapat dibuktikan bahwa Doktrin Generasi Spontan tidak benar. Pasteur telah mendemostrasikan untuk pertama kalinya bahwa di udara terdapat banyak benda-benda kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang.

Beberapa percobaan yang telah dilakukan oleh Louis Pasteur yaitu :

  • Mengalirkan udara ke dalam satu tabung yang tersumbat

Setelah cukup lama kapas tersebut dicuci dalam campuran alkohol dan eter, ternyata dalam endapan-endapan yang terjadi terdapat adanya benda-benda halus zat anorganik serta benda-benda lainnya yang berbentuk oval dan disinyalir adanya mikroba. Hal tersebut didapatkan setelah melakukan pengamatan pada mikroskop.

  • Mengalirkan udara yang telah dipanaskan ke dalam zat organik yang telah dididihkan di dalam tempat tertutup

Dengan mengalirkan udara yang telah dipanaskan ke dalam zat organik yang telah dididihkan di dalam tempat tertutup ternyata tidak terjadi kehidupan mikroba. Akan tetapi jika zat organik yang steril diberikan kapas yang mengandung germ atau bibit mikroba maka tidak lama akan terjadi kehidupan mikroba.

  • Meletakkan sejenis makanan di dalam botol, kemudian ujungnya diberi kapiler yang melengkung ke bawah

Apabila meletakkan sejenis makanan di dalam botol, kemudian ujungnya diberi kapiler yang melengkung ke bawah ternyata makanan yang ada di dalamnya tidak ditumbuhi mikroba. Sedangkan apabila ujung kapiler dipatahkan atau diberikan tetesan zat cair pada ujungnya yang kemudian zat cair tersebut dimasukkan ke dalam botol maka mulailah terjadi adanya pertumbuhan mikroba.


 

  • Melakukan percobaan untuk mengetahui kepadatan mikroba dalam mikroba pada beberapa daerah secara kuantitatif

Langkah-langkah percobaan ini yaitu :

    1. Mengisi beberapa tabung dengan media steril yang ditutup kapas.
    2. Beberapa tabung tersebut dibawa untuk ditentukan kepadatan mikrobanya.
    3. Disetiap daerah, beberapa tabung dibuka dengan waktu yang sama, kemudian ditutup kembali dan dimasukkan ke dalam inkubator.
    4. Dari jumlah tabung yang ditumbuhi mikroba dapat diperkirakan secara semi kuantitatif kepadatan mikroba di daerah tersebut.
    5. Berdasarkan percobaan tersebut dibuktikan bahwa di daerah datar udaranya mengandung lebih banyak mikroba dibandingkan dengan udara pegunungan.

Sejarah Perkembangan Mikrobiologi Ke-6

 Schroder dan Van Dusch

(1800)

  • Walaupun percobaan-percobaan yang dilakukan oleh Theodor Schwann mengalami keberhasilan, akan tetapi percobaan-percobaan tersebut masih mendapatkan bantahan dari orang-orang yang masih mempercayai Doktrin Generasi Spontan. Mereka berpendapat bahwa dengan pemanasan udara, udara tersebut akan menjadi rusak dan makhluk hidup tidak dapat tumbuh. Oleh sebab itu, Schroder dan Van Dusch (1800) melakukan percobaan seperti yang dilakukan oleh Theodor Schwann akan tetapi udaranya tidak dipanaskan, melaikan disaring dengan menggunakan kapas.
  • Dari percobaan tersebut juga tidak terjadi pertumbuhan mikroba. Sehingga Doktrin Generasi Spontan mendapatkan tantangan yang terakhir pada tahun 1859 dari Poucht yang idenya dibuktikan melalui percobaan-percobaan Pasteur.



Sejarah Perkembangan Mikrobiologi Ke-5

 Theodor Schwann

(1810-1882)

  • Melalui percobaannya Theodor Schwann telah melakukan pembantahan teori yang menyatakan bahwa timbulnya kehidupan mikroba disebabkan karena adanya oksigen (udara).
  • Theodor Schwann mengatakan hal tersebut dikarenakan adanya bibit-bibit mikroba.
  • Percobaan tersbut dilakukan dengan mengalirkan udara yang dipanaskan terlebih dahulu ke dalam zat yang sebelumnya telah dipanaskan juga.
  • Berdasarkan percobaan tersebut ternyata tidak terjadi pertumbuhan mikroba. Sehingga percobaan-percobaan yang dilakukan oleh Lazzaro Spallanzani merupakan dasar percobaan dan penemuan selanjutnya.

Sejarah Perkembangan Mikrobiologi Ke-4

 Lazzaro Spallanzani

(1713-1781)

  • Lazzaro Spallanzani membuktikan bahwa mikroba yang tumbuh pada bahan makanan berasal dari udara yang memang telah mengandung mikroba. Pertumbuhannya dapat dicegah dengan cara memanaskan bahan makanan tersebut, walaupun setiap jenis bahan makanan memerlukan waktu pemanasan yang berbeda-beda.

  • Untuk mencegah pertumbuhan mikroba, sebelumnya telah dicoba dengan cara menutup rapat wadah yang digunakannya. Akan tetapi, Lazzaro Spallanzani tidak yakin bahwa percobaan tersebut akan berhasil, sebab bahan makanan telah berhubungan dengan udara (terlebih jika mengalami kebocoran-kebocoran). Untuk mendapatkan keadaan yang bebas dari mikroba, maka setiap bahan harus ditutup dengan rapat-rapat, kemudian dilakukan pemanasan. Pernyataan tersebut dipraktikkan oleh Apert.
  • Dengan ditemukannya gas oksigen oleh Joseph Priestly, Henry Cavendish, dan Antonie Lavoisier, maka teori Lazzaro Spallanzani mendapat sanggahan, karena adanya perusakan bahan organik bukan disebabkan karena adanya hubungan dengan udara yang mengandung mikroba, akan tetapi karena adanya oksigen sebagai sumber kehidupan bagai mikroba.

Magnet

 Rangkuman Materi Magnet


Pengertian Magnet

  1. Magnet adalah suatu benda yang mempunyai medan magnet dan dapat menarik jenis logam tertentu ke arahnya.
  2. Magnet adalah suatu benda yang mampu menarik benda lain di sekitarnya yang memiliki sifat khusus.
Jenis-Jenis Magnet
  • Magnet Batang

Yaitu magnet yang bentuknya menyerupai batang atau balok.

  • Magnet Jarum

Yaitu magnet yang bentuknya menyerupai jarum kompas dengan kedua ujung/kutub magnet yang runcing.

  • Magnet Ladam (Magnet Huruf U)

Yaitu magnet yang memiliki bentuk seperti tapal kuda atau serupa dengan huruf U.

  • Magnet Cincin

Yaitu magnet yang memiliki bentuk bulat menyerupai cincin.

  • Magnet Keping

Yaitu magnet yang memiliki bentuk seperti kepingan uang logam.

  • Magnet Silinder

Yaitu magnet yang menyerupai tabung panjang.

Kegunaan Setiap Jenis-Jenis Magnet

  • Magnet Batang
    1. Terdapat pada ujung gunting untuk memudahkan dalam mengambil jarum jahit.
    2. Terdapat di bel listrik untuk menggerakkan pemukul lonceng.
    3. Terdapat di papan catur agar sebuah catur tidak mudah terguling.
    4. Terdapat di dinamo sepeda atau generator untuk membangkitkan sebuah tenaga listrik.
    5. Berfungsi untuk mengangkat alat-alat dari besi.
  • Magnet Jarum
    1. Untuk kompas yang berfungsi sebagai penunjuk arah mata angin.
  • Magnet Ladam (Magnet Huruf U)
    1. Untuk mengambil klip kertas atau potongan kecil logam yang sulit dijangkau dalam suatu bangunan atau mesin.
    2. Digunakan dalam pembelajaran.
    3. Sebagai komponen bel listrik.
    4. Digunakan dalam generator listrik dan kendaraan, misal dalam mobil.
  • Magnet Cincin
    1. Digunakan untuk sistem audio atau pengeras suara.
    2. Digunakan dalam magnet mainan anak.
    3. Untuk mengangkut sampah besi menggunakan crane.
  • Magnet Keping
    1. Sebagai magnet hiasan yang dipasang di kulkas.
  • Magnet Silinder
    1. Digunakan untuk speaker dan dinamo.
    2. Digunakan pada kunci shock yang berfungsi untuk memundahkan dalam mengambil mur dan baut.
Jenis-Jenis Benda
  • Benda Magnetis
Benda magnetis yaitu benda-benda yang bisa ditarik oleh magnet.
Contoh :
  1. Paku.
  2. Palu.
  3. Peniti.
  4. Kunci.
  • Benda Non-magnetis
Benda non-magnetis yaitu benda-benda yang tidak bisa ditarik oleh magnet.
Contoh :
    1. Pensil.
    2. Daun.
    3. Uang.
    4. Boneka.
Contoh Penerapan
  1. Apabila boneka ditarik oleh magnet maka tidak terjadi reaksi/proses penarikan, sebab boneka termasuk dalan benda non-magnetis.
  2. Apabila kunci ditarik oleh magnet maka akan terjadi proses penarikan, karena magnet hanya bisa menarik benda-benda yang terbuat dari :
    • Besi.
    • Nikel.
    • Kobalt.
Istilah-Istilah dalam Magnet
  1. Bumi memiliki 2 kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan.
  2. Sama halnya dengan bumi, magnet juga memiliki 2 kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan.
  3. Kutub utara pada magnet dilambangkan huruf U atau N (North).
  4. Kutub selatan pada nagnet dilambangkan huruf S atau South.
  5. Setiap magnet yang dipotong-potong akan menghasilkan 2 kutub baru, yaitu : kutub utara dan selatan.
Gaya Tarik-Menarik Pada Magnet
  1. Apabila kutub utara didekatkan dengan kutub utara maka akan tolak menolak.
  2. Apabila kutub selatan didekatkan dengan kutub selatan maka juga akan tolak menolak.
  3. Sedangkan apabila kutub utara didekatkan dengan kutub selatan, maka akan terjadi peristiwa tarik menarik.

Sejarah Perkembangan Mikrobiologi Ke-3

 Fransisco Redi

(1626-1697)

  • Fransisco Redi merupakan orang Itali yang menentang "Doktrin Generasi Spontan." Dari percobaan tersebut telah dibuktikan bahwa ulat yang terdapat pada daging yang dibiarkan dalam wadah terbuka bukanlah penjelmaan dari daging itu sendiri, melainkan dari telur atau benih mikroba yang dibawa oleh lalat yang menghinggapi daging tersebut.
  • Percobaan tersebut dilakukan dengan cara menaruh daging pada 2 tempat, daging yang satu diletakkan pada tempat yang terbuka, sedangkan daging yang satunya diletakkan dalam tempat yang ditutup dengan kawat kasa yang sangat halus sehingga tidak bisa dihinggapi oleh lalat.
  • Dari percobaan tersebut membuktikan bahwa daging yang ditutup dengan kawat kasa yang halus tidak ditumbuhi ulat, sedangkan daging yang diletakkan pada tempat yang terbuka terdapat adanya ulat. Dimana sebelumnya disangka bahwa ulat merupakan fase dari kehidupan lalat.

Sejarah Perkembangan Mikrobiologi Ke-2

Antony Van Leeuwenhoek

(1632-1723)

  • Tiga hal penting yang telah ditemukan oleh Antony Van Leeuwenhoek, yaitu :
    1. Mikroskop.
    2. Dunia Mikroba.
    3. Penyempurnaan Mikroskop.
  • Setelah Antony Van Leeuwenhoek menemukan mikroskop, maka saat itu mulailah terungkap dunia mikrobiologi. Beberapa ahli ilmu pengetahuan mulai mengadakan penelitian dan penemuan tentang kehidupan mikroba yang sebelumnya tidak dikenal. Dari situ doktrin generasi spontan mulai melemah karena mendapat tentangan dari penemuan-penemuan yang ada. 
  • Antony Van Leeuwenhoek sendiri merupakan seorang pedagang yang berkebangsaan Belanda. Dia tidak pernah mendapat pendidikan yang tinggi dan penemuan yang dihasilkan mula-mula bersifat amatur. Namun, hasil karya yang ditemukannya telah menarik perhatian suatu lembaga ilmu pengetahuan di Inggris (Royal Society) hingga akhirnya karya-karya beliau dapat disebarluaskan.
  • Penemuan pertama dari Leeuwenhoek yaitu sebuah mikroskop yang terdiri dari sebuah lensa yang diapit oleh dua kepingan logam. Dimana benda yang diamati akan diletakkan di titik apinya. 
  • Sekitar abad ke-13 pada saat Leeuwenhoek belum menemukan mikroskop banyak orang yang mengira bahwa ada jasad hidup yang tidak terlihat. Fracastoro of Verona (1483-1553), van Plencir (1762), dan Kirchen (1658) mengira bahwa penyakit dapat disebabkan oleh bakteri, akan tetapi mereka tidak membuktikan atas perkiraannya tersebut.

  • Daya pembesaran mikroskop yang pertama tidak dapat dirubah. Namun kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Galileo (1610), Hooks (1665) dan akhirnya dihasilkan mikroskop seperti yang sekarang kita gunakan dengan perbesaran 1.000-3.000 kali.
  • Penemuan Leeuwenhoek lain yang lebih penting adalah penelitian secara mikroskopis terhadap kehidupan mikroba, misalnya seperti hewan kecil invertebrata, spermatozoa, bahkan sampai ke benih dan embrio tumbuhan serta sel darah merah.
  • Protozoa, ganggang, khamir, dan bakteri yang dikenal sekarang ini sebenarnya telah diungkapkan oleh Leeuwenhoek pada saat itu. Diketahuinya binatang-binatang kecil pada saat itu disebut dengan "Animacule" (1676) yang telah membuka lembaran baru tentang dunia mikroba.

Sejarah Perkembangan Mikrobiologi Ke-1

Doktrin Generasi Spontan

  • Sebelum ditemukannya mikroskop, orang-orang telah percaya bahwa tumbuhan atau binatang dapat tercipta dengan sendirinya secara spontan dari benda mati yang disebut dengan doktrin generasi spontan atau abiogenesa.
  • Dasar pengertian tersebut sudah ditanamkan oleh pendapat dari Aristoteles yang hidup tahun 384-322 sebelum masehi. Menurut Aristoteles binatang dapat dibentuk dari tanah, tumbuh-tumbuhan atau makhluk lain yang bukan binatang. 
  • Timbulnya doktrin tersebut diperkuat oleh kenyataan bahwa apabila bahan organik, seperti daging dibiarkan terbuka maka lama kelamaan akan menjadi busuk dan ditumbuhi lalat. Dari kepercayaan tersebut maka timbullah anggapan bahwa ulat tadi adalah penjelmaan dari daging.
  • Doktrin generasi spontan berlangsung lama tanpa adanya sanggahan sampai dengan ditemukannya mikroskop yang pertama kali oleh Antony Van Leeuwenhoek pada sekitaran abad ke-17.

Dasar-Dasar Mikrobiologi

Dasar-Dasar Mikrobiologi

Pengertian Mikrobiologi

Mikrobiologi berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan biologi yang berarti ilmu pengetahuan yang membahas mengenai makhluk hidup. Sehingga mikrobiologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari jasad hidup yang sangat kecil dari golongan hewan dan tumbuhan.

Jasad hidup yang dimaksud seperti :

  1. Kapang.
  2. Khamir.
  3. Ganggang.
  4. Bakteri.
  5. Protozoa.
  6. Virus.

Jasad hidup yang demikian disebut dengan mikroba, mikroorganisme dan jasad renik.

Pengertian Mikroba

Mikroba adalah semua jasad hidup yang berukuran lebih kecil dari 0,1 mm dan bersel tunggal. Ketentuan tersebut diambil berdasarkan kenyataan bahwa benda yang berukuran sekecil itu tidak dapat diamati tanpa bantuan alat, seperti mikroskop.

Mikroskop sendiri pertama kali ditemukan oleh seorang bangsa Belanda yang bernama Antony Van Leeuwenhoek pada sekitar abad ke-17. Maka, setelah abad ke-17 mikrobiologi baru berkembang secara luas. 

Penggolongan Mikroba

Penggolongan mikroba secara umum terbagi menjadi 3, yaitu :

  1. Golongan yang berguna.
  2. Golongan yang tidak mengganggu.
  3. Golongan yang mengganggu.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong peran pemanfaatan mikrobiologi di berbagai bidang, seperti dalam bidang industri, mineralogi dan obat-obatan. 

Pada bidang industri mikrobiologi dimanfaatkan dalam :

  1. Pembuatan alkohol dengan cara fermentasi.
  2. Pembuatan bir.
  3. Pembuatan anggur.
  4. Pembuatan tempe.
  5. Pembuatan tape oncom

Pada bidang mineralogi mikrobiologi dimanfaatkan dalam proses oksidasi, dan lain-lain.

Pada bidang obat-obatan mikrobiologi dimanfaatkan dalam pembuatan vaksin.

Menurut penelitian yang dilakukan, mikroba terdapat dimana-mana. Hal tersebut dikarenakan ukurannya yang kecil dan mudah berpindah-pindah dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya. Dengan perantara angin, mikroba dapat berpindah dari tanah ke datar ke gunung, dari satu kota ke kota lain, bahkan dari permukaan bumi ke atmosfir.

Selain itu, aliran air juga dapat memindahkan mikroba dari daratan kelautan atau wilayah yang ber-air lainnya. Bahkan di tempat-tempat yang kotor, di bagian tubuh manusia atau binatang, di dalam makanan, dll. tidak mustahil dijumpai adanya mikroba. 

Disetiap tempat yang ada masing-masing mikroba memiliki fungsi dak kegunaan yang berbeda-beda.

Berdasarkan fungsi, kegiatan, dan tempat terdapatnya mikroba, mikrobiologi dibedakan menjadi beberapa cabang sebagai berikut : 

  1. Mikrobiologi pengobatan.
  2. Mikrobiologi laut.
  3. Mikrobiologi air dan buangan.
  4. Mikrobiologi udara.
  5. Mikrobiologi makanan.
  6. Mikrobiologi tanah.
  7. Mikrobiologi serangga.
  8. Mikrobiologi luar angkasa.
  9. Mikrobiologi industri.

Jenis-jenis mikroba yang dipelajari dalam mikrobiologi :

  • Bakteriologi

Ilmu yang mempelajari tentang bakteri. Terkadang nama bakteriologi sering dicampur adukkan dengan mikrobiologi.

  • Protozologi

Ilmu yang mempelajari tentang protozoa. Cabang dari protozologi yaitu parasitologi. Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari protozoa yang dapat menyebabkan penyakit (parasit).

  • Mikologi

Ilmu yang mempelajari fungi, seperti khamir, kapang, dll.

  • Pikologi

Ilmu yang mempelajari tentang ganggang atau algae.

  • Virologi

Ilmu yang mempelajari tentang virus.

Medan Magnet Bumi dan Migrasi Hewan

Medan Magnet Bumi dan Migrasi Hewan 

  • Medan magnet bumi adalah daerah di sekitar bumi yang masih dipengaruhi oleh gaya tarik bumi.
  • Fungsi medan magnet bumi pada hewan :
    • Menentukan arah migrasi hewan. 

Hewan mampu mendeteksi medan magnet bumi karena di dalam tubuhnya terdapat magnet yang disebut biomagnetik. Akan tetapi, tidak semua hewan yang melakukan migrasi dengan memanfaatkan medan magnet bumi selalu berhasil.

    • Mempermudah upaya hewan dalam mencari mangsa.
    • Menghindari serangan musuh. 
  • Contoh hewan yang melakukan migrasi di bumi :
    1. Migrasi Penyu
    2. Migrasi Salmon
    3. Migrasi Burung
    4. Migrasi Lobster Duri
    5. Magnet dalam Tubuh Bakteri

Rabu, 14 Oktober 2020

Pembuatan Detergen

Pembuatan Detergen 

Pembuatan Sabun

Pembuatan Sabun 

Pembuatan Margarin Dari Jagung

Pembuatan Margarin Dari Jagung 

Pembuatan Margarin Dari kelapa

Pembuatan Margarin Dari Kelapa 

Pembuatan Margarin Dari Kelapa Sawit

Pembuatan Margarin Dari Kelapa Sawit

Pembuatan Margarin Dari Jarak

Pembuatan Margarin Dari Jarak

Teks Editorial

 Kritik Sosial

 

A.       Pengertian Teks Editorial

Teks editorial merupakan tulisan yang berisi kupasan masalah aktual atau yang baru saja terjadi dan masih menjadi bahan pembicaraan di masyarakat. Sehingga pembaca sering menilai kualitas majalah atau surat kabar melalui kualitas editorial atau tajuk rencananya.

Teks editorial mengungkapkan :

1.         Informasi atau masalah aktual.

2.         Penegasan pentingnya masalah.

3.         Opini redaksi mengenai masalah tersebut.

4.         Kritik dan saran atas permasalahan.

5.         Harapan redaktur akan peran serta pembaca.

Apabila diidentifikasi ada dua macam teks editorial, yaitu :

1.         Teks editorial yang berupa fakta atau kenyataan.

2.         Teks editorial yang berupa opini atau pendapat.

Pernyataan berupa fakta ataupun opini biasanya diutarakan secara singkat, logis, dan menarik. Hal ini dilakukan dengan tujuan mempengaruhi pendapat pembaca dalam menerjemahkan berita agar pembaca dapat menyimak hal-hal penting dalam berita tersebut.

B.        Sifat-Sifat Teks Editorial

Berkaitan dengan pernyataan berupa fakta dan opini, teks editorial umumnya bersifat sebagai berikut :

1.        Krusial

Krusial, yaitu bisa ditulis secara berkala, bergantung pada jenis terbitan (bisa harian, mingguan, dua mingguan, atau bulanan).

2.        Situasional

Situasional, yaitu isinya menyikapi situasi yang berkembang di masyarakat luas (baik itu aspek sosial, ekonomi, kebudayaan, hukum, pemerintahan, olahraga, maupun hiburan). Hal tersebut bergantung pada jenis liputan medianya.

3.        Konsisten

Konsisten, yaitu memiliki karakter atau konsistensi yang teratur kepada para pembaca terkait sikap media massa yang menulisnya.

4.        Politis

Politis, yaitu terkait erat dengan media massa atau kebijakan media yang bersangkutan.

C.       Ciri-Ciri Teks Editorial

Berdasarkan sifat-sifat tersebut, ciri-ciri teks editorial adalah sebagai berikut :

1.         Opini redaksi tentang peristiwa yang sedang ramai dibicarakan.

2.         Terdapat ulasan terhadap suatu masalah yang dimuat (baik skala nasional maupun internasional) dan dapat menjadi teks editorial apabila berita tersebut memberi dampak secara nasional.

3.         Mengandung pikiran subjektif redaktur.

D.        Aspek-Aspek yang Dibahas dalam Teks Editorial

Dengan sifat dan cirinya, aspek-aspek yang dibahas dalam editorial mencakup hal-hal berikut :

1.         Judul.

2.         Latar belakang masalah.

3.         Tokoh.

4.         Masalah.

5.         Peristiwa yang disampaikan.

6.         Opini penulis.

7.         Saran dan solusi permasalahan.

8.         Simpulan.

9.         Sumber berita.

10.      Anggota redaksi.

E.         Macam-Macam Teks Editorial

Berdasarkan golongan atau sifatnya, teks editorial dibagi menjadi dua, yaitu :

1.        Teks editorial dengan golongan pers menengah ke atas atau pers yang berkualitas

Ciri-ciri     :

a.        Hati-hati (tidak menyebut nama orang yang sedang diberitakan).

b.        Normatif (menurut aturan yang berlaku).

c.        Cenderung konservatif (bersikap sesuai keadaan serta memunyai ciri khas tertentu dan tradisi).

d.        Pertimbangan terhadap aspek politis lebih besra daripada aspek sosiologis.

2.        Teks editorial dengan golongan pers menengah ke bawah

a.        Lebih berani (langsung menyebut nama orang yang diberitakan).

b.        Atraktif (mempunyai daya tarik untuk semua kalangan).

c.        Progresif (bersifat memberi perubahan atau kemajuan).

d.        Lebih memilih pendekatan sosiologis daripada pendekatan politis.

F.         Fakta-Fakta dalam Teks Editorial

Fakta dalam teks editorial dijelaskan dengan ciri-ciri berikut :

1.         Benar-benar terjadi.

2.         Waktu, tempat, dan tanggal peristiwa jelas.

3.         Diperkuat dengan angka-angka.

G.       Jenis Fakta dalam Teks Editorial

1.        Fakta Umum

Fakta umum yaitu fakta yang mengungkapkan kebenaran yang berlaku sepanjang zaman sejak dahulu sampai sekarang. Selain itu, fakta umum juga dapat diartikan sebagai informasi yang berisi fakta yang masih umum (belum teruraikan secara khusus tentang nama tempat, objek peristiwa, pelaku, dan sebagainya).

Contoh  :

a.        Matahari terbenam di sebelah barat.

b.        Surabaya merupakan salah satu kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur.

2.        Fakta Khusus (Spesifik)

Fakta khusus (spesifik) yaitu kebenaran yang berlaku dalam periode tertentu. Dapat pula diartikan sebagai informasi yang berisi kejadian atau peristiwa yang dijelaskan secara terperinci dan detail.

Contoh  :

a.        Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis adalah Rektor Universitas Indonesia periode 2014-2019.

b.        Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas persiapan Asian Games 2018 pada tanggal 18 April 2018.

H.        Opini dalam Teks Editorial

Pemahaman opini merupakan sesuatu kebenaran yang masih perlu diuji karena bentuknya yang masih berupa pendapat. Penandanya adala adanya kalimat yang mengungkapkan pendapat penulis. Dalam opini, biasanya terdapat kata menurut saya, sepertinya bagus sekali, sangat (bagus), dan sejenisnya.

I.          Ciri-Ciri Opini

1.         Belum terjadi (baru rencana).

2.         Berupa pendapat.

3.         Bersifat subjektif.

4.         Keterangannya belum jelas.

J.         Jenis-Jenis Opini

1.        Opini Perorangan (Subjektif)

Opini perorangan (subjektif) adalah pendapat berdasarkan pandangan pribadi atau orang-orang tertentu saja.

Contoh  :

a.        Menurut para ahli, pada tahun 2020 penduduk Indonesia akan mencapai 400 juta jiwa.

b.        Menurut saya, pakaian yang dikenakan wanita itu sepertinya bagus sekali.

2.        Opini Umum (Objektif)

Opini umum (objektif) yaitu pendapat berdasarkan pandangan orang banyak atau khalayak umum.

Contoh  :

a.        Mengisap rokok akan merugikan diri sendiri.

b.        Terjadinya tsunami pada tahun 2004 di Aceh menewaskan banyak korban.

K.        Struktur dan Kebahasaan Teks Editorial

1.        Struktur Teks Editorial

a.        Pengantar

Bagian pengantar diawali dengan penjelasan/isu/kontroversi yang dipaparkan dalam bentuk lead, mencakupi pertanyaan 5W+1H. Pada bagian ini pula, kamu bisa menarik beberapa fakta yang relevan.

b.        Penjelasan Objektif

Pada bagian ini, kamu dapat menggunakan beragam fakta untuk menyatakan opini secara objektif.

c.        Sudut Pandang Akurat

Kamu dapat menuliskan pendapat atau sanggahan jika tidak setuju dengan pemaparan yang ada dalam teks editorial tersebut. Selain itu, kamu juga dapat menarik fakta atau kutipan orang lain yang mendukung pendapatmu.

d.        Opini Langsung Menyanggah

Pada tahap ini, kamu dapat memberikan alasan atau analogi untuk menyanggah secara langsung penjelasan yang ada dalam teks editorial tersebut.

e.        Opini Profesional

Pada bagian ini, kamu memberikan pendapat yang diakhiri dengan pertanyaan retoris atau menggunakan kutipan yang dipercaya terkait dengan persoalan yang dijabarkan dalam teks editorial tersebut.

f.          Solusi Alternatif

Pada tahap ini, kamu dapat memberikan solusi atau pemecahan masalah terhadap persoalan yang dibahas dalam teks editorial tersebut.

g.        Simpulan yang Padat dan Ringkas

Simpulan merupakan pernyataan akhir penulis yang didalamnya terdapat inti persoalan, pendapat, dan solusi.

2.        Kaidah Teks Editorial

a.        Teks editorial adalah sikap sebuah lembaga (penerbit), bukan sikap pribadi. Oleh sebab itu, kamu perlu memahami secara benar karakter, visi, dan misi media yang bersangkutan.

b.        Teks editorial harus mencerminkan nilai-nilai yang dimiliki masyarakat. Dalam pemaparannya, kamu sebaiknya menghindari sikap menggurui dan menganggap pembaca tidak memahami isu yang bergulir.

c.        Topik, arah, dan permasalahan teks editorial akan diangkat harus dimusyawarahkan dengan tim redaktur.

d.        Teks editorial harus menyajikan pendapat atau pemaparan tentang berita yang sedang terkini.

e.        Gunakan kalimat yang efektif dalam penulisan teks editorial.

f.          Pada hakikatnya, teks editorial merupakan analisis singkat. Oleh karena itu, diperlukan penggarapan yang serius berupa argumentasi yang solid dan valis. Hal ini dapat kamu peroleh melalui referensi yang ada atau melalui kepustakaan yang lengkap dan representatif.

g.        Halaman yang tersedia sangat terbatas. Oleh karena itu, hindari penulisan latar belakang permasalahan secara berlebihan.

h.        Menguasai permasalahan secara pasti ketika menulis teks editorial.

i.           Pemaparan teks editorial harus berpijak pada kebenaran.

L.         Ragam Informasi Teks Editorial

Agar memperoleh pemahaman teks editorial yang lebih kompleks, perlu dilakukan evaluasi atau seleksi. Evaluasi ini mencakup struktur, kaidah, dan fungsi teks. Selain itu, evaluasi juga dapat dilakukan dengan mencermati penggunaan bahasa, seperti L

1.         Penggunaan ejaan.

2.         Penyusunan kalimat efektif.

3.         Penalaran kalimat.

M.       Isi dan Fungsi Teks Editorial

Menurut William M. Pinkerton isi dan fungsi teks editorial yaitu :

1.        Menjelaskan Fakta

Dalam hal ini, teks editorial mampu menjelaskan berita dengan interprestasi dan sudut pandang subjektif redaksi.

2.        Mengisi Informasi Latar Belakang

Dalam hal ini, sebuah teks editorial mampu mengaitkan suatu berita dengan realitas sosial lainnya atau informasi tambahan lain.

3.        Memprediksi Masa Depan

Dalam hal ini, teks editorial dapat memprediksi apa yang akan/dapat terjadi pada masa mendatang dengan atau akibat terjadinya suatu peristiwa.

4.        Meneruskan Penilaian Moral

Dalam hal ini, teks editorial dapat memberikan penilaian dan menyatakan sikap atas suatu peristiwa.

N.       Jenis-Jenis Teks Editorial

David Dary membagi teks editorial menjadi enam jenis, yaitu :

1.        Tajuk Informatif

Tajuk informatif, yaitu teks editorial yang menjelaskan fakta khusus.

2.        Tajuk Interpretatif

Tajuk interpretatif, yaitu teks editorial yang menjelaskan fakta penting secara tersembunyi.

3.        Tajuk Argumentatif

Tajuk argumentatif, yaitu teks editorial yang biasanya berisi masalah politik yang menghendaki analisis logis sebab akibat.

4.        Tajuk Ajakan Aksi

Tajuk ajakan, aksi yaitu teks editorial yang mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu.

5.        Tajuk Persuasif

Tajuk persuasif, yaitu teks editorial yang meyakinkan khalayak dengan sugesti.

6.        Tajuk Menghibur

Tajuk menghibur, yaitu teks editorial yang berisi masalah dan sifatnya menghibur, menyindir, berisikan humor, atau mengangkat tema kehidupan manusia.

O.       Merancang Teks Editorial Berdasarkan Struktur dan Kebahasaan

Merancang teks editoral membutuhkan kesiapan yang matang, seperti :

1.         Menyiapkan bahan.

2.         Merancang sebuah kerangka.

3.         Menyesuaikan tema.

4.         Memberi batasan-batasan dalam berpendapat.

5.         Menjaga objektivitas.

6.         Menjaga visi dan misi lembaga tertentu.

Merancang teks di sini dapat diartikan sebagai menyusun teks secara tertulis atau menyusun teks secara lisan dengan cara mengikuti kegiatan editorial (perbincangan). Ide-ide yang disampaikan harus secara runtut agar pembahasan permasalahan dalam teks editorial memuaskan semua pihak. Editorial secara lisan dan tertulis memiliki peran yang berbeda.

Langkah-Langkah Menyusun Teks Editorial

Berikut merupakan langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menyusun teks editorial menurut Alan Weintraut yaitu :

1.         Tentukan topik yang signifikan dengan sudut pandang berita terkini yang akan menarik minat pembaca.

2.         Kumpulkan berbagai informasi dan fakta, termasuk laporan objektif dan lakukan penelitian.

3.         Kemukakan opinimu secara singkat dengan model pernyataan tesis.

4.         Jelaskan isu tertentu secara objektif sebagai wartawan dan katakan mengapa situasi tersebut sangat penting dibicarakan.

5.         Berikan terlebih dahulu sudut pandang berlawanan bersama beberapa kutipan dan fakta yang ada.

6.         Sanggah atau tolak sisi yang lain dan kembangkan kasus kamu dengan menggunakan fakta-fakta, detail-detail, tokoh-tokoh, dan kutipan-kutipan.

7.         Akui poin yang berlawanan.

8.         Ulangi frasa kunci untuk memperkuat ide hingga melekat dalam benak pembaca.

9.         Berikan solusi yang realistis.

10.      Ringkaslah menjadi suatu simpulan yang menegaskan kembali pernyataan pada tesis awal.

11.      Jagalah agar tidak lebih dari 500 kata; setiap tulisan diperhatikan dan hindari penggunaan kata “saya.”

 

Langkah-Langkah Menyusun Teks Editorial Secara Sederhana

Sejalan dengan hal tersebut, Sebranek dan Kemper menawarkan lima langkah sederhana penyusunan teks editorial sebagai berikut :

1.    Kemukakan pengalaman pribadi dalam bentuk pernyataan menjadi sebuah tesis.

2.    Berikan penjelasan dari sudut pandang yang berbeda dengan isu yang dikemukakan.

3.    Kemukakan contoh-contoh yang akan mendukung sudut pandang penulis.

4.    Berikan alasan terhadap opini yang dikemukakan.

5.    Paragraf terakhir hendaknya diakhiri dengan penegasan ulang akan tesis yang dikemukakan di awal. Akhiri pula dengan catatan yang positif

Langkah-langkah tersebut secara umum digunakan untuk menulis teks editorial. Untuk editorial yang berupa perbincangan/percakapan, struktur dan teknik pembuatannya tidak jauh berbeda. Ditulis untuk teks editorial tertulis dan dibicarakan untuk teks editorial yang berupa kegiatan. Dibandingkan dengan teks yang lain, dalam menulis editorial diperlukan kriteria khusus. Orang yang menulis teks editorial harus memenuhi kriteria tertentu.

P.        Kriteria Penulis Editorial

1.    Mengenal baik visi dan misi media karena tulisan tajuk atau editorial mencerminkan hal tersebut.

2.    Memiliki kedalaman analisis sehingga mampu mengungkap sesuatu di balik fakta dan menjangkau jauh ke depan.

3.    Berpengetahuan dan berwawasan luas, karena sebuah peristiwa atau fakta memiliki kaitan dengan fakta lain.

4.    Memiliki banyak referensi yang akan menjadi acuan dalam pengembangan ide atau pemikirannya.

5.    Berkepala dingin dan tidak emosional agar ketika menulis tetap terjaga kejernihan berpikir dan suasana hati.

6.    Telah lama menjadi wartawan sehingga mampu menjaga etika jurnalistik dan kepenulisan.

 

Dari kriteria tersebut, tidak setiap orang dapat menjadi penulis editorial. Hanya orang-orang yang memenuhi syarat yang dapat menjadi penulis editorial atau narasumber dalam editorial.

Q.       Langkah-Langkah dalam Penyuntingan Teks Editorial

1.        Prosses Pra-Penyuntingan Naskah

Proses pra-penyuntingan naskah meliputi :

a.        Pengecekan kelengkapan naskah.

b.        Ragam naskah.

c.        Daftar isi.

d.        Bagian-bagian bab.

e.        Ilustrasi, gambar dan tabel.

f.          Catatan kaki.

g.        Informasi mengenai penulis.

h.        Membaca naskah secara keseluruhan.

2.        Proses Penyuntingan Naskah

Hal-hal yang perlu diperhatikan dengan cermat dan saksama oleh penyunting yaitu :

a.        Masalah ejaan.

b.        Tata bahasa.

c.        Kebenaran fakta.

d.        Legalitas.

e.        Konsistensi.

f.          Gaya penulis.

g.        Konvensi penyuntingan naskah.

h.        Gaya selingkung.

3.        Proses Pasca-Penyuntingan Naskah

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh editor yaitu :

a.        Memeriksa kembali kelengkapan naskah.

b.        Memeriksa kembali nama penulis.

c.        Memeriksa kembali kesesuaian daftar isi dan isi naskah.

d.        Memeriksa kembali tabel, ilustrasi dan gambar.

e.        Memeriksa kembali prakata, kata pengantar dan sistematika tiap bab.

f.          Memeriksa kembali catatan kaki, daftar pustaka, daftar kata atau istilah.

g.        Memeriksa kembali lampiran, indeks, biografi singkat, sinopsis, nomor halaman sampai naskah siap.

R.        Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Kegiatan Penyuntingan Teks Editorial

1.        Keterbacaan

Keterbacaan artinya naskah yang telah disuntiing pada akhirnya harus dapat dibaca oleh sasaran pembacanya. Dalam keterbacaan dibutuhkan kejelasan. Kejelasan artinya naskah itu jelas dan bisa dipahami pembacanya, tidak membingungkan, dan tidak menimbulkan penafsiran yang keliru.

2.        Konsistensi

Konsistensi artinya naskah yang telah disunting harus taat asas atau konsisten dalam ejaan penulisan.

3.        Kebahasaan atau Tata Bahasa

Kebahasaan atau tata bahasa artinya naskah yang telah disunting tata bahasanya sudah benar, sesuai dengan jenis bacaannya, dan sesuai dengan tingkat perkembangan pembacanya.

4.        Gaya Bahasa

Gaya bahasa artinya naskah yang telah disunting penulisannya atau penyajiannya memiliki gaya yang disebut gaua bahasa atau gaya penulisan. Setiap gaya ini tidak dapat dihilangkan atau tidak boleh dijadikan satu jenis gaya saja karena identitas atau ciri karya tulis seseorang penulis akan hilang.

5.        Ketelitian Data atau Fakta

Ketelitian data atau fakta artinya naskah yang telah disunting itu memuat data atau fakta yang tepat dan bisa dipertanggungjawabkan ketepatannya sehingga tidak membuat pembaca melakukan kesalahan akibat membaca naskah tersebut.

6.        Legalitas

Legalitas artinya naskah yang telah disunting itu memiliki keabsahan untuk diterbitkan.

7.        Kelengkapan Naskah

Kelengkapan naskah artinya bagian-bagian naskah harus lengkap.

Kerusakan Minyak

Kerusakan Minyak Pemakaian minyak yang berulang kali dapat menyebabkan adanya perubahan pada minyak, hal tersebut ditandai dengan penampakan...