Penemuan Peranan Mikroba Pada Perubahan Zat Organik
10.1 Fermentasi Sebagai Proses Biologis
- Pada tahun 1937 Cagniard-Latour, Schwann dan Kutzing secara terpisah menyatakan bahwa :
Ragi yang ada selama fermentasi alkohol adalah tumbuhan mikroskopis, sedangkan perubahan dari gula menjadi etil alkohol dan karbondioksida merupakan fungsi biologis dari sel-sel ragi tadi.
- Akan tetapi, teori tersebut mendapat sanggahan dari Berzelius, Liebig, dan Wohler yang menyatakan bahwa :
- Fermentasi adalah proses kimia biasa.
- Hal tersebut disamakan dengan pembuatan urea secara sintesis dari zat anorganik tanpa melalui proses mikrobiologis.
- Namun, sanggahan tersebut tidak berarti setelah Pasteur mengemukakan pernyataan bahwa :
Semua proses fermentasi adalah akibat dari kegiatan mikroba.
- Pernyataan itu dikemukakan setelah Pasteur mendapatkan keanehan pada fermentasi gula. Pada fermentasi ini yang diinginkan adalah menjadi alkohol. Akan tetapi, pada saat itu yang dihasilkan bukanlah alkohol, melainkan asam laktat. Setelah diadakan penelitian ulang ternyata di dalam campuran itu terdapat ragi jenis lain yang berbeda dengan ragi pada fermentasi alkohol.
- Selanjutnya, Pasteur mempelajari berbagai macam fermentasi. Ia mendapatkan wawasan bahwa fermentasi selalu diikuti oleh pertumbuhan mikroba, dan hasil akhirnya tergantung dari mikroba yang ada.
- Dengan bahan yang sama tetapi menggunakan mikroba yang lain maka akan dihasilkan zat yang berbeda (misalnya asam butirat, alkohol, asam laktat, dll.). Dimana setiap mikroba tersebut dapat dibedakan dari :
- Bentuk.
- Sifat.
- Kondisi lingkungan yang berbeda-beda di setiap mikroba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar